x

Perihal Polemik Israel U-20, Bek Legendaris Arema : Harusnya Politik Punya Jalur Sendiri

Rabu, 29 Maret 2023 05:07 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Juni Adi
Pertandingan Liga 1 pekan ke-32 antara Arema FC melawan Borneo FC di Lapangan PTIK, Jakarta, Jumat (24/03/23).

INDOSPORT.COM - Indonesia kini sedang berada dalam situasi sulit, seiring ancaman pembatalan gelaran Piala Dunia U-20 mulai pertengahan Mei 2023 mendatang.

Hal ini seiring dengan munculnya aksi penolakan terhadap keberadaan Timnas Israel U-20, yang resmi menjadi satu dari 16 kontestan turnamen.

Gelombang penolakan dari sejumlah elemen itu lantas membuat FIFA selaku federasi sepak bola dunia, tampak mempertimbangkan ulang.

Gambaran itu sudah terlihat dari pembatalan sesi drawing peserta Piala Dunia U-20 yang rencananya berlangsung di Bali, Jumat (31/03/23).

Situasi ini lantas memicu sejumlah persepsi dari kalangan publik sepak bola nasional. Pendapat yang pro dan kontra lantas mengiringi opini tersebut.

Baca Juga

Namun, Charis Yulianto ingin melihat polemik ini secara jernih. Bahwa sejatinya, sepak bola tidak bisa dicampuri dengan urusan politik.

"Karena sepak bola dan politik itu punya jalur sendiri-sendiri," kata Charis Yulianto saat dihubungi Indosport, Selasa (28/03/23).

Baca Juga

Menurut dia, menggelar turnamen sepak bola selevel Piala Dunia U-20 memang tak main-main. Kesempatan itu datang secara langka.

Hal inilah yang semestinya membukakan mata para elit sepak bola maupun politik tanah air, untuk dapat menggelar dengan lancar dan sukses.

"Piala Dunia ini levelnya tidak main-main, meski kategori U-20. Jadi, harusnya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk prestasi," tambah dia.

Baca Juga

1. Pisahkan Sepak Bola dengan Politik

Pertandingan Liga 1 antara Persis Solo vs Arema FC di Stadion Maguwoharjo (Yogyakarta), Rabu (15/03/23). (Foto: Instagram@aremafcofficial)

Charis Yulianto lantas membeberkan, bahwa urusan sepak bola dengan politik memang berbeda konteks untuk saat ini.

Keberadaan Timnas Israel U-20 adalah semata-mata sebagai kontestan turnamen dengan Timnas Indonesia U-20 berlaku sebagai tuan rumah.

"Mungkin hubungan secara diplomatik atau apapun itu, kedua negara (Indonesia dan Israel) kurang baik," ujar Charis Yulianto.

"Tapi dalam sepak bola, tidak ada batasan, semuanya sama. Konteksnya pun beda," Asisten Pelatih Persela Lamongan di Liga 2 musim lalu itu menambahkan.

Sehingga, Charis Yulianto sangat menyayangkan jika sampai Indonesia gagal menggelar Piala Dunia U-20 karena polemik ini.

Karena tak hanya dari sisi penyelenggaraan, Timnas Indonesia bisa membuktikan untuk meraih prestasi bagus melalui ajang ini.

"Saya pribadi sangat menyayangkan dengan situasi ini. Harusnya, pemain-pemain muda kita sudah fokus untuk turnamen," ungkap dia.

"Apalagi yang paling ngeri adalah (ancaman) sanksi FIFA. Itu yang akan sangat memberatkan," imbuh bek legendaris Arema Malang tersebut.

Indonesia memang akan menjadi tuan rumah dalam Piala Dunia U-20 tahun ini. Sebanyak 24 negara terkonfirmasi sebagai peserta.

Nantinya, akan ada 6 grup yang diisi 4 tim dan digelar di tempat berbeda. Yaitu Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Bali dan Palembang.

FIFAPiala DuniaPersib BandungLiga IndonesiaArema FCLiga 1Piala Dunia U-20 2023Berita Liga 1

Berita Terkini