x

4 Pemain Gagal Liga Inggris yang Bisa Bersinar Lagi Berkat Membela AS Roma

Senin, 31 Oktober 2022 03:52 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
Mohamed Salah, pemain Liverpool. Foto: REUTERS/Phil Noble

INDOSPORT. COM - AS Roma, klub Liga Italia, kerap kali menjadi tempat yang bagus buat memperbaiki karier bagi para pemain gagal Liga Inggris.

Reputasi AS Roma di pentas sepak bola Italia memang tergolong cukup besar. Gelar juara Serie A Italia yang diraih pada musim 2000/01, jadi salah satu bukti nyatanya.

Pemain-pemain hebat juga pernah menjalani karier gemilang bersama AS Roma. Setidaknya dalam era milenium, Giallorossi sempat memunyai bintang hebat, seperti Gabriel Batistuta, Vicenzo Montella, Daniele De Rossi, hingga sang pangeran, Francesco Totti.

Baca Juga

Namun, pasca raihan trofi musim 2000/01, AS Roma hingga kini belum bisa mengulangsi prestasi serupa. AS Roma lebih sering menjadi runner-up atau bersaing di papan atas saja.

Terlepas soal pencapaian klub, ada hal yang menarik dari kiprah AS Roma beberapa tahun terakhir. AS Roma ibarat menjadi tempat terindah bagi para pemain gagal Liga Inggris untuk memperbaiki kualitas karier.

INDOSPORT lantas coba merangkum deretan pemain-pemain gagal Liga Inggris yang bersinar lagi setelah berkostum AS Roma. Siapa saja mereka? Simak ulasan kami berikut!

1. Edin Dzeko

Edin Dzeko di laga AS Roma vs Sampdoria

Gagal bersinar secara maksimal di klub Liga Inggris, Manchester City, Edin Dzeko akhirnya mendarat ke AS Roma pada 12 Agustus 2015.

Kedatangan Dzeko awalnya hanya berstatus pinjaman saja. Maklum, kala itu Dzeko ketajamannya dianggap sudah melempem, dan AS Roma tak mau mengambil resiko.

Musim perdana sebagai pemain pinjaman, kontribusi Dzeko total mampu mempersembahkan sumbangsih 10 gol dari 39 penampilan untuk AS Roma. 

Memang catatan tersebut tidak terlalu mengesankan, tapi pelatih AS Roma kala itu, Rudi Garcia, melihat sesuatu yang berbeda dari kemampuan Dzeko.

Musim 2015/16 rampung, Rudi Gracia langsung meminta kepada manajemen AS Roma untuk mempermanenkan status Dzeko. 

Manajemen AS Roma pun menuruti permintaan Rudi Gracia, menebus Dzeko dari Manchester City dengan mahar 11 juta euro.

Intuisi yang tepat dari Rudi Gracia ternyata, musim kedua berkostum AS Roma, Dzeko tampil sungguh tajam berkat koleksi 39 gol dan 14 assists dari 51 penampilan berbagai ajang.

Musim 2017/18, Dzeko mampu menjaga konsistensi ketajamannya. 16 gol dari 36 penampilan di Serie A Italia, berhasil dipersembahkan Dzeko untuk AS Roma.

Bahkan Dzeko berhasil mengantarkan AS Roma menembus semifinal Liga Champions. Dzeko turut tampil garang di pentas Liga Champions 2017/18, lewat koleksi 8 gol dari 12 laga.

Sampai musim terakhirnya membela AS Roma, yakni musim 2020/21, kualitas ketajaman Dzeko terus konsisten mencetak dua digit gol.

Pindah ke klub Liga Italia lainnya, Inter Milan, pada bursa transfer musim panas 2021, Dzeko masih bisa menjaga kesuburannya.

Sepanjang musim 2021/22 lalu berjalan, kiprah Dzeko di lini depan Inter Milan sanggup menghasilkan total 17 gol.


1. 2. Mohamed Salah

Mohamed Salah saat melawan AS Roma di tahun 2016.

Mohamed Salah datang ke Liga Inggris pada musim dingin 2014/15. Nama Salah kala itu menjadi pusat perbincangan karena langsung diboyong klub raksasa sekelas Chelsea, dari tim Liga Swiss, FC Basel.

Sayangnya, permainan Salah tak bisa berkembang di Chelsea. Bahkan pada Februari 2015, Salah harus rela terdepak dan dipinjamkan ke Fiorentina selama setengah musim.

