In-depth

Kala Manny Pacquiao Dibuat KO Dalam Survei Calon Presiden Filipina

Selasa, 25 Januari 2022 20:01 WIB
Editor: Juni Adi
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Manny Pacquiao harus rela takluk dalam survei pemilihan Presiden Filipina. Ia kalah bersaing dengan politikus papan atas lainnya.

Manny Pacquiao tengah bersiap untuk kampanye mencari dukungan demi memenangkan pemilihan umum Presiden Filipina, dimana ia menjadi salah satu figure yang mencalonkan diri.

Fokus di dunia politik membuat Manny Pacquiao harus rela melepas salah satu karier yang membesarkan namanya yaitu seorang petinju.

Seperti diketahui Manny Pacquiao pensiun dari dunia tinju internasional pada Rabu (29/09/21) lalu. PacMan, julukan Pacquiao, mengakhiri karier tinju sensasionalnya setelah berlangsung selama 26 tahun.

"Sulit bagiku menerima kenyataan bahwa waktuku sebagai petinju telah usai. Hari ini, aku mengumumkan pensiun," ujar PacMan dalam video di media sosial resminya, seperti dikutip ESPN.

"Aku tak pernah berpikir hari ini akan tiba. Saat aku menggantung sarung tinjuku, aku ingin berterima kasih kepada seluruh dunia, terutama rakyat Filipina yang telah mendukung Manny Pacquiao," sambungnya.

Sebelum memutuskan undur diri, Pacman menjalani pertarungan terakhirnya melawan Yordenis Ugas. Namun sayang dia tak bisa membubuhkan tinta emas di laga terakhirnya, karena kalah angka dari Ugas.

Secara keseluruhan, pria 42 tahun itu menutup karier dengan catatan 62 kemenangan (39 KO), 8 kekalahan, dan 2 imbang. Ia juga telah memenangi sabuk juara di delapan kelas berbeda.

Sebelum akhirnya fokus ke dunia politik, Manny Pacquiao sudah terlebih dahulu terjun sewaktu ia masih menjadi petinju pada tahun 2010.

Kala itu ia terpilih menjadi anggota kongres, dan kemudian menjadi anggota senat. Kini, ia naik satu tingkat lagi memberanikan diri mencalonkan sebagai presiden Filipina.

Tahun 2022 akan menjadi pertarungan Pacquiao, untuk menggulingkan presiden Rodrigo Duterte. Sebab orang nomor satu di Filipina itu tak bisa lagi mencalonkan diri untuk mempertahankan kekuasaannya.

Karena amanat konstitusi di Filipina membatasi masa jabatan presiden hanya satu periode, sehingga ia tak bisa maju dalam pemilu pada 09 Maret 2022 mendatang.