Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri Berkarier di Liga 1, Spaso Lihat Masih di Jalur Eropa
INDOSPORT.COM - Bomber Bali United, Ilija Spasojevic, mendukung penuh keputusan Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri berkarier di Liga 1. Keduanya tetap dalam jalur "Eropa" bersama Thomas Doll dan Jan Olde Riekerink.
Kekecewaan banyak disuarakan netizen Tanah Air setelah Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri pulang ke Indonesia. Selama ini, keduanya dianggap sebagai inspirasi bagi anak muda Tanah Air yang ingin berkarier di Eropa.
Kini, Egy Maulana Vikri yang telah berada di Eropa selama lima tahun justru gabung Dewa United. Tak lama setelah pengumuman Egy giliran Witan yang gabung Persija Jakarta.
Ilija Spasojevic menyambut positif keputusan dua pilar Timnas Indonesia. Bomber berusia 35 tahun ini mengaku cukup dekat dengan Egy dan Witan.
"Saya sangat senang. Saya dekat sama mereka, sudah saya anggap seperti adik sendiri. Saya sama Egy sudah lama, sama Witan juga lama, dari saat dia main di Serbia. Kita sering bicara soal sepak bola Serbia," kata Ilija Spasojevic.
Sebelum kedua nama ini kembali ke Indonesia, Spaso ternyata sempat melontarkan candaan. Dia bercanda dengan mengajak keduanya berkarier di Indonesia.
Ternyata, candaan itu kini sudah menjadi kenyataan. Spaso masih punya peluang untuk bertemu dengan Egy di lapangan, karena Bali United belum bertemu Dewa United pada putaran kedua.
"Kemarin saya bercanda, ayo-ayo ke Liga Indonesia kalau tidak dapat klub besar di Eropa. Jadi ya sekarang saya senang. Liga 1 juga sekarang lebih kompetitif," ucap Spaso.
Top skor Liga 1 2021/2022 ini tak setuju ketika kepindahan itu disebut sebagai penurunan karir.
Menurut Spaso, Egy dan Witan masih dalam jalur sepak bola Eropa. Maksudnya, Egy dalam pantauan pelatih asal Belanda, Jan Olde Riekerink di Dewa United. Lalu, ada pelatih asal Jerman, Thomas Doll di Persija.
1. Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman Masih Rasakan Sentuhan Eropa
"Saya pikir mereka berdua berada di tim yang bagus dan pelatihnya berasal dari Eropa. Jadi menurut saya sama saja, karena cara kerjanya juga Eropa. Satu pelatih dari Belanda dan Thomas Doll di Persija," tutur Spaso.
Dari apa yang telah dilihat Spaso, cara kerja Persija dan Dewa United sangat identik dengan sentuhan Eropa. Dua tim ini sangat peduli pada penguasaan bola.
Maka, ketika suatu saat nanti Egy dan Witan kembali ke Eropa, mereka akan terbang dengan bekal ilmu dari Thomas Doll dan Jan Olde Riekerink yang pernah berada di klub besar Eropa.
Thomas Doll merupakan mantan pemain Timnas Jerman yang pernah membesut Borussia Dortmund, Hamburger SV hingga Hannover 96. Sementara Riekerink pernah jadi asisten pelatih FC Porto dan pelatih kepala Galatasaray.
"Dua tim ini memainkan sepak bola gaya Eropa. Jadi menurut saya, mereka tidak akan ada penurunan di karir. Apalagi setelah satu musim atau lebih, mereka bisa balik ke Eropa, karena sudah kerja sama dengan pelatih Eropa," papar Spaso.
Meski belum pernah berkarier di Liga 1, Spaso yakin Witan dan Egy bisa berbuat banyak pada musim perdananya. Mereka adalah bakat besar yang kini ada di Timnas Indonesia.
"Tidak ada masalah (dengan adaptasi). Mereka pemain berkualitas dan pemain dari Indonesia. Adaptasinya pasti saya yakin gampang," ucap Spaso.
Ternyata, prediksi Spaso cukup tepat. Egy sudah mencetak gol perdananya untuk Dewa United di Liga 1. Sayangnya, gol itu tak membuat Dewa United menang, karena ditahan imbang Madura United 1-1, Kamis (2/2/23).
Sementara Witan Sulaeman masih dalam perjalanan ke Indonesia untuk memulai perjalanan baru bersama Persija Jakarta. Witan gabung Persija melalui proses fee transfer.