x

Digadang Mampu Pecahkan Rekor, Atlet Transgender Justru Alami Cedera Parah

Senin, 9 April 2018 18:13 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Abdurrahman Ranala
Laurel Hubbard

Pesta olahraga antara negara persemakmuran Inggris atau Commonwealth Games edisi ke-21 sedang berlangsung awal sampai pertengahan April 2018 ini. 

Selain menyajikan beberapa pertandingan seru di berbagai cabang olahraga, ajang empat tahunan yang kali ini mengambil tempat di Queensland, Australia ini sempat menarik perhatian lantaran adanya seorang atlet transgender yang ikut berpartisipasi membawa bendera Selandia Baru.

Baca Juga

1. Laurel Hubbard

Laurel Hubbard

Adalah Laurel Hubbard lifter asal Selandia Baru yang berkompetisi dalam angkat beban wanita kelas +90kg.

Sejak kecil Hubbard sudah mengeluti cabang angkat besi, bahkan dirinya mampu memecahkan beberapa rekor nasional saat masih berkompetisi di kategori pria dan  menggunakan nama Gavin Hubbard.

Di tahun 2012 dirinya dipercaya menjabat ketua Olimpiade angkat besi Selandia Baru, di tahun itu pula dirinya memutuskan untuk merubah jenis kelamin menjadi wanita dan berganti nama menjadi Laurel Hubbard.


2. Transgender Pertama di Kompetisi Internasional

Laurel Hubbard

Lima tahun berselang usai berganti jenis kelamin, Hubbard akhirnya kembali berkompetisi pada ajang Australia International dan Australia Open 2017.

Di ajang tersebut, dirinya berkompetisi di kategori +90 kg, dan berhasil memenangkan medali emas dengan 123 kg snatch dan 145 kg angkatan clean & jerk. Secara total dirinya berhasil membuat angkatan 268 kg dengan berat badan 131,83 kg.

Selain merupakan transgender pertama yang berkompetisi di event internasional, keberhasilannya kali itu juga mencatatkan dirinya sebagai atlet angkat beban wanita pertama Selandia Baru yang mampu meraih medali di ajang internasional.


3. Kontoversi

Laurel Hubbard

Diunggulkan banyak pihak di Commonwealth Games 2018, latar belakang Hubbard juga memancing perdebatan banyak pihak. Dirinya yang merupakan atlet profesional pria sebelum berganti kelamin, membuat beberapa pihak merasa akan ada ketidakadilan jika dirinya berkompetisi pada kategori wanita.

"Seorang pria adalah seorang pria dan seorang wanita adalah seorang wanita dan saya tahu banyak perubahan telah dilalui. Tetapi di masa lalu, Laurel Hubbard dulunya adalah juara angkat beban pria," kata pelatih kepala tim angkat beban Samoa, Jerry Wallwork, kepada ABC.

Meski banyak negara yang merasa dirugikan, hadirnya Hubbard dalam pesta olahraga empat tahunan itu memang tidak mendapatkan keberatan secara resmi dari 71 negara yang berpartisipasi.


4. Cedera

Laurel Hubbard

Tampil di putaran final, hubbard sempat sukses mengangkat beban 120 kg di percobaan pertamanya, gagal di percobaan 127 kg, Hubbard mencoba melanjutkan ke angkatan 132kg.

Alih-alih memecahkan rekor dalam angkatan tersebut, secara mengejutkan Hubbard justru mengalami cedera siku. Tangan kirinya terpelintir hingga membuatnya tidak bisa melanjutkan angkatan dan terpaksa mengundurkan diri dari kompetisi.

"Nampaknya saya megalami pecah ligamen atau beberapa kerusakan pada jaringan yang cukup signifikan, tetapi sampai ada pemeriksaan lebih lanjut, kita tidak akan tahu detail atau seberapa parah cedera saya," kata Hubbard usai pertandingan, seperti dilansir stuff.co.nz.

"Saya tidak menyesal tentang upaya yang saya lakukan. Karena saya percaya bahwa dalam olahraga, Anda harus benar-benar berusaha menjadi yang terbaik semampu Anda," tambahnya.

Angkat BesiMulti-EventSelandia BaruAngkat Berat

Berita Terkini