x

(Analisis) 3 Perbedaan NBL Indonesia dan NBA Versi INDOSPORT

Senin, 29 Juni 2015 14:02 WIB
Penulis: Yohanes Ishak | Editor: Charles Emanuel Dominggus

Golden State Warriors telah sukses memastikan diri sebagai juara NBA sedangkan Satria Muda Britama Jakarta berhasil menjadi juara NBL Indonesia di musim 2014/15.

Baca Informasi Terkini Copa America 2015 di sini.

Meski keduanya telah memastikan diri menjadi juara, ternyata masih ada hal yang tak diketahui terkait format kompetisi basket di Indonesia maupun di Amerika yang dikenal dengan nama NBA tersebut.

Dalam segi peraturan bermain, keduanya mengenakan format aturan yang sama, seperti double, traveling, foul, dan masih banyak lagi.

Kompetisi di Indonesia yang musim terakhir menggunakan nama NBL Indonesia memiliki format yang hampir menyerupai NBA.

Wajib Baca
7 Pesepakbola yang Memiliki Rambut Aneh
4 Hal yang Wajib Dilakukan Cuadrado di Chelsea
5 Full Back Terbaik 2015 di Eropa
3 Suksesor Sergio Ramos di Real Madrid
(Galeri) Seksinya Kekasih Memphis Depay

Jika dilihat dalam 5 tahun terakhir, di bawah arahan Azrul Ananda selaku Direktur PT. Development Baskeball League (DBL) Indonesia, kompetisi basket tanah air dapat dikatakan sudah memiliki kemajuan yang cukup pesat dibandingkan tahun sebelumnya.

Sayangnya, Azrul tidak melanjutkan kinerjanya lagi sehingga musim depan, kompetisi basket di Indonesia masih penuh dengan tanda tanya.

Sebelum menunggu kepastian kompetisi basket di tanah air serta musim baru untuk NBA. INDOSPORT akan menganalisis, beberapa perbedaan NBL Indonesia dengan NBA, termasuk dari segi pemain maupun format pertandingan.

Baca Juga
Liga Indonesia | Liga Primer | Liga Champions | Bundesliga
La Liga | Serie A | Selebrita | Komunitas | Transfer Pemain


1. Pemain

Hal yang dapat dilihat secara jelas adalah bentuk fisik pemain kita dengan pemain NBA. Rata-rata, pemain NBA memiliki tinggi badan 190-200cm dan hanya sedikit yang bertinggi badan 170-180cm. Sedangkan di Indonesia, pemain yang memiliki tinggi hingga 200cm terbilang tidak banyak. Bahkan rata-rata pemain Indonesia, 180-190cm dan yang bertinggi 170cm cukup banyak.

Selain itu, pebasket tanah air juga jarang melakukan dunk dibandingkan dengan para pemain NBA. Hal tersebut disebabkan bukan hanya faktor tinggi pemain, tetapi juga fisik untuk melakukan dunk terbilang menguras tenaga. Harus diakui, fisik para pemain NBA memang lebih baik dibandingkan dengan para pemain kita.


2. Format Pertandingan

Inilah perbedaan utama untuk keduanya. Meski sama-sama memiliki nama Musim Reguler, pertandingan NBA berjalan lebih lama dibandingkan dengan NBL Indonesia.Kompetisi NBA terbagi menjadi dua wilayah untuk 30, yaitu Barat dan Timur, dimana masing-masing wilayah terbagi 2 menjadi 15 tim. Tidak hanya itu, dari 15 tim itu juga kembali terbagi masing-masing menjadi 3 divisi atau bagian yang diisi oleh 5 tim.

Untuk wilayah Timur terdapat tiga divisi, yakni Atlantik, Pusat atau Tengah, dan Tenggara. Sedangkan wilayah Barat, terdapat Barat Laut, Pasifik, dan Barat daya. Selama musim regular, setiap tim berpeluang untuk bertemu dengan sesama divisi dan wilayah, termasuk juga divisi dan wilayah lain.Tidak heran, jika kompetisi mereka lebih lama. Sedangkan NBL Indonesia tidak memiliki dua wilayah, sehingga format yang dijalankan menggunakan seri antar kota dan baru pada musim 2014/15 kemarin, mereka memakai 10 seri.

Selain itu, perbedaan terlihat jelas dari babak puncak atau yang dikenal dengan babak playoff. NBL Indonesia, menggunakan sistem Championship Series dengan menempatkan 8 tim terbaik di dalamnya.Saat championship Series, tim yang telah menang sebanyak tiga kali akan lolos ke partai final dan pertandingan puncak hanya dipertandingkan satu kali saja. Berbeda dengan NBA, dengan format playoff, 8 tim terbaik dari sesama wilayah akan bertarung sebanyak lima kali, jika ada tim yang menang 3 kali, maka mereka akan lolos ke babak selanjutnya.

Begitu pula saat partai final, saat bertanding mereka justru akan dipertemukan sebanyak 7 kali. Tim yang telah menang sebanyak 4 kali, sukses menjadi juara wilayah dan akan kembali menghadapi tim dari wilayah lain sebanyak 7 kali dengan format yang sama untuk memastikan diri sebagai juaranya. Memang, format NBA lebih membingungkan ketimbang NBL Indonesia. Namun, hal ini tidak lepas dari perbedaan fisik pemain dari kedua kompetisi tersebut.


3. Dana

Harus diakui, masalah dana, kompetisi basket di Indonesia masih belum bisa menyamai dengan NBA. Tidak perlu membandingkan berapa nominal yang akan didapatkan oleh tim juara, masalah tempat saja, negara kita masih belum mampu menyamainya.

Dapat dikatakan, dari 12 tim basket di Indonesia, hanya Satria Muda Britama Jakarta saja yang telah memiliki lapangan resmi sendiri. Sedangkan 30 tim milik NBA, masing-masing telah memiliki lapangan milik pribadi.Hal inilah yang mungkin jarang diketahui oleh banyak orang. Kendati demikian, pecinta basket di Indonesia tentu tetap menikmati ketika tim kesayangannya sedang bertanding.

NBASatria Muda BritamaIBLGolden State Warriors

Berita Terkini