Saham Manchester United Meroket Jelang Tahap Final Akuisisi Klub, Sheikh Jassim Ketar-ketir
INDOSPORT.COM - Harga saham Manchester United mengalami kenaikan signifikan menjelang tahap final akuisisi klub. Hal ini membuat Sheikh Jassim mulai ketar-ketir.
Pada pekan lalu, saham Man United turun ke titik terendah tahun ini seiring laporan bahwa keluarga Glazer mulai ragu untuk menjualnya.
Calon pembeli asal Qatar yang dikomandoi Sheikh Jassim sempat mengunjungi Old Trafford pekan lalu guna melakukan negosiasi klub.
Dilansir dari SkySports, Sheikh Jassim memutuskan untuk mengajukan tawaran kedua untuk membeli Setan Merah, setelah sebelumnya ditolak.
Dari hasil pertemuan dengan keluarga Glazer, perwakilan Sheikh Jassim merasa puas dengan pemaparan pihak Man United.
Alhasil mereka merekomendasikan Sheikh Jassim untuk melanjutkan pembelian ini. Mereka menyiapkan tawaran kedua dengan angka lebih menarik.
Kemudian alasan meroketnya saham Man United ini karena anak asuh Erik ten Hag berhasil lolos ke semifinal Piala FA setelah mengalahkan Fulham 3-1.
Harry Leyburn dari platform investasi Saxo menjelaskan, harga saham Setan Merah mencapai 19,56 pounds pada Selasa (21/3/23) dan naik enam persen dari 18,49 persen awal pekan ini.
"Kepastian tempat di Wembley pada piala FA dikombinasikan dengan lebih banyak spekulasi seputar akuisisi klub di luar lapangan telag membantu meningkatkan harganya," kata Harry, dikutip dari Manchester Evening News.
"Glazer bisa mendapat tawaran rekor dunia jika harga yang diminta sebesar 6 miliar pounds (Rp111 triliun) dipenuhi," sambungnya.
1. Keraguan Glazer
Co-Chairman, Avram Glazer dan saudaranya, Joel mengalami keraguan dalam melepas kepemilikan klub.
Sikap tersebut berbeda dengan saudara-saudara mereka, Kevin, Bryan, Edward dan Darcie Glazer.
Avram dan Joel Glazer berdalih jika tawaran dari pembeli yang masuk tidak sesuai dengan nama besar dan pengaruh Manchester United.
Termasuk potensi laba di masa mendatang, seiring prestasi Erik ten Hag dan pemain mulai mendapati sinyal positif di sejumlah kompetisi.
Avram sebelumnya mengatakan bahwa proses bidding bertujuan untuk mencari alternatif strategi klub bukan semata-mata menjualnya.
Pihak Man United juga menyatakan bahwa tidak ada jaminan bahwa semua peninjauan tawaran yang masuk akan berujung ke penjualan.
Ben Peppi penasehat komersial olahraga mengatakan kondisi tersebut bisa membuat para investor perlahan akan mundur.
"Hanya karena ada minat besar, bukan berarti para bidder bisa langsung mengakuisisi klub," ujarnya.
Selain itu, akuisisi Man United menjadi lebih rumit karena sejumlah faktor muncul pada tahap final.
"Penjualan Man United akan menjadi penjualan waralaba olahraga terbesar sepanjang masa, dan hanya mungkin dilakukan oleh beberapa grup perusahaan," ujar Ben.
Sumber: Skysports, Manchester Evening News
Baca berita sepakbola dan olahraga lainnya di Google News