Masa peminjaman di Fiorentina berakhir, Salah kembali ke Chelsea. Bukannya diandalkan, Salah lagi-lagi dipinjamkan ke klub Serie A Italia lainnya, AS Roma, pada 6 Agustus 2015.

Titik inilah yang memulai segala cerita Salah di AS Roma. Musim pertama berkostum Ibu Kota Serigala, Salah langsung tampil gemilang dengan koleksi 14 gol dari 34 laga di Serie A Italia.

Musim berikutnya, AS Roma pun langsung menyodorkan 15 juta euro kepada Chelsea untuk mempermanenkan status Salah. Tawaran diterima, dan Salah resmi seutuhnya milik AS Roma sejak musim 2016/17.

Musim kedua berkostum AS Roma, Salah makin tak canggung beraksi mengacak-acak pertahanan lawan. 31 laga Serie A Italia 2016/17, dilalui Salah dengan koleksi 15 gol dan 13 assists.

Salah seperti sudah melupakan dosa masa lalunya yang gagal bersama Chelsea. AS Roma membantu memurnikan bakat Salah, hingga akhirnya sang winger Mesir diboyong Liverpool pada bursa transfer musim panas 2017/18.

Musim debut bersama Liverpool, Salah tampil luar biasa dengan koleksi 44 gol dalam berbagai ajang. Kesuksesan berlanjut pada musim kedua, Salah meraih titel Liga Champions bersama Liverpool.

Performa Salah buat lini depan Liverpool terus terjaga apik di musim-musim berikutnya. Musim 2021/22 kemarin, Salah bahkan berhasil meraih gelar top skor ketiganya sepanjang berkompetisi di Liga Inggris.

Baca Juga

3. Chris Smalling

Chris Smalling pada laga saat melawan Borussia Moenchengladbach

Banyak pihak berpendapat, Chris Smalling kualitasnya kurang layak untuk menjadi bek tengah andalan yang mengawal lini belakang Manchester United. 

Meski masih sering mendapatkan menit bermain reguler, Chris Smalling tetap tak lepas dari badai kritikan pedas.

Sampai akhirnya pada musim 2019/20, manajemen Manchester United memutuskan melepas Smalling ke AS Roma dengan status pinjaman. 

Smalling ternyata bisa menemukan sentuhan terbaiknya sebagai bek tengah setelah menjalani karier bersama AS Roma. 

Setelah tampil apik sepanjang Serie A Italia 2019/20, Smalling tanpa ragu dipermanenkan statusnya oleh AS Roma pada bursa transfer musim panas 2020.

Karier Smalling pun sampai sekarang masih menjadi salah satu andalan utama lini belakang AS Roma. Bahkan ketika Roma sudah berganti pelatih ke Jose Mourinho, peran Smalling tetap penting buat tim.

Musim 2021/22 lalu, Smalling ikut berjasa besar mengantarkan AS Roma merajai kasta ketiga kompetisi Eropa, yakni menjuarai ajang Conference League.


2. 4. Tammy Abraham

Selebrasi Pemain AS Roma, Tammy Abraham setelah pertandingan REUTERS-Alberto Lingria

Sejak lulus dari akademi Chelsea dan dipromosikan ke tim senior pada musim panas 2017, Tammy Abraham sangat kesulitan mendapatkan menit bermain reguler.

The Blues berulang kali meminjamkan Tammy ke klub-klub lain, seperti Swansea City pada musim 2017/18, serta Aston Villa di musim 2018/19.

Pulang dari masa peminjamannya bersama Aston Villa, Tammy memang sempat merasakan momen manis di musim 2019/20.

Baca Juga

Musim itu, peran Tammy di lini depan Chelsea lumayan sering diberi kesempatan bermain, sehingga menghasilkan 15 gol dari 34 penampilan.

Namun, nasib Tammy kembali ke situasi tak menguntungkan pada musim-musim berikutnya. Ia lagi-lagi harus menerima nasib jarang dimainkan.

Memasuki bursa transfer musim panas 2021, Tammy yang ingin meningkatkan level karier, menerima ajakan bergabung klub Liga Italia, AS Roma.

Diboyong oleh pelatih AS Roma yang juga pernah membesut Chelsea, Jose Mourinho, Tammy tampil tajam sepanjang musim 2021/22 kemarin.

Perannya mengisi lini depan AS Roma, mampu menghasilkan total 27 gol dalam berbagai ajang, dan berjasa besar dalam mengantarkan tim menjuarai ajang UEFA Conference League.

AS RomaMohamed SalahLiga Inggris

Berita Terkini