x

Gareth Bale adalah Korban Ketidakadilan dan Penilaian Sinis Publik

Minggu, 28 Februari 2021 15:24 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari

INDOSPORT.COM - Merumput kembali di Liga Inggris bersama Tottenham Hotspur ternyata tidak membuat Gareth Bale damai dari gunjingan publik yang menyeret-nyeret namanya.

Seperti diketahui, pemain asal Wales ini seolah tidak pernah luput dari kritik dan nada sumbang publik selama membela klub LaLiga Spanyol, Real Madrid. Bahkan, sejumlah suporter klub sendiri saja tega mengejeknya.

Entah mengapa hal malang seperti bisa sampai terjadi pada Gareth Bale, yang notabene salah satu pemain hebat dunia saat ini.

Ibaratnya, ketika melihat wajahnya saja, sudah akan timbul keinginan untuk mengkritik, menyindir, maupun mengejek. Parahnya lagi, aksinya di luar lapangan seolah memperburuk citranya sendiri yang sudah ternoda.

Baca Juga
Baca Juga

Salah satu contohnya adalah insiden bendera yang ia bawa saat membela Timnas Wales di ajang kualifikasi Euro 2020. Keberhasilan negaranya lolos pun dirayakan Bale dengan penuh sukacita, namun berujung pahit.

Pasalnya, pada bendera yang ia tenteng-tenteng dan ia gunakan sebagai properti foto ternyata bertuliskan ‘Wales. Golf. Madrid. In that order.’ Suporter Los Blancos mana yang tidak bertanya-tanya tentang tulisan ini?

Apalagi, memasukkan kata ‘in that order’ seperti memperparah situasi karena orang-orang akan berpikir ia tidak memprioritaskan Real Madrid sebagai klub yang menaunginya saat itu.

Ketika Wales diletakkan di depan, mungkin masih bisa diterima karena itu adalah jati dirinya sebagai warga negara. Namun saat golf disebutnya terlebih dahulu ketimbang Real Madrid, pasti akan membuat para suporter setia mereka murka dan kecewa.

Baca Juga
Baca Juga

Selain itu, hubungan Gareth Bale dan Real Madrid juga sempat menegang, di mana salah satu momennya ketika ia nyaris pindah ke Liga Super China beberapa waktu lalu. Klub pun disebut-sebut sebagai penghalang kepergiannya.

Pada akhirnya, ia malah kembali ke Tottenham Hotspur sebagai pemain pinjaman sampai akhir musim 2020-2021.

Berharap bisa memperbaiki reputasi dan mendapat tempat yang lebih hijau untuk bermain, Bale harus menelan kekecewaan setelah beberapa kali tidak dilirik Jose Mourinho sebagai pemain utamanya di skuat.

Seperti di Real Madrid, Bale pun kembali tersisih dan lagi-lagi menjadi bahan omongan orang-orang. Sampai kapan nasib seperti ini akan terus menghantuinya?


1. Tidak Adil bagi Gareth Bale

Gareth Bale seperti tidak pernah luput dari kritik publik.

Ketika mendengar nama Gareth Bale, seorang penikmat olahraga sepak bola nampaknya tidak perlu memacu kerja otaknya terlalu keras. Pasalnya, pemain yang satu ini sudah dikenal luas di jagat si kulit bundar.

Selain pernah menjadi pemain setia di Totteham Hotspur, ia juga sudah menggondol banyak gelar bersama Real Madrid. Mulai dari LaLiga Spanyol, Copa del Rey, Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, dll sudah pernah dicicipinya.

Namun di luar itu semua, Gareth Bale harus menerima konsekuensi popularitasnya sendiri, yakni dikritik sana-sini terkait segala hal yang dilakukannya, baik di dalam maupun luar lapangan.

Tentu ia adalah korban penilaian publik yang terkadang tidak adil, pedas, dan seenak jidatnya saja. Hal ini pun juga diakui oleh rekan setimnya di Timnas Wales, Ben Davies.

Mengenal Bale sejak di Timnas U-19, Davies tentu cukup paham seperti apa sifat serta perangai kawannya itu. Ia pun menyayangkan perlakuan publik terhadap Bale.

Menurutnya, Bale adalah manusia dan pesepak bola biasa, seperti halnya Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, yang punya cerita hebat hari ini namun tampil bobrok keeseokan harinya. Hal semacam ini bisa terjadi pada siapa saja.

“Gareth mendapat banyak kritik, bahkan tidak adil, ketika dia sedang berada di puncak performanya. Dia adalah tipe orang yang kuat menahan itu semua dan tetap tampil seperti biasanya,” kata Davies, dikutip dari Daily Mail.

“Bahkan saat sudah bermain di empat Liga Champions, lalu melihat apa yang telah dilakukannya untuk Timnas dan Real Madrid, banyak orang masih mempertanyakan kemampuannya. Pasti rasanya sulit,” tambahnya.

Sebagai rekan sekompatriot dan kawan, Ben Davies mengaku senang melihat Gareth Bale ternyata bisa kuat menerima kritik-kritik miring atau apa pun itu tentang dirinya. Ia adalah pesepak bola bermental baja.

Musim ini di Liga Inggris, Bale baru tampil sebanyak delapan kali, dengan catatan satu gol dan satu assist.

Real MadridGareth BaleJose MourinhoTottenham HotspurLiga Primer InggrisLiga InggrisSepak BolaBerita Liga Inggris

Berita Terkini