x

Terpukul dan Tak Terima, Keluarga dari Bonek yang Tewas di Solo Minta Kasusnya Segera Diusut

Minggu, 15 April 2018 06:24 WIB
Penulis: Fitra Herdian Ariestianto | Editor: Prio Hari Kristanto
Micko Pratama semasa hidup.

Suara tangis ibunda Micko Pratama, Ana Mariana, bonek yang meninggal ketika pulang menonton pertandingan PS Tira melawan Persebaya Surabaya pada Jumat (13/4/18) sore kemarin langsung pecah sejadi-jadinya ketika mengetahui sang anak telah tiada. Bahkan saking kuatnya menangis, kaki wanita separuh baya ini tak kuat menahan beban tubuhnya.

Ana Mariana juga sempat akan pingsan, sebeluh kaki kanannya melangkah masuk ke dalam rumah. Beruntung salah satu anggota keluarga dengan sigap menolong, sebelum tubuhnya benar-benar jatuh ke tanah. Dia tampak belum bisa menerima jika anak sulung dari tiga bersaudara itu harus berpulang ke Yang Maha Kuasa secara tidak wajar.

Baca Juga

Ya, Micko harus dipanggil yang maha kuasa dengan cara dianiaya oleh sekelompok orang tidak dikenal di daerah Solo, Jawa Tengah. Truk bak terbuka yang dia tumpangi bersama kawan-kawan bonek ini di tengah perjalanan harus lempari dengan batu. Tak hanya batu saja sejumlah bilah bambu berukuran besar juga menjadi senjata dari sekelompok orang tersebut.


1. Keluarga Tak Terima

Rumah duka Micko Pratama.

Sadisnya mereka seakan tak puas dengan menganiaya bonek yang sudah terkapar. Faktor inilah yang membuat keluarga Micko tak terima dan berharap pihak berwajib dapat dengan segera menangkapnya. Keinginan ini disampaikan oleh paman Micko, Bambang Sudio yang dengan menahan emosi mengatakannya.

"Saya melihat video tersebut di televisi, jujur tidak terima dan berharap pihak berwajib segera memprosesnya. Tujuannya tidak ada Micko lain lagi yang seperti ini, kok tega mereka itu lihat orang sudah jatuh masih saja di pukuli," ucap Bambang Sudio dengan raut emosi yang ditahan.


2. Anak Pendiam

Micko Pratama semasa hidup.

Sama halnya dengan sang ibunda, paman Micko ini juga tak percaya kepergian keponakannya ini yang begitu cepat, "Padahal dia itu anak baik, dia itu pendiam anaknya. Nurut juga sama orang tua, ya ikhlas saya jika jalannya seperti ini," lanjutnya.


3. Bantuan dari Manajemen

Kordinator Fans Persebaya, Sidik Alex Tualeka, sedang berbincang dengan keluarga almarhum Micko Pratama.

Kabar duka ini pun membuat manajemen Persebaya Surabaya prihatin dengan kejadian ini. Fans koordinator Persebaya, Sidik Alex Tualeka, mengungkapkan jika dari pihak manajemen akan memberikan tali asih kepada keluarga Micko yang ditinggalkan. "Kami ada sedikit tali asih untuk semua keluarga di sini, semoga dapat membantu meringankan semuanya," katanya.

Pemakaman Micko sendiri rencananya akan dilangsungkan pada Minggu pagi, saat ini jenazahnya masih dalam perjalanan dari Solo menuju Surabaya, "Kalau berangkat dari sana pukul 00.00 WIB dipastikan dari sini pukul 05.00 WIB, (karena) perjalanan kan 5 jam," tutup Bambang Sudio.


4. Serangan di Solo

Paman Micko Pratama sedang berbincang mengenai kasus yang menimpa keponakannya.

Micko Pratama menjadi korban penganiayaan pada Sabtu (14/4/2018) dini hari. Micko bersama rombongan Bonek lainnya diserang sekelompok pemuda dengan lemparan batu di sejumlah lokasi di Solo.

Dilansir dari TribunSolo.com, Sabtu (14/4/2018), lokasi tersebut di antaranya meliputi Kleco, Kerten, dan juga kawasan Jalan Ki Mangun Sarkoro, Kadipiro, Banjarsari.  Dikabarkan bahwa 12 anggota Bonek masuk rumah sakit, satu orang kritis, serta satu orang meninggal dari kejadian itu.

Persebaya SurabayaBonekSoloLiga Indonesia

Berita Terkini