x

4 Kolaborasi Ayah-Anak di Liga 1 2019, Ada Pasangan Baru Musim Ini

Sabtu, 18 Mei 2019 10:20 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Indra Citra Sena

INDOSPORT.COM - Kompetisi sepak bola Indonesia, Shopee Liga 1 2019, disuguhi pertemuan dan sekaligus pertarungan keluarga di atas lapangan.

Fenomena dua pemain yang masih satu keluarga dalam sebuah klub atau berbeda tim menjadi bumbu tersendiri yang menghiasi Liga 1 musim ini.

Di Persija Jakarta misalnya, ada Rezaldi Hehanusa yang satu tim dengan adiknya, Al Hamra Hehanusa. Sementara itu, di Persib Bandung ada Gian Zola dengan Beckham Putra Nugraha.

Baca Juga

Pertarungan kakak-beradik juga tidak kalah menarik. Duel Indra Kahfi dan Andritany Ardhiyasa tidak kalah panas apalagi keduanya sama-sama membela klub mantan juara.

Di samping itu, Liga 1 2019 turut menyuguhkan kolaborasi ayah-anak yang saling mengisi dari atas lapangan dan di balik layar dalam satu tim.

Terlebih, ada duet ayah-anak yang musim ini baru muncul dan siap meramaikan pentas sepak bola nasional. Berikut portal berita olahraga INDOSPORT memilih empat kolaborasi ayah-anak di Liga 1 2019.


1. Made Pasek dan Andhika Wijaya

Kolaborasi ayah-anak, Made Pasek Andhika dan Made Andhika di Bali United. Foto: superball.bolasport/bali united

Kisah inspiratif hadir dari Pulau Dewata. Kolaborasi ayah-anak tersaji kala bek sayap Bali United, I Made Andhika Wijaya, dilatih oleh sang ayah, Made Pasek Wijaya, yang menjabat asisten pelatih.

Andhika melejit pada Liga 1 2017. Regulasi yang mewajibkan setiap klub untuk menurunkan pemain U-23 membuatnya mendapatkan tempat utama.

Ia terus menjadi pemain inti bersama pelatih Stefano ‘Teco’ Cugurra. Menariknya, ada cerita tak biasa dari pemilihan nomor punggung Made Andhika.

Nomor punggung 33 dari Made Andhika ternyata terinspirasi dari turunan nomor punggung ayahnya, dengan harapan kelak punya kesuksesan yang sama.

"Alasan saya memilih nomor punggung 33 adalah jumlah dari dua angka tiga tersebut yang apabila ditambahkan akan menjadi angka enam," ucap Andhika seperti dilansir dari situs resmi klub.

"Enam adalah nomor punggung yang identik dengan ayah saya ketika masih aktif bermain dulu. Semoga saja kedepannya prestasi saya bisa seperti beliau," katanya menambahkan.

Baca Juga

Gomes dan Kevin de Oliviera

Pemain seleksi Kalteng Putra Kevin Gomes de Oliveira (kiri) dan pelatih Gomes de Oliveira (kanan) saat pemusatan latihan di Yogyakarta.

Ada yang menarik di skuat tim promosi Kalteng Putra di Liga 1 2019. Keberadaan Gomes de Oliveira sebagai pelatih baru turut diikuti kedatangan sang anak, Kevin.

Kevin yang sejak umur 15 tahun tinggal di Brasil memutuskan kembali ke Indonesia. Ia lantas bergabung ke Kalteng Putra yang dilatih ayahnya.

Pemain berusia 21 tahun itu bukan terdaftar sebagai pemain asing, melainkan pemain lokal. Hal itu disebabkan Kevin memegang paspor Indonesia.

"Atmosfer sepak bola Brasil dan Indonesia berbeda. Kevin harus cepat belajar dan adaptasi di sini. Dia tercatat sebagai pemain lokal karena paspornya Indonesia. Saya berharap Kevin bisa jadi pemain sukses di Indonesia," kata Gomes beberapa waktu lalu.

Meski berstatus ayah-anak, keduanya tetap menjaga profesionalisme, meski di luar lapangan mereka tetap bercanda layaknya keluarga.


2. Bahar Muharram dan Asnawi Mangkualam

Kolaborasi ayah-anak, Bahar Muharram dan Asnawi Mangkualam di PSM Makassar. Foto: BKM/Polhukan

Bahar Muharram merupakan legenda PSM Makassar. Ia bahkan menjadikan Juku Eja sebagai klub pertama dan terakhir di sepanjang karier sepak bolanya.

Pria yang memiliki Sekolah Sepak Bola (SSB) Hasanuddin ini kini menjabat sebagai asisten pelatih di PSM. Kecintaan terhadap PSM tampaknya turut mengalir ke darah sang anak.

Asnawi Mangkualam kini memperkuat PSM di Liga 1 2019. Ia juga menjadi tulang punggung Timnas Indonesia usia muda, termasuk saat menjuarai Piala AFF U-22 2019.

Pemain yang dulunya berposisi sebagai gelandang ini belakangan bergeser posisi sebagai bek kanan. Langkah tersebut tampaknya terinspirasi dari sang ayah yang berposisi sebagai bek di masa lalu.

Baca Juga

Bejo Sugiantoro dan Rachmat Irianto

Bejo Sugiantoro dan Rachmat Irianto

Bejo Sugiantoro dikenal sebagai bek tengah tangguh Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia di akhir 90-an hingga awal tahun 2000.

Ia juga masuk dalam skuat Primavera bersama Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto. Kini, sang anak turut mengikuti jejaknya di dunia sepak bola.

Rachmat Irianto merupakan pemain Timnas Indonesia U-23 di bawah asuhan Indra Sjafri. Ia terakhir turut mengantarkan Garuda Muda juara Piala AFF U-22 2019.

Sama seperti sang ayah, Irianto kini berkarier di Persebaya, sementara Bejo mendampingi sebagai asisten pelatih. Menariknya, sang anak sempat bermain bukan sebagai bek tengah hingga. Bejo menasihatinya agar mau berposisi sebagai stopper.

Progres Pembangunan Stadion BMW 3 Bulan Setelah Peletakan Batu Pertama

Ikuti Terus Perkembangan Sepak bola Liga 1 dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT

Persebaya SurabayaPSM MakassarBali UnitedLiga IndonesiaGomes de OliveiraAsnawi Mangkualam BaharLiga 1Rachmat IriantoKalteng Putra FCBejo SugiantoroTRIVIABola IndonesiaShopee Liga 1

Berita Terkini