Pertina Sulsel Bongkar Tabiat 2 Petinju dan 1 Atlet yang Dicoret Jelang PON XX Papua

Senin, 5 April 2021 01:51 WIB
Kontributor: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Prio Hari Kristanto
© Dok. Pribadi
Pengurus Pertina Sulsel membongkar tabiat dua petinju dan satu atlet yang dicoret di tengah-tengah persiapan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Copyright: © Dok. Pribadi
Pengurus Pertina Sulsel membongkar tabiat dua petinju dan satu atlet yang dicoret di tengah-tengah persiapan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

INDOSPORT.COM - Pengurus Pertina Sulsel membongkar tabiat dua petinju dan satu atlet yang dicoret di tengah-tengah persiapan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Mereka adalah Charles Katiandagho, Abdul Sada, dan Hendi Durand (pelatih) yang telah menyelewengkan anggaran dari Dispora Sulsel untuk Pra PON II Bogor pada Desember 2019 lalu.

Sekadar informasi, Abdul Sada, Charles Katiandagho, Hendi Durand, dan Dufri Masihor mendapat kepercayaan menjadi perantara yang akan menerima anggaran dari Dispora Sulsel.

Akan tetapi, saat anggaran telah cair dan dikirim ke rekening pribadi mereka, hanya Dufri Masihor yang meneruskan ke Pertina Sulsel. Sedangkan tiga lainnya, mengklaim sebagai miliknya.

Kabid Humas Pertina Sulsel, Sri Syahril, membongkar satu per satu borok mereka sehingga berimbas pada pencoretan dari pemusatan latihan menuju PON XX Papua pada Oktober 2021 mendatang.

Sri Syahril menyebut Charles Katiandagho mengklaim dana sebesar Rp19 juta sebagai miliknya karena selama tak pernah mendapatkan uang pembinaan baik dari Dispora ataupun Pemprov Sulsel.

"Kalau prinsip Charles begitu, pastilah yang belum berprestasi tidak akan mendapat dana pembinaan karena ada berapa ratus ribu atlet di Sulsel," ujar Sri Syahril kepada INDOSPORT, Minggu (04/04/21).

Sementara itu, Abdul Sada yang juga menerima dana Rp19 juta dari Dispora Sulsel dianggap tak masuk akal jika mengklaimnya sebagai uang pembinaan karena telah absen bertinju selama satu setengah tahun lebih.

"Sada itu baru pulang dari penugasan di Sudan satu bulan sebelum tim berangkat ke Pra PON I Ternate. Masa hanya satu bulan latihan tapi dia mau dikasih 19 juta kan tidak masuk akal," tutur Sri Syahril.

Terakhir, Kabid Humas Pertina Sulsel ini menyoroti tabiat dari Hendi Durand selaku pelatih sasana yang turut mengklaim anggaran Pra PON II Bogor sebesar Rp22 juta sebagai miliknya.

"Kalau memang untuk atlet berarti bukan pelatih. Jadi tak mungkin Pertina Sulsel memberi dana pembinaan hanya untuk satu orang pelatih saja yang namanya itu Hendi Durand," ungkap Sri Syahril.