x

3 Dampak Negatif saat Terakhir Kali Indonesia di Banned FIFA: Ranking Timnas Melorot!

Minggu, 2 Oktober 2022 18:05 WIB
Editor: Subhan Wirawan
Tiga efek negatif yang dirasakan sepak bola Indonesia saat di banned FIFA, terparah tentu ranking timnas yang melorot drastis. Akankah kembali terulang?

INDOSPORT.COM – Melihat tiga dampak negatif yang dirasakan sepak bola Indonesia saat di banned FIFA, terparah tentu ranking timnas yang melorot drastis. Akankah kembali terulang pasca insiden di stadion Kanjuruhan?

Insiden kerusuhan di pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya hari Sabtu (01/10/22) kemarin, membuat dunia sepak bola berduka. Tidak hanya di Indonesia namun juga di kalangan internasional.

Baca Juga

Dalam lanjutan pekan ke-11 Liga 1 22/23 di Stadion Kanjuruhan Malang itu, skuat berjulukan Singo Edan menelan pil pahit setelah kalah dari Persebaya dengan skor 2-3. Kekalahan ini lah yang memicu kerusuhan selepas laga.

Usai pertandingan, terjadi keributan massal yang melibatkan oknum suporter Arema FC. Bahkan, beberapa fasilitas yang ada di dalam stadion mengalami kerusakan parah.

Insiden pun berubah tak terkendali sehingga memancing petugas polisi terpaksa menembakkan gas air mata.  yang merupakan salah satu penyebab banyak kematian.

Baca Juga

Dalam sesi konferensi pers pada Minggu (02/10/22) pagi WIB, pihak Kepolisian Daerah Jawa Timur, melalui Kapolda Irjen Pol Nico Afinta, mengonfirmasi sebanyak 127 orang meninggal dunia.

Tak hanya menghebohkan pemberitaan dalam negeri, insiden ini juga sampai disorot sejumlah media internasional, dan berpotensi mendapat perhatian dari FIFA sebagai induk sepak bola dunia.

Terlebih, adanya laporan penggunaan gas air mata dalam penanganan kerusuhan kemarin, berpotensi membuat Liga 1 terutama PSSI sebagai induk sepak bola nasional akan mendapat teguran FIFA.

Baca Juga

Merujuk pada peraturan FIFA, penggunaan gas air mata di stadion dilarang keras. Hal itu mengacu pada pasal 19 b soal pengaman pinggir lapangan dari regulasi Keamanan dan Keselamatan Stadion.

Meski belum ada keputusan resmi dari FIFA terkait hukuman ke PSSI, namun jika hasil terburuk yang didapat PSSI yakni pembekuan dari FIFA, tentu akan jadi kerugian sangat besar buat sepak bola Tanah Air.

Berkaca pada tahun 2015 lalu saat Indonesia mendapat sanksi akibat keterlibatan pemerintah dalam PSSI, sangat besar kerugian yang harus dirasakan sepak bola Tanah Air akibat hukuman tersebut.

Tak hanya Timnas Indonesia, bahkan para pemain pun juga merasakan dampak negatif dari sanksi FIFA kepada PSSI di tahun tersebut.

Lantas seperti apa dampak yang dirasakan sepak bola Indonesia saat disanksi FIFA tahun 2015 silam? Berikut INDOSPORT coba merangkum:


1. Ranking FIFA Melorot

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Dampak negatif pertama yang dirasakan sepak bola Indonesia usai mendapat sanksi tentu melorotnya peringkat Timnas Indonesia di ranking FIFA.

Dengan mendapat banned, otomatis Timnas Indonesia tidak dapat melakukan pertandingan internasional di kalender FIFA dan berujung pada nihilnya penambahan poin buat skuat Garuda.

Baca Juga

Sebagai informasi, dua bulan sebelum dijatuhkannya sanksi, Indonesia berada di posisi 156. Satu peringkat lebih buruk dari rangking FIFA saat ini.

Bahkan Timnas Indonesia sempat berada di posisi ke 159 setelah kalah dari Timor Leste. Terbaru pada Oktober 2015, Indonesia kembali melorot ke peringkat 171 FIFA, di bawah beberapa negara kecil dan yang sepakbolanya gurem seperti Timor Leste (170), Kaledonia Baru (169), India (167), Mauritius (168), Pulau Cook (166), hingga Amerika Samoa (164).

Pada April 2016 atau setelah sanksi FIFA dicabut, Indonesia duduk di peringkat 185.

Baca Juga

Tersingkir dari Turnamen FIFA
Dengan sanksi FIFA, Timnas Indonesia pun tak bisa berpartisipasi dalam sejumlah event internasional yang saat itu sedang berlangsung.

Salah satunya adalah babak kualifikasi Piala Dunia Rusia. Timnas Indonesia semestinya berada di Grup F Babak kualifikasi putaran kedua, namun telah dikeluarkan dari kompetisi akibat sanksi FFA.

Selain level timnas, klub-klub yang berada di bawah naungan PSSI atau bagian dari FIFA pun turut mendapat imbas dan harus didiskualifikasi dari ajang Piala AFC.

Baca Juga

Dua klub Indonesia yang lolos ke babak 16 besar Piala AFC 2015, Persipura Jayapura dan Persib Bandung resmi dicoret dari kompetisi tersebut.


2. Pemain Kehilangan Mata Pencaharian

Sinergi dengan APPI, FanGir hadirkan koleksi kartu legenda sepak bola Timnas Indonesia. Foto: Ammara Marthiara/INDOSPORT

Imbas terakhir tentu di sisi para pemain, di mana hampir ribuan pesepakbola Indonesia harus menganggur akibat kompetisi yang terbajalan.

Dengan tak adanya kompetisi, para pemain pun kesulitan mencari pendapatan lantaran tidak ada klub yang mau tetap memberi gaji tanpa adanya pertandingan dan pemasukan dari sisi penjualan tiket.

Bahkan Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI saat itu, Hinca Panjaitan menyatakan kerugian dihentikannya kompetisi dapat mencapai angka ratusan miliar.

Tak hanya dari pemain, pihak klub hingga masyarakat kecil yang menjual jersey atau merchandise saat pertandingan berjalan pun turut alami kerugian.

Persebaya SurabayaFIFAAremaniaSuporterArema FCLiga 1

Berita Terkini