In-depth

Kesetiaan Itu Bernama I Made Wirawan, Dari Pemain hingga Jadi Asisten Pelatih Persib

Jumat, 26 Mei 2023 15:26 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Isman Fadil
© Arif Rahman/INDOSPORT
Legenda Persib Bandung, I Made Wirawan. Foto: Arif Rahman/INDOSPORT Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Legenda Persib Bandung, I Made Wirawan. Foto: Arif Rahman/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Manajemen Persib Bandung resmi memperkenalkan I Made Wirawan, sebagai salah satu staf pelatih untuk persiapan menghadapi kompetisi Liga 1 musim 2023-2024 yang rencananya akan bergulir Juli mendatang.

Made ditunjuk manajemen Persib untuk menjadi asisten pelatih penjaga gawang, dengan kata lain dia akan membantu tugas dari pelatih kiper skuad Maung Bandung, Luizinho Passos.

Nama I Made Wirawan sendiri sudah tidak asing lagi bagi Bobotoh, pasalnya sebelum menjabat sebagai asisten pelatih kiper, dia merupakan salah satu penjaga gawang andalan Persib Bandung.

I Made Wirawan, bergabung dengan Persib pada 2012 usai memperkuat Persiba Balikpapan, saat itu skuad Maung Bandung ditangani oleh pelatih Djadjang Nurdjaman. 

Saat pertama kali bergabung dengan Persib, kiper kelahiran 1 Desember 1981 ini berhasil menyumbang satu trofi. Saat itu, skuad Maung Bandung juara Piala Celebes II setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor akhir 1-0. 

Kepercayaan terhadap Made terus tumbuh di tahun 2014. Kesempatan itu dibalasnya dengan membawa Persib menjadi juara Indonesia Super League (ISL) setelah di final mengalahkan Persipura Jayapura. 

Saat itu, pada final ISL 2014 menghadapi Persipura Jayapura di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Jumat (07/11/2014), skor imbang 2-2 untuk kedua kesebelasan. 

Memasuki babak adu penalti, eksekutor Persib yakni Makan Konate, Ferdinand Sinaga, Tony Sucipto, Supardi Nasir dan Achmad Jufriyanto berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. 

Sedangkan di kubu Persipura, Boaz Solossa, Yohanes Pahabol, dan Robertino Pugliara berhasil memasukan bola ke gawang Persib.

Namun, Made berhasil menahan bola sepakan penendang keempat tim Mutiara Hitam, Nelson Alom, hal tersebut membuat Maung Bandung unggul 5-3 dan berhak meraih gelar juara.