4 Aksi Kontroversi Robert Rene Albert di Indonesia yang Tak Terlupakan

INDOSPORT.COM – Salah satu pelatih terbaik di sepak bola Indonesia, Robert Rene Alberts secara mengejutkan ingin hengkan dari klub papan atas Liga 1 PSM Makassar dalam waktu dekat ini.

Kabar mundurnya Robert Rene Alberts dari kursi kepelatihan PSM Makassar sendiri terjadi karena alasan kesehatan. Pelatih berkebangsaan Belanda tersebut dikabarkan diminta untuk istarahat sejenak dari dunia sepak bola.

Tentunya kepergian Robert Rene Alberts akan meninggalkan lubang besar bagi PSM Makassar dan pendukungnya setianya. Karena sang pelatih mampu membawa PSM Makassar menghuni papan atas klasemen dalam dua musim terakhir.

Dirinya pun akan selalu diingatkan meski memutuskan untuk mundur. Berikut INDOSPORT mencoba untuk merangkum empat aksi kontroversi Robert Rene Albert selama menukangi PSM Makassar yang bakal diingat pecinta sepak bola nasional.

1. Mengaku Punya Bukti Match Fixing

Robert Rene Alberts secara terbuka mengatakan pernah mengalami kasus pengaturan skor atau match fixing saat melatih sebuah tim. Itu terjadi saat dirinya berkarier di Liga Singapura dan Malaysia beberapa tahun lalu. 

Namun Robert Rene Alberts mengakui jika kasus pengaturan skor yang terjadi di sepak bola Indonesia sangat berbeda dan kompleks karena melibatkan banyak pihak dibandingkan dengan dua negara di atas. 

"Saya sudah pernah mengalami ini (pengaturan skor) di Malaysia dan Singapura. Namun di Indonesia, ini berbeda di mana ada beberapa orang yang terlibat," kata Robert beberapa waktu lalu.

"Kalau kamu mau bukti saya punya tapi saya tidak mau beritahu," tutup jebolan Ajax Amsterdam tersebut.

2. Vokal kepada Pengurus Liga Indonesia

Robert Rene Alberts menjadi salah satu pelatih yang paling vokal dalam melemparkan kritik kepada penguru Liga Indonesia. Salah satu yang ia permasalahkan adalah ketidakjelasan jadwal Liga 1 2018 lalu.

"Masih belum ada berita kapan liga sebenarnya dimulai. Kelihatnannya semua orang yang terlibat, hanya fokus ke Piala Presiden yang sedang berlangsung," ucapnya di akun media sosial pribadiya.

Dirinya juga sempat mempermasalahkan pembekuan sementara Liga 1 2018 akibat tewasnya Jakmania di Bandung. Penghentian sementara ini dianggap menghambat persiapan dan program latihan klub.

"Ya, tentu tidak baik buat sepak bola Indonesia. Ini (pembekuan liga) bukan keuntungan buat siapa pun," ungkapnya.

3. Kritik Stadion Kecil Milik Perseru

Pelatih berusia 64 tahun tersebut pernah melontarkan kalimat kurang sedap bagi Perseru Serui. Karena dirinya sempat mengkiritik kondisi lapangan Stadion Marora yang menurutnya jauh dari standar regulasi.

Robert Rene Alberts sendiri mengungkapkan jika anak asuhnya tak bisa menjalankan skema dengan baik karena kondisi lapangan Stadion Marora begitu buruk. Bahkan stadion ini bisa membahayakan para pemain karena banyak batu di dalamnya.

"Ini jadi pertandingan tersulit di Indonesia karena masalah logistik, kita juga agak kecewa dengan kondisi dari lapangan. Untuk memainkan pertandingan yang bagus tentunya butuh lapangan yang bagus. Saya pikir lapangan di sini sangat jauh dari standar regulasi," tambahnya.

Suka Nyinyir ke Wasit

Mantan pelatih Timnas Korea Selatan U-19 tersebut juga kerap kali melemparkan sindirian kepada sang pengadil lapangan. Salah satu momen yang mungkin diingat terjadi pada Liga 1 2017 lalu, di mana ia menyalahkan wasit dalam laga kontra PS TIRA.

"Tidak ada yang salah dengan tim saya. Yang salah wasit!" ujar Robert beberapa waktu lalu, dengan nada meninggi.

"Selama lebih dari 20 tahun menjadi pelatih saya baru kali ini merasakan wasit tak mengindahkan Laws of The Games FIFA. Saya tahu di Indonesia banyak  korupsi, jadi tidak heran kalau hal ini terjadi," sindirnya.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya di INDOSPORT