x

3 Tim Liga 1 yang 'Diuntungkan' dengan Keputusan Tanpa Degradasi

Jumat, 13 Januari 2023 18:05 WIB
Editor: Juni Adi
Logo Liga 1 2022-2023.

INDOSPORT.COM - Sebanyak tiga klub Liga 1 2022-2023 saat ini akan mendapat keuntungan dengan keputusan PSSI menghilangkan degradasi.

Keputusan mengejutkan diambil PSSI jelang putaran kedua Liga 1 22/23 bergulir, di mana kasta teratas sepak bola Indonesia musim ini dipastikan tanpa ada sistem degradasi atau turun kasta.

Melansir dari hasil Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Kamis (14/01/23) lalu, disebutkan bahwa kompetisi Liga 1 akan terus berjalan hingga selesai musim ini.

Namun kompetisi tersebut bakal berjalan tanpa ada degradasi. Hal ini karena penyesuaian dari kompetisi Liga 2 yang resmi dihentikan PSSI.

Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menyampaikan bahwa keputusan pahit tersebut diambil berdasarkan berbagai faktor.

Baca Juga

Faktor pertama yakni adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tidak dilanjutkan.

Hal ini terjadi karena tak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 (20 Mei).

Baca Juga

Lalu adanya rekomendasi dari tim transformasi sepak bola Indonesia seusai Tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang belum memenuhi syarat.

Selanjutnya Perpol No. 10 Tahun 2022 mengamanatkan proses perizinan yang baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan.

Rapat Exco PSSI juga memutuskan dan memerintahkan kepada PT LIB untuk memfasilitasi pembentukan operator pelaksanaan musim baru Liga 2.

Meski tanpa degradasi, tetapi para tim Liga 1 masih harus bersaing di tangga juara serta memperebutkan tiket untuk tampil di kompetisi AFC.

Hanya saja, dengan diterapkannya sistem tanpa degradasi di Liga 1, berpotensi menciptakan persaingan yang tidak sehat, terutama di papan bawah.

Saat ini ada tiga klub yang menempati zona degrdasi dan berpotensi terjun ke Liga 2. Dengan keputusan tanpa degradasi, tentu saja mereka bisa dibilang diuntungkan karena tidak turun kasta musim depan. Klub mana saja?


1. Barito Putera

Laga BRI Liga 1 antara Barito Putera vs Bhayangkara FC di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Selasa (20/12/22). (Foto: Instagram@psbaritoputeraofficial)

Barito Putera musim ini tampil buruk sejak awal musim Liga 1 2022-2023 sehingga mereka harus berkutat di zona degradasi, menempati peringkat ke-16 dengan 15 poin.

Mereka hanya mampu meraih tiga kemenangan, dan enam kali imbang, sisanya delapan kali menelan kekalahan.

Tim berjuluk Laskar Antasari itu hanya terpaut satu poin dari batas aman yang ditempati oleh Rans Nusantara FC di peringkat ke-15, dan PSS Sleman di peringkat ke-14 masing-masing mengumpulkan 16 poin.

Jebloknya Barito Putera musim ini sudah terlihat sejak awal kompetisi Liga 1 2022-2023 bergulir.

Di laga perdana mereka kalah 8-0 dari Madura United. Tetapi sempat bangkit menghadapi Borneo FC dengan menang 3-1.

Baca Juga

Sayangnya setelah itu performa Barito Putera kembali menurun dan terus menurun. 12 pertandingan selanjutnya mereka tak pernah menang.

Performa buruk itu berimbas dengan pemecatan pelatih Dejan Antonic, dan digantikan dengan juru taktik asal Brasil, Rodney Goncalves.

Baca Juga

Sejak ditangani Goncalves, Barito Putera mulai mengalami perubahan.

Dari lima pertandingan terakhir, mereka belum terkalahkan dengan rincian dua kali menang dan tiga kali imbang.

Tapi tanpa adanya degradasi di Liga 1, Barito Putera tidak perlu susah payah untuk bisa keluar dari zona merah.

Baca Juga

2. Dewa United

Skuat Dewa United pada laga Dewa United vs Persebaya Surabaya di Stadion Manahan, Surakarta, Sabtu (24/12/22). (Foto: Dewa United)

Liga 1 2022-2023 merupakan musim debut Dewa United berkiprah di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Pasalnya mereka baru promosi dari Liga 2 musim lalu sebagai peringkat ketiga usai mengalahkan PSIM Yogyakarta dengan skor 1-0.

Namun sayangnya Dewa United tidak bernasib baik ketika sudah mencicipi Liga 1. Dilatih oleh pelatih kenyang pengalaman sekelas Nilmaizar, Dewa United saat ini terjerembab di zona degradasi.

Dari 17 pertandingan, Dewa United mengoleksi 14 poin dari tiga kemenangan dan lima kali imbang serta sembilan kali menelan kekalahan.

Performa buruk Dewa United membuat manajemen klub memecat Nilmaizar dan menggantinya dengan mantan juru taktik Jong Ajax, Jan Olde Riekerink.

Jan Olde Riekerink diresmikan pada, Selasa (10/1/23), dan diharapkan dapat membawa angin segar untuk timnya. 

Dewa United meraih hasil yang kurang maksimal di putaran pertama, dengan tim berjulukkan Tangsel Warriors saat ini terjerembab di posisi ke-17 dengan 14 poin dari 17 pertandingan.

Bicara karier kepelatihan, sang juru taktik baru cukup berpengalaman. Ia pernah menjadi asisten pelatih di Porto (2005-2006).

Melatih Jong Ajax alias tim akademi Ajax Amsterdam (2007-2011), Galatasaray (2016-2017), SC Heerenveen (2018-2019), hingga Cape Town City (2019-2021).

Persik Kediri

Terakhir ada Persik Kediri. Klub berjuluk Macan Putih itu bisa dibilang sangat diuntungkan dengan keputusan Liga 1 tanpa degradasi.

Pasalnya Persik sulit keluar dari zona merah, tenggelam di dasar klasemen peringkat ke-18 dengan koleksi 10 poin.

Melihat dari performanya yang kesulitan meraih tiga poin untuk memperbaiki posisi, sangat tidak mungkin bagi Persik terhindar dari ancaman degradasi.

Terbaru mereka kalah dari Persis Solo dengan skor 3-1. Tetapi Persik bisa saja keluar dari dasar klasemen, mengingat Liga 1 masih menyisakan setengah musim lagi.

Barito PuteraPSSIPersik KediriLiga 1TRIVIABerita Liga 1Dewa United FCLiga 1 2022-2023

Berita Terkini