In-depth

Saat Muhammad Ali Taklukkan Olimpiade Roma Bermodal Doa dan Parasut

Minggu, 12 September 2021 16:16 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Rabih Moghrabi/AFP via Getty Images
Legenda tinju dunia, Muhammad Ali. Copyright: © Rabih Moghrabi/AFP via Getty Images
Legenda tinju dunia, Muhammad Ali.

INDOSPORT.COM - Setidaknya sekali dalam hidupnya, Muhammad Ali sempat berkutat dengan rasa takut sebelum berangkat ke Olimpiade Roma 1960.

Walaupun mendapat predikat sebagai salah satu petarung paling hebat sepanjang masa, yang tidak segan meneror siapa pun lawannya di ring tinju, Muhammad Ali juga punya rasa takut sebagai manusia biasa.

Sudah bukan rahasia lagi jika sosok yang bernama asli Cassius Marcellus Clay Jr ini takut ketinggian saat naik pesawat.

Semua berawal dari sebuah penerbangan dari Louisville ke Chicago, yang mengalami turbulensi parah. Muhammad Ali yang notabene salah satu penumpang di pesawat tersebut pun tidak luput dari rasa takut.

Ia bahkan mengatakan bahwa situasi saat itu benar-benar mengerikan. Kursi-kursi sampai robek dan baut mulai bercopotan.

Hal tersebut kemudian juga dibenarkan oleh manajernya, Joe Martin, dalam biografi yang berjudul berjudul Ali: A Life.

“Saya berpikir itu adalah penerbangan terakhir kami. Ia (Ali) berdoa dan terlihat sangat ketakutan setengah mati," ujarnya.

Muhammad Ali pun menyadari bahwa dirinya bisa saja menjalani pertarungan tinju di negara-negara lain, yang mana mengharuskannya untuk terbang naik pesawat. Akan tetapi, peristiwa hari itu ternyata masih terus menghantuinya.

Ali pun harus melakukan sesuatu untuk mengatasi kekhawatirannya tersebut, yakni selalu membawa parasut ke mana pun ia pergi naik pesawat.

“Ia membeli parasut di toko militer dan setelah itu, ia akan terus menggunakannya di dalam pesawat,” lanjut Joe Martin masih dari sumber buku yang sama.

Ya, tidak mudah untuk meminta Ali, atau siapa pun itu, naik pesawat lagi setelah mengalami kejadian yang kurang mengenakkan itu.

Padahal, untuk berpartisipasi di Olimpiade Roma 1960, ia diharuskan pergi menggunakan jalur udara. Seperti pernah diwartakan laman The Sportsman, butuh waktu kurang lebih tiga jam untuk membujuknya supaya mau naik pesawat.