x

Deretan Petinju Indonesia yang Bernasib Tragis Meninggal Dunia Usai Bertanding

Jumat, 4 Maret 2022 20:44 WIB
Editor: Juni Adi
Ilustrasi olahraga tinju.

INDOSPORT.COM - Berikut daftar petinju Indonesia yang meninggal dunia usai bertandinga. Terbaru adalah petinju Hero Tito.

Kabar duka datang dari dunia olahraga tinju profesional Tanah Air setelah petinju berbakat masa depan Indonesia, Heru Purwanto alias Hero Tito meninggal dunia pada Kamis (03/03/22) pukul 16:45 WIB.

Kepastian tersebut dikonfrimasi langsung oleh manajer sekaligus promotr Armin Tan, yang menyebut petinju asal Malang ini harus menghembuskan nafas terakhirnya setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta.

Hero Tito dirawat selama kurang lebih lima hari, dengan kondisi kritis dan koma. Ia juga harus dibantu dengan ventilator. 

"Benar, Hero Tito meninggal dunia. Hari ini, jenazah akan dibawa ke Malang untuk dimakamkan. Saya ikut mengantarkan ke sana," kata Armin Tan kepada wartawan dikutip dari Antara.

Baca Juga
Baca Juga

Hero Tito diketahui mengalami pembengkakan otak setelah berlaga melawan James Mokoginta dalam partai tambahan Tibo Monabesa versus Jayson Vayson di Holywings Gatsu Club V, Jakarta, Minggu (27/01/22).

Dia juga sempat menjalani operasi. Hero Tito berhadapan dengan James Mokoginta untuk memperebutkan gelar lowong Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) kelas ringan (61,2kg).

Nahas dalam pertandingan 10 ronde itu, Hero Tito terkena pukulan telak hingga tersungkur pada ronde ketujuh.

Petinju asal Malang itu pun tidak bisa melanjutkan pertandingan. Kekalahan tersebut menjadi yang ke-17 sepanjang karier profesionalnya. 

Secara keseluruhan, petinju yang melakoni debut profesional pada 28 Februari 2004 itu tercatat telah 48 kali bertanding dan 29 di antaranya berakhir dengan kemenangan. Sisanya dua kali imbang. 

Adapun pertandingan melawan James Mokoginta sejatinya merupakan duel ulang. Keduanya pernah saling berhadapan di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur pada 6 Mei 2015.

Kala itu, Hero Tito menang point atas lawannya tersebut. Hero Tito sendiri pergi berpulang di usia 36 tahun dan meninggalkan istri dan dua orang anak.

Ia dimakamkan di kampung halamannya, Dusun Sindurejo, Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, hari Jumat (04/03/22) pagi WIB.


1. Daftar Petinju Indonesia yang Meninggal Dunia

Ilustrasi olahraga tinju.

Hero Tito bukanlah sosok petinju Indonesia yang meninggal dunia usai bertanding. Tercatat sejak tahun 1948 sudah banyak daftar petinju yang menjadi korban. Berikut nama-namanya.

1948; Surabaya: Jimmy Koko (lawan: Meyer)

1950; Surabaya: Rocky Wang (atau Ricky Huang)(lawan: VIC Suatman)

1959; Surabaya: Robby Pav (lawan: Mohammad Yali)

1961: Sarono (lawan: Tan Hwa Soei)

1978; Bandung: Atjeng Jim (lawan: Kai Siong)

1979: Nasir Kitu (lawan: tak ada data)

1980: Syamsul Bachri (lawan: tak ada data)1984; Jakarta: Domo Hutabarat (lawan: Dadang Krisna)

1984; New York Akhirul Fajar (lawan Muhammad Ali)

1985: Suryanto (lawan: tak ada data)

1987; Jayapura: Agus Souissa (lawan: Michael Arthur)

1988; Blitar: Wahab Bahari (lawan: Hudi)

1988: Suryanto (lawan: John Bonnex)

23 Desember 1990; Bontang: Bongguk Kendy (lawan: Bisenti Santoso)

15 Juli 1993; Jakarta: Yance Samangun (lawan: Mahmud)

11 Mei 1995; Jakarta: Akbar Maulana (lawan: Bugiarso)

16 Juni 2000; Jakarta: Dipo Saloko (lawan: Roy Saragih)

18 November 2000; Belawan: Bayu Young Iray (lawan: Herianto Kalam)

11 Maret 2001; Bekasi: John Namtilu (lawan: Hasan Purba)

2 April 2001; Cibinong: Muhammad Alfaridzi (lawan: Kongthawat Ora Sorkiti)

28 Oktober 2001; Manado: Donny Maramis (lawan: Stenly Kalalo)


2. Daftar Petinju Indonesia yang Meninggal Dunia

Ilustrasi olahraga tinju.

