Lemah di Bola Receive, Petro Gagal Petik Kemenangan

Jumat, 26 Februari 2016 21:30 WIB
Kontributor: Fajar Kristanto | Editor: Galih Prasetyo
© Fajar Kristanto/INDOSPORT
Proliga 2016 Popsivo vs Petrokimia Copyright: © Fajar Kristanto/INDOSPORT
Proliga 2016 Popsivo vs Petrokimia

Servis dan block Petro yang buruk membuat mereka menderita kekalahan 1-3 (20-25, 25-27, 27-25, 25-15).

Sejak awal, pemain-pemain muda Petro sudah ditekan oleh Popsivo lewat servis keras dan akurat. Dari beberapa percobaan, receive bola pertama para pemain Petro tampak buruk. Alhasil, aliran bola kepada duo asing, Alaina Bergsma dan Lisbet Arredondo Reyes terhambat. Akibatnya, Petro kehilangan dua set awal dengan skor 20-25 dan 25-27.

Pada set ketiga, Petro mampu tampil apik karena Popsivo mengendurkan tekanan. Lailatul Aisyah dkk akhirnya bisa merebut set ketiga dengan perjuangan cukup berat 27-25. Hanya saja, set ketiga seolah menjadi rontaan terakhir Petro yang berusaha melepaskan diri dari cengkraman Popsivo.

Sebab, pada set keempat Popsivo kembali bangkit dengan performa apiknya. Mereka melesat jauh meninggalkan tim asuhan pelatih Tiongkok Li Huanning. Kemenangan 25-15 lantas menutup set terakhir ini. Popsivo pun merebut kemenangan perdananya di Proliga 2016 setelah kalah telak 0-3 dari Jakarta Elektrik PLN pada Seri I di Malang. Sementara Petro menelan kekalahan keduanya.

Menariknya, kekalahan atas Popsivo tidak membuat Li Huanning kecewa karena ia menilai performa anak asuhnya menunjukkan tren positif. Hanya saja, dia memang menggarisbawahi kelemahan receive yang dianggap paling krusial harus dibenahi. "Pemain kami masih sangat muda. Kami sudah bermain lebih baik ketimbang saat kalah di Malang," ujarnya kepada awak media seusai pertandingan.

Meski demikian, pelatih yang kerap disapa Mr Li ini optimis Petro dapat meraih kemenangan pertama saat melawan Bekasi BVN, Minggu (27/02/16) lusa. "Memang, kelemahan kami selama ini ada di bola receieve, dan itu yang harus saya perbaiki ke depannya. Saya tak sabar menanti pertandingan hari Minggu (melawan Bekasi BVN)," tegasnya.

Sementara itu, pelatih Popsivo Muhammad Anshori memang menekankan agar anak asuhnya banyak mendulang poin dari servis dan block. Benar saja, sebagian besar angka kemenangan mereka dapat dari dua cara itu.

"Saya sudah melihat permainan lawan saat kalah telak dari Pertamina Energi. Mereka bermain buruk di pertandingan itu, mereka lemah di receive bola pertama," jelas Anshori.

"Berkaca dari hasil itu, saya menerapkan taktik mencari poin melalui servis dan block, yang ternyata benar berhasil. Soal kami kehilangan set ketiga, seharusnya tidak terjadi. Anak-anak terlalu percaya diri sehingga sedikit lengah. Hal itu tak boleh terjadi lagi," tutupnya.