x

4 Fakta Stadion Kanjuruhan, Markas Arema FC di Liga 1 yang Terjadi Insiden Maut

Senin, 3 Oktober 2022 16:02 WIB
Editor: Juni Adi
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

INDOSPORT.COM - Berikut sejumlah fakta stadion Kanjuruhan, markas Arema FC di Liga 1 yang baru saja terjadi insiden maut tewasnya banyak suporter.​ 

Publik sepak bola dunia khususnya di Indonesia tengah berduka menyusul adanya tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (01/10/22) malam WIB.

Baca Juga

Insiden tragis itu terjadi usai pertandingan Liga 1 pekan ke-11 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya. Laga bertajuk Derby Jawa Timur itu berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Bajul Ijo.

Hasil itu juga sekaligus memutus rekor buruk Persebaya yang dalam 23 tahun terakhir, tak pernah menang atas Arema FC di Malang.

Namun sayang, kekalahan ini tampaknya tidak diterima oleh oknum pendukung tuan rumah, Aremania. Mereka pun langsung meluapkan kekecewaan, dengan melakukan protes turun ke lapangan.

Baca Juga

Tidak lama kemudian, pihak keamanan Polri dan TNI yang berjaga memerikan sikap tegas, agar para suporter kembali ke tribun untuk menghindari aksi anarkis.

Akan tetapi jumlah suporter yang turun justru semakin bertambah hingga sulit dikendalikan, sehingga aparat melepaskan tembakan gas air mata, guna mengendalikan massa.

Sayangnya, gas air mata tidak hanya ditembakan ke lapangan untuk membubarkan massa yang turun, tapi juga di area tribun penonton.

Baca Juga

Hal itu kemudian memicu kepanikan, dan membuat suporter berlarian ke arah pintu keluar.

Alhasil, terjadi penumpukan massa. Desak-desakkan pun tak terelakkan hingga jatuh banyak korban jiwa.

Sejauh ini, korban tewas mencapai 448 korban, di antaranya 302 orang luka-luka, 21 orang luka berat, dan 125 orang meninggal dunia.

Akibat insiden ini, PSSI langsung melakukan penghentian sementara kompetisi Liga 1 untuk melakukan investigasi terhadap tragedi Kanjuruhan ini.

Selain PSSI, berbagai pihak juga menerjunkan tim untuk investigasi, di antaranya Polri, Komnas HAM, LPSK.

Hingga Pemerintah membentuk tim gabungan independen pencari fakta atau TGIPF, dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD.

"Pemerintah membentuk tim gabungan independen pencari fakta atau TGIPF yang akan dipimpin langsung Menko Polhukam yang anggotanya akan ditetapkan dalam 24 jam ke depan," ujar Mahfud MD.

"Tugasnya akan diselesaikan atau kira-kira selesai dalam dua pekan ke depan," imbuhnya.

Berikut beberapa fakta tentang Stadion Kanjuruhan, markas dari klub Liga 1, Arema FC:


1. Diresmikan Megawati

Stadion Kanjuruhan sudah bersolek, Arema FC siap menjamu tamu di Piala Presiden 2022. Foto: Arema FC

Stadion Kanjuruhan, Malang, mulai dibangun pada tahun 1997 lalu selesai pada 09 Juni 2004. 

Pembangunan stadion sepak bola yang menelan biaya Rp35 miliar itu kemudian diresmikan oleh Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

Melansir dari laman resmi Pemeritah Kabaputaen Malang, Megawati menandatangani plakat yang diletakan di depan stadion.

Dalam acara peresmian juga digelar pertandingan kompetisi Divisi Utama 2004, antara Arema Malang melawan PSS Sleman.

Pada hari itulah pertama kalinya tim berjuluk Singo Edan pindah dari kandang lamanya, yakni Stadion Gajayana yang terletak di Kota Malang. 

Kapasitas 40.000

Stadion Kanjuruhan memiliki kapasitas bangku penonton 40.000 kursi, dengan daya tampung 38 ribu orang.

Pada awal 2014, stadion ini sempat menambah tribun berdiri sehingga menambah kapasitas 45.000 orang, untuk mengantisipasi membludaknya Aremania pada laga-laga tuan rumah.

Fasilitas Stadion Kanjuruhan

Stadion kebanggaan warga Malang ini memiliki sejumlah fasilitas, di antaranya ada lintasan atletik, 28 unit toilet di tribun ekonomi, dan 18 toilet di gedung stadion.

Serta memiliki sistem lampu sorot berdaya 320 kilowatt dengan penerangan sebesar 1.200 lux, sesuai regulasi FIFA.

Ada pula videotron yang digunakan sebagai papan skor dan penunjuk waktu pertandingan. 

Tak hanya di dalam lapangan sepak bola, Stadion Kanjuruhan juga punya fasilitas lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Termasuk kolam renang outdoor dan indoor berstandar internasional yang diresmikan pada 2018. 


2. Punya Ikon Baru

Arema FC mendapat hadiah istimewa berupa patung singa jelang HUT klub ke-35.

Publik sepak bola di Malang Raya memiliki ikon baru di Stadion Kanjuruhan, berupa patung kepala Singa dengan mahkota, yang diperkenalkan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) klub Singo Edan ke-3.

Pembangunan patung berbentuk kepala singa dengan mahkota itu sendiri tak lepas dari wujud para stakeholder sepak bola di Malang Raya kepada klub Arema FC. 

Sehingga, sejumlah pihak langsung berinisiasi untuk saling berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan patung dengan nilai mencapai setengah Miliar tersebut.

"Gagasan ini berasal dari permintaan Wakapolres Malang (Kompol Rizky Tri Putra) untuk dibuatkan patung singa," tutur Abdul Haris kepada Indosport, Selasa (9/8/22). 

"Lalu Kapolres Malang, Ferli Hidayat juga turut menginisasinya hingga terwujud patung singa jawara di Stadion Kanjuruhan," Ketua Panpel Arema FC itu melanjutkan.

Dua sosok dari kepolisian itu memang menjadi penggagas dari ikon baru Arema itu. Hal ini tak lepas dari kecintaan mereka terhadap klub kebanggaan Aremania. 

Sementara segala hal teknis perihal pembangunan ikon baru Stadion Kanjuruhan itu, dipenuhi oleh salah satu perusahaan ternama di Kabupaten Malang.

"Gayung bersambut, ada kesanggupan dari perusahaan itu. Biayanya kurang lebih Rp500 juta dan berasal dari dana CSR perusahaan," tandas dia.
 

Liga IndonesiaStadion KanjuruhanArema FCLiga 1TRIVIABerita Liga 1Liga 1 2022-2023

Berita Terkini