4 Februari 2003; Jakarta: Johannes "Bones" Fransiscus (lawan: Slamet Nizar. "Bones" wafat pada 6 Februari 2003)

21 September 2003; Sumatra Utara: Mula Sinaga - Petinju Amatir - (lawan: Asahan Tuerino. Mula Sinaga wafat pada 24 September 2003)

23 Januari 2004; Jakarta: Antonius Jonathan Mosse (lawan: Kaichon sor Vorapin)

19 Februari 2004; Purwokerto: Jack Ryan (lawan: Syamsul Hidayat)

5 Maret 2005; Jakarta: Hendrik Bira (lawan: Mones Arepas - Bira kalah TKO ronde 3 pada 3 Maret, 2005.

16 Juni 2006; Manado: Fadly Kasim (lawan: Jibril Soamole. Kasim kalah TKO6)

15 Maret 2007; Jakarta: Anis Dwi Mulya (lawan: Irvan Bone). Anis kalah TKO ronde 6, wafat pada 20 Maret 2007

31 Maret 2012; Jakarta: Muhammad Afrizal alias Afrizal Cotto (lawan: Irvan Barita Marbun). Afrizal kalah angka mutlak. Wafat tanggal 4 April 2012 karena pendarahan otak.

16 November 2012; Kupang: Oxon Palue (Lawan: Gerry Gio Toisuta). Hasil pertandingan seri 8 ronde. Meninggal pada 20 November 2012 pasca pengeluh keram kaki.

26 Januaryi 2013; Jakarta: Tubagus Setia Sakti (Lawan: Ical Tobida). Hasil pertandingan Tubagus kalah TKO ronde 8. Meninggal 27 Januari 2013 karena pendarahan otak.

3 Maret 2022; Jakarta: Hero Tito (Lawan: James Mokoginta). Hasil pertandingan Hero Tito kalah KO ronde 7 pada 27 Februari karena pendarahan otak.


3. Holywings Angkat Bicara Perihal Kematian Hero Tito

Pertarungan tinju internasional bakal tersaji dalam waktu dekat antara petinju Indonesia, Tibo Monabesa, melawan jagoan Filipina, Jayson Vayson.

Co-Founder Holywings, Ivan Tanjaya angkat bicara terkait insiden meninggalnya petinju asal Malang Hero Tito usai berlaga melawan James Mokoginta di Holywings Gatsu Club V, Jakarta, Minggu (27/01/22). 

Dalam keterangan tertulis, Jumat, Ivan mengaku terpukul atas peristiwa Hero Tito yang menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (03/03/22) pukul 16:45 WIB, setelah mengalami pembengkakan otak. 

Pihak Holywings pun akan memberikan santunan kepada dua anak Tito Hero sebesar Rp5 juta untuk 10 tahun ke depan. 

"Dengan harapan kedua anak Hero Tito bisa mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak setelah ditinggal ayahnya," kata Ivan.

Ivan menjelaskan bahwa ini merupakan kali pertama Holywings menyelenggarakan pertandingan tinju. Ia pun menyerahkan semua urusan teknis kepada badan tinju yang ditunjuk oleh pihak Armin Tan selaku promotor.

Setelah insiden ini, lanjut Ivan, Holywings akan lebih serius dan berhati-hati dalam menyelenggarakan ajang tinju berikutnya.

Seperti mencari rekanan rumah sakit yang terpercaya untuk semua persoalan medis, mulai dari pengecekan lebih mendetail kepada semua atlet sebelum dan sesudah bertanding.

TinjuBerita Tinju

Berita Terkini