x

Lauren Price, Dari Sopir Taksi Jadi Petinju Peraih Emas Olimpiade Tokyo 2020

Selasa, 10 Agustus 2021 13:53 WIB
Editor: Juni Adi
Lauren Price, petinju wanita asal Inggris usai mengalahkan Qian Li asal China di Olimpiade Tokyo 2020.

INDOSPORT.COM - Petinju asal Wales yang membela tim Britania Raya, Lauren Price membuat heboh jagat tinju wanita setelah ia mampu meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 beberapa waktu lalu.

Lauren Price mengalahkan petinju China, Li Qian di final kelas menengah putri pada Minggu (08/08/21) lalu. 

Price menang dengan keputusan angka dari pada juri. Sumbangan satu emas ini menambah koleksi medali tim Britania Raya menjadi enam dari cabang olahraga tinju (2 emas, 2 perak dan 2 perunggu).

Baca Juga
Baca Juga

Price, yang juga mantan juara dunia kickboxing dan pesepakbola, menerapkan taktiknya dengan tenang dan sabar melawan peraih medali perunggu Olimpiade Rio 2016, Li, dalam pertandingan.

Li justru sebaliknya, begitu sering mengayunkan pukulan yang mengarah ke udara, alhasil, kelima juri memberikan ronde pertama kepada Lauren Price.

Memasuki ronde kedua, Price tampil sedikit lebih santai namun tetap hati-hati. Serangan demi serangan tidak ia kendurkan meski ronde pertam sudah menjadi miliknya.

Alhasil empat dari lima juri memilih dia sebagai pemenang. Medali emas Olimpiade Tokyo ada di depan mata Price, dan hanya bencana yang bisa menggagalkan.

Baca Juga
Baca Juga

Tetapi itu tidak terjadi. Lauren Price mengamankan medali emasnya dengan tenang. Dua pukulan besar tangan kanan pada 60 detik dan kemudian 40 detik tersisa.

Ketika bel berbunyi tanda ronde kedua berakhir, petinju amatir nomor satu dunia itu menyelesaikan dengan mengepalkan tinjunya ke langit dalam keyakinan penuh akan kemenangannya.

Medali emas Price menjadi medali Olimpiade ke-65 Inggris Raya sekaligus terakhir dari Olimpiade Tokyo 2020. Lantas seperti apa sosok Lauren Price?


1. Profil Lauren Price

Lauren Price, petinju wanita asal Inggris usai mengalahkan Qian Li asal China di Olimpiade Tokyo 2020.

Lauren Price lahir pada 25 Juni 1994 atau 27 tahun lalu di Wales. Sebelum menjadi petinju, dirinya ternyata sudah pernah menggeluti berbagai cabang olahraga lain seperti sepak bola hngga kickboxing.

Dia membangun karier sepak bola bersama Cardiff City dan pernah membela berbagai level umur di tim nasional Wales wanita, termasuk untuk senior. Pada saat bersamaan, Price juga menggeluti kickboxing dan merebut berbagai prestasi.

Namun, minatnya berubah usai melihat petinju Nicola Adams merebut medali emas Olimpiade London 2012. Price berpaling ke tinju di usia remaja dan merebut berbagai prestasi.

Baca Juga
Baca Juga

Seperti petinju Wales wanita pertama yang merebut medali di Commonwealth Games pada 2014, Price lalu membawa pulang emas di European Games 2019. Capaian itu berbuah tiket tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Perjalanan Lauren Price menjadi seorang atlet dunia berawal dari mimpinya yang ia tulis pada awal tahun 2000-an di sekolah. Kala itu Price menuliskan tiga mimpi sebagai tugas dari sekolah.

Dia menulis ingin menjadi juara dunia kickboxing, tinju, membela Timnas Wales, dan tampil di Olimpiade. Gurunya mengangkat alis, tetapi nenek Price menyuruhnya untuk membiarkan dia bermimpi.

Dia selalu mengatakan kepada cucunya untuk meraih bulan dan jika dia gagal, dia akan mendarat di bintang-bintang. Pada saat dia berusia 27 tahun, gadis itu telah mencapai ketiga tujuannya. 

"Dia adalah anak yang menggemaskan, selalu tersenyum, selalu bahagia. Tapi selalu sangat, sangat sibuk," kenang nenek Lauren Price, Linda dikutip dari BBC

"Ketika dia masih sangat muda, dia terobsesi dengan sepak bola dan berlarian. Kegiatan olahraganya dilakukan sebagai sarana untuk membantunya membakar semangat," tuturnya.

Pernah Jadi Sopir Taksi

Keadaan ekonomi Lauren Price yang sederhana, membuat dirinya mencari biaya tambahan lain untuk hidupnya dengan menjadi sopir taksi. Keputusan itu ia lakukan setelah pulang dari pemusatan latihan tinju tim Wales pada Senin-Jumat.

Jadi dia menjadi sopir taksi di akhir pekan, mengantarkan penumpang kembali ke rumah sepanjang malam. Itu semua membantu memenuhi kebutuhan tanpa mengganggu jadwal latihannya.

Kemudian pekerjaan paruh waktu ini ia tinggalkan setelah Price mendapat kesempatan masuk membela tim Britania Raya untuk Olimpiade. 

"Awalnya saya ragu dengan kemampuannya. Tapi ia membuktikan kualitasnya, dan Anda sadar betapa potensialnnya Lauren Price," tutur pelatih Boxing Tim Britania Raya, Rob McCracken.

Baca Juga
Baca Juga

Dalam waktu 18 bulan setelah pindah ke program pelatnas penuh waktu, Price memenangkan emas di ajang Commonwealth Games 2018.

Tahun berikutnya ia memenangkan emas European Games 2019 di musim panas, dan beberapa bulan kemudian menjadi juara dunia tinju wanita.

Hasil di Olimpiade  Tokyo 2020 ini juga menjadi pencapaian terbaik kedua Inggris Raya setelah edisi Rio 2016. Mereka finis di peringkat ke-4 dengan total 65 medali yang terdiri dari 22 emas, 21 perak dan 22 perunggu.

WalesBritania RayaOlimpiade 2020TinjuOlimpiade Tokyo 2020Berita Tinju

Berita Terkini