Gali Bibit Unggul, Manajer Taekwondo di Asian Games Minta PBTI ‘Jemput Bola’

Sabtu, 25 Agustus 2018 15:51 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Dalam Asian Games 2018, cabor taekwondo hanya bisa menyumbang satu medali saja bagi Indonesia.

Cabang olahraga taekwondo secara mengejutkan mampu menjadi cabor yang menyumbangkan medali emas pertama bagi kontingen Indonesia di Asian Games 2018.

Medali emas tersebut disumbangkan atas nama Defia Rosmaniar pada nomor poomsae putri pada satu hari setelah pembukaan Asian Games 2018 atau tepatnya Minggu (19/08/18). Sayangnya, emas yang diraih oleh Defia itu menjadi satu-satunya medali yang disumbangkan dari cabor taekwondo.

Hingga Rabu (23/08/18) lalu yang merapakan hari terakhir penyelenggaraan cabor taekwondo, Indonesia tak mampu menambah pundi-pundi medali lagi.

Kegagalan itu membuat manajer tim taekwondo Indonesia di Asian Games 2018, Rahmi Kurnia berkomentar. Ia mengusulkan kepada Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) untuk melakukan jemput bola atau mencari bibit-bibit atlet taekwondo secara langsung ke daerah-daerah untuk disiapkan memperkuat Indonesia di masa mendatang.

"Perkembangam taekwondo sudah semakin pesat, PB TI harus mulai jemput bola untuk mencari bibit-bibit yang bagus," kata Rahmi seperti dikutip dari Antara.

Rahmi menambahkan, postur tubuh atlet taekwondo menjadi hal yang penting dan sangat memengaruhi performa mereka saat bertanding. Terutama untuk kategori kyorugi.

"Postur yang bagus, ditambah semangat dan mental bertanding," katanya.

Meski begitu, pencapaian satu medali emas dari taekwondo dianggap Rahmi sudahlah bagus walau sebenarnya ada peluang tambah medali perak atau perunggu. Ia mengungkap atlet yang berpeluang medali seperti Mariska Halinda nomor 53kg dan Ibrahim Zarman di nomor 63kg.

Penulis: Dimas Ramadhan Wicaksana.

 

A post shared by INDOSPORT.com (@indosportdotcom) on

Ikuti Terus Berita Sport dan Asian Games 2018 hanya di INDOSPORT.