x

Berprestasi di ISG 2017, Eko Yuli dkk Dikucur Bonus Ratusan Juta

Jumat, 26 Mei 2017 15:45 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
Cabang olahraga angkat besi Indonesia berhasil meraih tiga medali emas dalam ajang Islamic Solidarity Games 2017.

Para atlet angkat besi terbaik Tanah Air baru saja mengikuti ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Baku, Azerbaijan. Menjadi salah satu cabang olahraga unggulan, para atlet angkat besi Indonesia sukses membawa pulang total tujuh medali, yang terdiri dari tiga emas dan empat perak.

Medali emas sendiri berhasil diraih Eko Yuli Irawan, Surahmad, dan Sri Wahyuni. Sedangkan empat medali perak disumbangkan oleh Nurul Akmal dan Dewi di nomor pertandingan yang berbeda.

Menyikapi torehan prestasi membanggakan tersebut, Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Berat Seluruh Indonesia (PB PABBSI) pun memberi apresiasi berupa bonus kepada para kontingen angkat besi Indonesia yang meraih medali di ISG 2017.

Bertempat di Grand Kemang Hotel, Jakarta pada Jumat (26/05/17) ini, PABBSI melalui Ketua Umumnya, Rosan P. Roeslani mengucurkan dana sebesar Rp500 juta yang tidak hanya diberikan kepada para atlet, tapi juga tim pelatih dan manajer.

Peraih medali emas mendapatkan jatah bonus yang paling tinggi dan masing-masing mendapatkan Rp50 juta. Sedangkan perak mendapatkan Rp30 juta.

"Apa yang diraih oleh atlet di ISG bukan hal yang instan, namun sudah terprogram. Kunci dari prestasi ini adalah disiplin. Yang jelas kami tidak pernah memberikan janji bonus di awal. Kami tidak ingin bonus menjadi pendorong. Setelah ada prestasi baru ada bonus," kata Rosan seperti dikutip INDOSPORT dari Antara.

Eko Yuli menjadi salah satu penyumbang medali emas bagi Indonesia di ISG 2017.

Sri Wahyuni salah satu atlet putri angkat besi mengatakan sangat senang dengan bonus yang diberikan, meski memang tidak sebesar bonus yang ia raih ketika mendapat medali perak Olimpiade 2016.

"Bonus akan saya tabung saja. Untuk persiapan masa depan. Karena saya tidak akan selamanya menjadi atlet angkat besi. Saya harus menggunakan bonus sebaik-baiknya," ujar Sri.

Sementara itu pelatih angkat besi Supeni mengatakan apa yang diraih pada ISG 2017 dijadikan momentum kebangkitan. Meski sektor putri tidak dipertandingkan pada SEA Games 2017 Malaysia, namun latihan dan persiapan harus terus dilakukan karena banyak kejuaraan internasional yang akan dihadapi.

Eko Yuli IrawanSri WahyuniPB PABBSIIslamic Solidarity Games 2017

Berita Terkini