Liga Indonesia

Gunakan Sistem Bubble, Peta Persaingan Klub Liga 1 Bisa Berubah Lagi

Minggu, 4 Desember 2022 14:15 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Herry Ibrahim
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pelatih klub Liga 1 Bali United, Stefano Cugurra Teco. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pelatih klub Liga 1 Bali United, Stefano Cugurra Teco.

INDOSPORT.COM - Peta persaingan kompetisi Liga 1 2022-2023 berpotensi mengalami perubahan. Sistem bubble dan lamanya jeda kompetisi menjadi alasan utama hasil-hasil mengejutkan akan terjadi.

Lanjutan kompetisi Liga 1 dipenuhi tanda tanya. PT Liga Indonesia Baru (LIB) melakukan perubahan rilis pada Sabtu (3/12/22), dari awalnya "izin terbit" jadi "proses akhir".

Padahal, saat rilis ini naik di laman resmi LIB, beberapa klub sudah tiba di Jawa Tengah dan DIY. Bali United menjadi salah satu tim yang membaca rilis ini setelah tiba di Solo, Sabtu petang.

Para kontestan Liga 1 menjadi lebih lega ketika PT LIB mengirimkan jadwal resmi lanjutan kompetisi Liga 1, Sabtu malam. Jadwal sistem bubble selama enam pekan ditandatangani direktur utama LIB, Ferry Paulus.

Pada akhirnya, Local Organizing Committee (LOC) menyebar jadwal jumpa pers dan sesi latihan resmi kepada awak media pada Minggu (4/12/22) pagi.

Kini, klub peserta sudah konsentrasi penuh. Mereka sudah tampak yakin bahwa pada Senin (5/12/22), benar-benar ada empat laga yang bakal berjalan.

PSIS Semarang melawan Madura United dan Bali United melawan Persita Tangerang di Stadion Manahan Solo. Lalu, ada PSM melawan Persikabo 1973 di Bantul, serta PSS Sleman melawan Bhayangkara di Semarang.

Jadwal sistem bubble yang cukup mendadak, serta masa jeda yang sangat panjang bisa memberi suguhan menarik bagi penikmat sepak bola Tanah Air. Ada kans Liga 1 akan menyusul Piala Dunia 2022 yang dipenuhi kejutan besar.

Potensi perubahan peta persaingan ini diungkapkan pelatih Bali United, Stefano Cugurra. Semua klub kini sama-sama tak tahu kondisi calon lawannya seperti apa.

"Semua tim saya pikir mulai dari nol lagi," kata Teco, sapaan akrab Stefano Cugurra.