x

6 Pebasket Tampan Jagoan di Lapangan

Selasa, 26 Januari 2016 19:29 WIB
Editor: Gema Trisna Yudha

Kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) Reguler Season 2015-2016 seri kedua, akan kembali bergulir pada 29 Januari hingga 06 Februari mendatang. Kota Malang menjadi tuan rumah setelah seri pertama berakhir di Jakarta.

Basket yang menjadi salah satu olahraga populer di Indonesia kerap menyedot perhatian masyarakat. Para pemain andalan kerap memperontonkan aksi-aksi menawan. 

Selain skill apik para pemainnya, penampilan dan popularitas bintang juga menjadi magnet yang membuat pertandingan berlangsung lebih meriah. INDOSPORT sajikan enam pebasket tampan dengan prestasi ciamik yang bisa anda saksikan penampilannya di IBL seri Malang nanti. 


1. Merio Ferdiansyah

Merio Ferdiansyah

Merio merupakan pemain andalan Stadium Happy 8 Jakarta yang berposisi sebagai small forward. Pada 2014 lalu, pemain asal Sukabumi, Jawa Barat ini menorehkan rekor dengan menjadi pemain pertama yang mencetak dua ribu poin di NBL.


Merio Ferdiansyah sebelum melepas shooting.

Sebelumnya, Merio menjadi pemain pertama yang mencetak seribu poin di NBL. Performa tajam Merio kerap membuatnya menjadi pahlawan bagi Stadium. 


2. Wijaya Saputra

Wijaya Saputra pemain STADIUM

Shooting Guard Stadium Jakarta ini adalah kekasih penyanyi Agnez Mo. Meski sekarang namanya menjadi lebih disorot karena hubungannya dengan Agnez, pebasket yang akrab dipanggil Wijin ini memiliki prestasi bersinar di lapangan basket. Tak heran, pemain 31 tahun ini telah menekuni basket sejak duduk di kelas  SD. 

Saking cintanya bermain basket, Wijin bahkan rela dipalak preman hanya agar dapat bermain basket. Sejak kecil, ia bertekad untuk menjadi pebasket handal.


3. Mario Gerungan

Kapten tim M88 Aspac Jakarta ini memang sudah sejak kecil menjadikan Aspac sebagai tim favoritnya. Sejak masih duduk di bangku SMP, Point Guard bernama lengkap Dirk Mathew Mario Gerungan ini telah bergabung dengan Aspac di Aspac Junior. 


Poin Guard Aspac Jakarta, Mario Gerungan (kiri depan) mendapat penjagaan ketat dari pemain CLS Knights Surabaya saat ingin mencetak poin.

Hingga kini, di usianya yang telah 29 tahun, Gerungan masih tetap menjadi andalan klubnya. Di lapangan, ia menjadi playmaker agar semua pemain dapat bermain maksimal.


4. Yosua

Yosua baru-baru ini menjadi bintang baru di Satria Muda (SM). Namun pemain 24 tahun ini bukanlah pemain anyar sebab sebelumnya ia merupakan bintang utama di Satya Wacana Salatiga. Di SM pun Yosua langsung menjadi pemain kunci sektor backcourt. 


Yosua (tengah) melakukan drible melewati pemain Garuda Bandung.

Yosua juga merupakan guard serba bisa yang kerap berganti posisi. Meski saat ini menjadi Shooting Guard, Yosua juga pernah berada di posisi Point Guard selama berada di SW. 


5. Mario Wuysang

Point Guard CLS Knights, Mario Wuysang (kanan) mendapat penjagaan dari Poin Guard Bandung Utama, Lutfi Augus (kiri)

Mario Wuysang merupakan pemain gaek yang masih bersinar di kancah basket nasional. Meski telah berusia 36 tahun, performa pemain yang akrab disapa Roe ini tetap menjadi andalan baik bagi CLS Knights yang menjadi klubnya sejak 2013, maupun bagi tim bola basket putra Indonesia. 


Point Guard CLS Knights Surabaya, Mario Wuysang (kiri) dibayangi pemain Aspac Jakarta, Mario Gerungan (kanan).

Di seri Jakarta lalu, Roe menginspirasi kemenangan CLS dengan memimpin perolehan poin. Di level timnas, ia masih membela Indonesia pada SEA Games Singapura 2015 lalu dan punya andil besar dalam menggondol medali perak di ajang tersebut. 

Point Guard kelahiran Sidoarjo ini besar di Amerika dan berkesempatan mengasah bakatnya di tempat kelahiran olahraga ini. 


6. Ebrahim Enguio Lopez

Ebrahim Lopez

Guard 27 tahun yang akrab disapa Biboy ini merupakan pemain naturalisasi dari Filipina. Ia bergabung dengan M88 Aspac Jakarta saat bermain di Indonesia pada 2013. Pemain blasteran Filipina-Indonesia ini juga turut tampil memperkuat tim bola basket putra Indonesia di ajang SEA Games 2015. 


Biboy tengah mendribble bola.

Pemain kelahiran Alabang, Muntinlupa (Filipina) pada 31 Januari 1988, itu langsung mempersembahkan medali perak dalam kesempatan pertamanya membela Indonesia. 

Biboy cukup piawai melakukan aksi Alley-oop dunk, yang pada umumnya sangat sulit dilakukan pemain Indonesia. Aksi memiliki tingkat kesulitan tinggi karena selain harus punya lompatan tinggi, si pemain harus punya timing yang pas. Sebab bola yang diterima pemain di udara harus langsung dimasukkan ke keranjang tanpa mendarat lebih dahulu. 

AspacStadium JakartaM88 Aspac JakartaEbrahim LopezMario GerunganMerio FerdiansyahSatria Muda Pertamina JakartaMario WuysangWijaya SaputraYosua

Berita Terkini