x

4 Fakta Luar Biasa di Balik Penyelamatan Ajaib 12 Pesepakbola Muda Thailand

Kamis, 12 Juli 2018 14:16 WIB
Penulis: Josephine Krisna Dewi Prawesti | Editor: Lanjar Wiratri
Pesepakbola Thailand yang terperangkap dalam goa.

Kisah penyelamatan dramatis12 pesepakbola remaja Thailand yang terjebak di dalam sebuah gua di Provinsi Chiang Rai menarik perhatian dunia.  Misi yang dianggap sulit ini akhirnya terpecahkan dengan bantuan doa, serta tim penyelamat dan orang-orang sekitar yang bekerja keras membuahkan hasil.

Beberapa kisah menarik lahir dari kisah penyelamatan para pesepakbola muda yang terjebak di gua tersebut. Sebagai informasi, 12 pesepakbola muda tersebut masuk ke gua untuk menjalankan ritual yaitu dengan menuliskan nama mereka di mulut gua yang paling terdalam. Mereka lantas terjebab akibat datang banjir bandang karena hujan lebat.

Sepakbola yang terperangkap di gua Thailand.

Para pemain Klub sepakbola Wild Boars FC akrab disebut Moo Pa itu akhirnya dapat diselamatkan. Klub Wild Board FC sendiri merupakan klub amatir yang didirikan tiga tahun lalu untuk ikut berlaga di turnamen tingkat provinsi. Dengan rata-rata usia skuat tim 13-19 tahun.

Berikut INDOSPORT merangkum empat fakta menarik di misi penyelamatan ajaib 12 pesepakbola muda Thailand yang terjebak di dalam gua selama dua minggu tersebut.

TOP 5 NEWS INDOSPORT: PUTERA MENPORA KENA BOGEM, KETUA PSSI JADI GUBERNUR

Baca Juga

1. Partisipasi Lintas Negara

Rober Harper salah satu relawan asal Inggris berusia 70 tahun

Turut serta relawan asal Korea Selatan yang membantu proses evakuasi. Menurut obrolan di sekitar lokasi, saat misi penyelamatan ia meninggalkan istrinya yang sedang hamil tua.

Tiga relawan yang pernah menyusuri gua ini adalah Warga Negara Inggris bernama John Volanthen, Robert Harper dan Rick Stanton. Mereka sudah tidak lagi muda, tapi semangat kemanusiaan berbeda ras ini patut diacungi jempol.


2. Usaha Warga Sekitar

Dapur Darurat untuk suplai logistik tim penyelamat 12 pesepakbola remaja Thailand

Dapur darurat gratis dari warga sekitar membantu penyelam, militer dan kru lain yang kelaparan agar mereka tidak kekurangan makanan. Adapun usaha laundry di sekitar lokasi yang rela bekerja hingga subuh agar pakaian relawan tetap bersih.

Ada juga warga yang rela cuti mengawasi pipa penyedot air agar tidak terputus, memberikan air hangat, meminjamkan senter, dsb. Bahkan mereka mengatakan tidak akan berhenti hingga 13 orang tersebut berhasil dievakuasi.


3. Pengorbanan Para Pedagang

Pedagang merelakan dagangan untuk diberi ke tim penyelamat

Pedagang es krim dan tukang jajanan yang biasanya berkeliling menjual dagangan mereka, tidak punya kondisi fisik yang memadai untuk menyelam. Tapi mereka rela mengorbankan beberapa porsi dagangannya untuk diberikan pada relawan.


4. Mengorbankan Lahan dan Hasil Bumi

Hasil Bumi warga untuk dapur darurat di sekitar gua Tham luang

Demi mempercepat proses evakuasi, air yang ada di dalam gua harus disedot. Tapi tidak ada sungai atau saluran air yang bisa digunakan untuk membuang air dari goa. Maka dari itu satu-satunya jalan keluar adalah membuang air ke lahan pertanian warga, yang jaraknya tidak jauh dari lokasi kejadian. 

Warga dengan lapang dada menggali lahan sawahnya, untuk menjadi muara air untuk sementara. Mereka menunda proses panen selama beberapa minggu, demi 13 orang yang terjebak di dalam gua. Kepada media asing, seorang pemilik lahan berkata:

"Kita harus mengutamakan keselamatan anak-anak, biarkan padi mati kita bisa tanam kembali," ujar warga tersebut.

Adapun pemilik kebun yang biasanya menjual sayurnya ke pasar. Kali ini ia membawa hasil buminya ke dapur darurat untuk disuplai kepada tim relawan. 

Berikut babak final Piala Dunia 2018:

Terus ikuti berita terbaru INDOSPORT dengan topik: PIALA DUNIA 2018 RUSIA.

ThailandBola Internasional

Berita Terkini