x

Liga 1: Duka Mendalam Tragedi Kanjuruhan, Begini Pesan Bijak Luis Milla

Selasa, 4 Oktober 2022 09:56 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Indra Citra Sena
Pelatih Persib Bandung, Luis Milla.

INDOSPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Luis Milla, meminta tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/22), harus dijadikan pelajaran. Semua pihak tanpa terkecuali perlu introspeksi agar kelak tak terulang kembali.

Pasalnya, bencana yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa mencapai lebih dari 100 orang.

Baca Juga

Sebagai informasi, suporter Arema FC yang kecewa timnya kalah merangsek masuk ke dalam lapangan, dan aparat keamanan berusaha membubarkan massa dengan tindakan represif dan penggunaan gas air mata.

Kondisi tersebut dikabarkan membuat situasi di dalam Stadion Kanjuruhan semakin ricuh. Tak ayal, korban jiwa dilaporkan berjatuhan, terutama di bagian tribun.

"Saya rasa harus ada sinergi antara pemerintah, federasi, dan klub. Mereka harus bersama-sama supaya kejadian seperti ini tidak terjadi lagi kelak," ucap Luis Milla.

Baca Juga

"Menurut saya yang pertama adalah hubungan antara pihak pemerintah dan federasi untuk bekerja bersama-sama. Inilah kunci untuk bisa lebih siap mengantisipasi insiden seperti ini," cetusnya.

Mantan pelatih timnas Indonesia ini menuturkan, sepak bola sejatinya bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Mereka berhak mendapat kenyamanan di stadion.

Baca Juga

Selain itu, setiap orang yang datang ke stadion pasti berkeinginan melihat tim kebanggaannya meraih kemenangan, begitu pula dengan pemain. Mereka selalu berusaha menampilkan permainan terbaik agar bisa meraih hasil maksimal.

"Saya rasa orang-orang yang datang ke stadion tentu ingin menikmati pertandingan, menonton timnya meraih kemenangan," ungkap Luis Milla.


1. Segelintir Oknum

Patung Singa Tegar Jawara jadi pusat jujukan warga untuk mengenang tragedi Kanjuruhan. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT

Namun, dalam sepak bola selain kemenangan ada hasil kalah dan imbang, sehingga seharusnya supporter bisa memahami kondisi yang terjadi dan menerima hasil yang diraih tim kebanggaannya.

"Tapi tentu tidak mungkin tim selalu menang, tidak mungkin bisa terus menerus meraih kemenangan. Pemain juga tentu saja ingin menang, tapi tentu mustahil terjadi," ujarnya.

Baca Juga

Lebih lanjut, pelatih asal Spanyol ini menuturkan, pasti ada saja segelintir oknum yang datang ke stadion dan memiliki tujuan untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain dalam setiap pertandingan.

Baca Juga

"Namun, ada beberapa oknum yang datang ke stadion untuk berkelahi, tidak menaruh respek kepada pemain atau orang-orang yang berada di stadion. Seharusnya stadion ramah bagi semua orang baik itu lelaki dewasa hingga wanita maupun anak-anak," jelasnya.


2. Semua Introspeksi

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Dari tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Luis Milla menilai semua pihak harus introspeksi dan mengambil pelajaran, agar insiden serupa tidak terulang kembali. Peritiwa ini menjadi catatan kelam bagi sepak bola Indonesia.

"Penting bagi semua pihak seperti klub, pemerintah, federasi, serta organisasi pemain untuk melakukan analisa yang besar mengenai situasi ini agar hal seperti ini tidak terjadi lagi ke depannya," tandas Luis Milla.

Persebaya SurabayaPersib BandungSuporterLuis MillaLiga IndonesiaStadion KanjuruhanArema FCLiga 1Bola IndonesiaBerita Liga 1Liga 1 2022-2023One Football

Berita Terkini