Liga Indonesia

Respons Tragedi Kanjuruhan, Kiper Bali United Dukung Liga 1 Distop Sementara

Selasa, 4 Oktober 2022 11:50 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© Arif Rahman/Indosport.com
Penjaga gawang Bali United, Muhammad Ridho. Foto: Arif Rahman/Indosport.com Copyright: © Arif Rahman/Indosport.com
Penjaga gawang Bali United, Muhammad Ridho. Foto: Arif Rahman/Indosport.com

INDOSPORT.COM - Kiper Bali United, Muhammad Ridho Djazulie, mendukung penuh langkah penghentian sementara Liga 1 Indonesia 2022-2023. Namun, dia tak setuju andai kompetisi musim ini disudahi lebih cepat.

Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/22), benar-benar menimbulkan duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Total 125 nyawa harus melayang usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) lantas menyetop Liga 1 selama sepekan. Belakangan diperpanjang hingga batas waktu yang belum ditentukan lantaran Presiden Joko Widodo meminta ada evaluasi dan pembenahan prosedur pengamanan.

Tentunya pembenahan prosedur pertandingan tak bisa dibahas dan selesai dalam sepekan. Ada rangkaian rumit yang harus dievaluasi secara detail.

Di tengah situasi yang masih panas, muncul desakan agar kompetisi musim ini diakhiri lebih cepat. Tragedi Kanjuruhan dinilai sebagai bentuk kelalaian hingga banyak nyawa harus melayang.

Selain itu, sanksi FIFA juga bisa membuat kompetisi dibekukan permanen seperti halnya 2015. Situasi pelik ini amat memungkinkan karena jumlah korban meninggal terbilang banyak.

Terkait hal itu, Muhammad Ridho Djazulie mendukung penuh ketika kompetisi distop sementara. Tapi jika kompetisi dihentikan, situasi sulit 2015-2016 lalu bisa terulang lagi.

Mayoritas pemain lokal hanya mengandalkan pendapatan dari sepak bola. Ketika kompetisi dihentikan, seperti ketika Indonesia disanksi FIFA, kehidupan para pesepak bola dan keluarganya menjadi lebih sulit.

"Saya setuju untuk diberhentikan sementara dan juga adanya sanksi, tapi saya harap jangan sampai liga berhenti total, karena banyak pemain yang bergantung kepada gaji sepak bola," kata Muhammad Ridho.