Liga Indonesia

Laga Melawan Bhayangkara FC Resmi Ditunda, Ini Respons PSIS Atas Tragedi Kanjuruhan

Minggu, 2 Oktober 2022 19:41 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Isman Fadil
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

INDOSPORT.COM - Laga PSIS Semarang vs Bhayangkara FC dalam lanjutan Liga 1 yang sedianya digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, pada Minggu (02/10/22) resmi ditunda. Hal ini sebagai buntut atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Panpel PSIS langsung bergerak usai PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengumumkan penundaan Liga 1 selama sepekan. Rapat dilakukan beberapa jam sebelum kick off laga yang sedianya dimulai pukul 20.30 WIB.

Dari hasil rapat yang dipimpin Edrizal selaku match commisioner, akhirnya disepakati bahwa laga pekan kesebelas Liga 1 resmi ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Berdasarkan emergency meeting yang dilakukan perangkat pertandingan dengan dipimpin match commisioner Bapak Edrizal dengan berdasarkan rilis resmi dari PT. Liga Indonesia Baru mengenai penundaan kompetisi selama sepekan, maka diputuskan pertandingan antara PSIS menghadapi Bhayangkara FC ditunda," kata ketua panpel PSIS, Danur Rispriyanto dalam rilis resminya, Minggu (2/10/22) sore.

Penundaan ini dirasa merupakan keputusan tepat disaat sepak bola Indonesia sedang berduka. Kejadian yang membuat lebih dari 127 nyawa melayang merupakan tragedi terburuk sepanjang masa di sepak bola nasional.

Bahkan dalam sejarah sepak bola dunia, jumlah korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan hanya kalah dari tragedi 24 Mei 1964 di Peru.

Kala itu, ada 328 orang yang melayang dalam kejadian sepak bola di Estadio Nacional, Lima, Peru. Kejadian di Peru hampir mirip dengan apa yang ada di Kanjuruhan.

Suporter Peru kecewa dengan keputusan wasit saat laga melawan Argentina. Petugas keamanan menembakkan gas air mata setelah suporter Peru menyerbu lapangan. Akhirnya ada banyak suporter yang meninggal karena sesak nafas.

Dari data resmi sampai Minggu pagi, tercatat korban jiwa sudah menyentuh angka 130 orang. Angka ini disebut-sebut terus menaik karena pendataan secara resmi terus dilakukan.