Liga Indonesia

Imbas Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, IPW: Iwan Bule Harus Malu dan Mundur dari PSSI

Minggu, 2 Oktober 2022 14:50 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Isman Fadil
© Arif Rahman/INDOSPORT
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (28/08/22). Foto: Arif Rahman/INDOSPORT Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (28/08/22). Foto: Arif Rahman/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Tragedi kelam kembali terjadi kancah sepak bola Indonesia. Di mana sebanyak 130 nyawa meninggal dunia dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di lanjutan Liga 1 2022-2023.

Kerusuhan memang pecah selepas tuan rumah Arema FC takluk 2-3 dari tamunya Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Tak terima timnya kalah, kelompok suporter Arema merangsek masuk ke dalam lapangan dan membuat terjadi gesekan dengan aparat kepolisian. Karena gesekan ini menimbulkan korban jiwa sebanyak 130 nyawa meninggal dunia.

Menanggapi hal ini Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencabut ijin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi liga yang dilakukan PSSI  

Tragedi nasional terjadi di lapangan sepak bola. Sebanyak 127 nyawa melayang akibat kericuhan di stadion Kanjuruhan Malang usai tuan rumah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya di pekan ke-11 liga 1 2022/2023, Sabtu (1 Oktober 2022).

Pengumuman tewasnya ratusan orang meninggal dunia itu disampaikan langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.

"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ungkapnya dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2 Oktober 2022).

Dengan adanya kejadian tersebut, Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencabut izin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi liga yang dilakukan PSSI sebagai bahan evaluasi harkamtibmas.

Disamping, menganalisa sistem pengamanan yang dilaksanakan oleh aparat kepolisian dalam mengendalikan kericuhan di sepak bola.

"Pasalnya, kericuhan dalam tragedi tragis itu berawal dari kekecewaan suporter tim tuan rumah yang turun ke lapangan tanpa dapat dikendalikan oleh pihak keamanan," ucap Sugeng Teguh dalam keterangan resminya.