Liga Indonesia

Suporter Aremania Yohanes Prasetyo Ungkap Tragedi Kanjuruhan, Ada Anak Kecil dan Wanita Minta Tolong

Jumat, 7 Oktober 2022 01:20 WIB
Penulis: Akwila Chris Santya Elisandri | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

INDOSPORT.COM – Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (01/10/22) tampaknya telah membuat suporter Aremania, Yohanes Prasetyo menjadi saksi dari tragisnya kejadian berdarah itu.

Sepak bola Indonesia kini tengah berduka setelah adanya tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (01/10/22) yang lalu.

Tragedi yang kemudian dikenal dengan nama Tragedi Kanjuruhan tersebut telah mengakibatkan setidaknya 127 orang meninggal dunia, mayoritas korban adalah para suporter Aremania.

Hampir seminggu setelah kejadian itu berlansung, beberapa suporter Aremania yang selamat kemudian menuturkan kisahnya.

Salah satunya adalah Yohanes Prasetyo, seorang suporter Aremania yang sebelumnya viral karena video permintaan tolongnya agar polisi menghentikan tembakan gas air mata.

Melansir dari akun YouTube Najwa Shihab, Kamis (06/01/22), Yohanes Prasetyo menuturkan kisah dan alasannya mengapa dirinya nekad turun ke lapangan dan mendekati polisi.

Dalam penuturannya, Yohanes Prasetyo sebenarnya tidak ada inisiatif untuk turun ke lapangan pada waktu itu.

Dirinya mengaku berinisiatif turun ke lapangan karena adanya tembakan gas air mata ke tribun dan mendengar suara anak kecil hingga wanita yang minta tolong akibat tembakan dari gas air mata polisi.

“Saya cuma mendengar saudara-saudara saya Aremania minta tolong, anak kecil Pak, anak kecil minta tolong, suara ibu-ibu itu minta tolong,”

“Disitu yang membuat saya inisiatif mau turun ke lapangan, cuma mau memohon sama aparat kepolisian agar tidak meneruskan tembakan (gas air mata) itu,” ujar Yohanes Prasetyo dalam kesaksian di youtube Najwa Shihab pada menit ke 30:55-31:16.