x

5 Bintang NBA yang Coba Mengubah Nasib Bersama Klub Baru

Selasa, 25 Oktober 2016 16:11 WIB
Editor: Dery Adhitya Putra

Hari yang dinanti-nanti para pecinta olahraga basket segera tiba. Mulai Selasa malam waktu setempat, atau Rabu (26/10/16) pagi nanti, NBA akan kembali bergulir.

Musim 2016/17, atau musim ke-71 NBA, akan dibuka dengan penampilan juara bertahan, Cleveland Cavaliers. Tim yang sukses meraih cincin juara setelah mengalahkan Golden State Warriors pada babak final musim lalu tersebut akan menjamu New York Knicks di Quicken Loans Arena dalam laga pembuka yang akan berlangsung besok pagi.

Layaknya sebuah kompetisi, pasti apa perpindahan pemain yang terjadi, baik itu melalui trade atau pertukaran, atau karena pemain yang bersangkutan mendapat status free agent akibat kontraknya bersama sebuah klub telah usai.

Ada berbagai alasan seorang pebasket pindah klub. Entah itu mencari prestasi atau sekedar mengejar bayaran yang lebih tinggi, yang pasti mereka melakukan hal tersebut dengan tujuan merubah nasib menjadi lebih baik.

Berikut profil beberapa bintang NBA yang pindah klub pada musim 2016/17 versi INDOSPORT:


1. Pau Gasol

Pau Gasol pada laga Atlanta Hawks v San Antonio Spurs (08/10/16)

Setelah kontraknya dengan Chicago Bulls berakhir, Juli lalu Pau Gasol memutuskan untuk bergabung dengan klub lima kali juara NBA, San Antonio Spurs. Berdasarkan peraturan klub, tidak diketahui berapa lama durasi kontrak dan bayaran yang diterima pebasket asal Spanyol tersebut.

Datangnya Gasol sepertinya bertujuan untuk menutup kepergian bintang Spurs, Tim Duncan. Tim asal Texas tersebut kehilangan pebasket bernama lengkap Timothy Theodore Duncan tersebut setelah peraih dua gelar Most Valuable Player (MVP) itu memutuskan untuk pensiun.

Bersama Bulls, Gasol mencetak berbagai rekor individu, seperti pemain tertua, 35 tahun, yang mencetak lebih dari satu triple-double dalam semusim pada musim lalu untuk menyamai rekor yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh tiga orang, yaitu Kobe Bryant, Jason Kidd, dan Paul Pierce.

Meski bagus secara individu, musim lalu penampilan klub yang pernah dibela Michael Jordan tersebut berantakan. Hanya mencatat hasil 42-40 dalam 82 regular game, Bulls harus menerima kenyataan tidak lolos ke babak playoff untuk pertama kalinya dalam tujuh musim terakhir.


2. Dwight Howard

Pemain Atlanta Hawks, Dwight Howard (26/09/16)

Setelah mengaktifkan klausul pemutusan kontrak lebih awal, Dwight Howard memutuskan untuk mengakhiri kariernya bersama Houston Rockets. Berstatus free agent, pemain yang tiga kali dinobatkan sebagai Defensive Player of The Year tersebut memilih Atlanta Hawks sebagai tim barunya dengan durasi kontrak tiga musim.

Kesepakatan tersebut membuat Howard kembali ke kampung halamannya. Dalam tiga musim, Howard dikabarkan akan menerima uang sebesar 70 juta dolar AS, atau setara dengan Rp910 miliar.

Dalam tiga musim bersama Rockets, Howards gagal menunjukkan penampilan terbaiknya. Seringnya pemain berusia 30 tahun tersebut mengalami cedera menjadi penyebab utama buruknya performa mantan pemain Los Angeles Lakers itu.

Selama bermain di Rockets, penampilan juara NBA Slam Dunk Contest pada 2008 tersebut dinilai terus menurun. Puncaknya pada musim lalu, saat Howard hanya mencatatkan rekor 13,7 poin per pertandingan.


3. Dwyane Wade

Dwyane Wade pada laga Chicago Bulls v Indiana Pacers (06/10/16)

Setelah menghabiskan seluruh kariernya sebagai pebasket profesional bersama Miami Heat, Dwyane Wade akhirnya memutuskan untuk memulai petualangan baru. Setelah sempat dikaitkan dengan beberapa tim, seperti Cleveland Cavaliers dan New York Knicks, pemilik tiga cincin juara NBA tersebut resmi bergabung dengan Chicago Bulls pada Juli lalu.

Bersama tim asal kampung halamannya tersebut, Wade menjalin kontrak berdurasi dua musim dengan total bayaran sebesar 47 juta dolar AS, atau setara dengan Rp611 miliar. Meski sempat dianggap akan "mengganggu" Jimmy Butler, Wade mengatakan bahwa kedatangan dirinya dan Rajon Rondo bertujuan untuk membawa klub kota kelahirannya tersebut meraih prestasi.

Selama 13 musim bersama Heat, Wade mencetak berbagai prestasi, baik secara individu maupun tim. Selain tiga kali menjadi juara NBA, Wade juga 12 kali masuk NBA All-Star dan menjadi pencetak poin terbanyak sepanjang sejarah Miami Heat.


4. Derrick Rose

Derrick Rose pada laga New York Knicks v Houston Rockets (04/10/16)

Setelah delapan musim bermain untuk Chicago Bulls, mulai musim ini Derrick Rose hijrah ke New York Knicks. Tim asal kota New York tersebut mendapatkan MVP musim 2010/11 tersebut, bersama Justin Holiday dan jatah draft babak kedua tahun depan, setelah menukarkan Robin Lopez, Jerian Grant, dan Jose Calderon.

Karier Rose bersama Bulls sebenarnya tidak terlalu buruk. Di musim pertamanya bersama tim enam kali juara NBA tersebut, dia meraih gelar Rookie of The Year. Musim depannya, pebasket yang menjadi pilihan pertama dalam draft tahun 2008 tersebut terpilih untuk berpartisipasi dalam All-Star Game.

Sayang cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) yang dialaminya pada babak playoff melawan Philedelphia 76ers menghambat segalanya. Akibat cedera tersebut, Rose harus menepi selama lebih dari delapan bulan dan sama sekali tidak tampil pada NBA musim 2012-13.

Musim 2013/14 atlet berusia 28 tahun tersebut kembali mengalami cedera, kali ini saat bertanding melawan Portland Trail Blazers pada November 2013. Akibatnya, Rose harus isitirahat hingga akhir musim.


5. Kevin Durant

Kevin Durant pada laga melawan Los Angeles Clippers (04/10/16).

Sembilan musim membela Oklahoma City Thunder, dulu bernama Seattle SuperSonics, tanpa sekalipun berhasil meraih trofi juara NBA, sepertinya cukup bagi Kevin Durant. Setelah menjadi free agent, akhirnya pebasket berusia 28 tahun tersebut memutuskan untuk bergabung dengan Golden State Warriors.

Bersama Warriors, Durant menyetujui kontrak berdurasi dua tahun bernilai 54 juta dolar AS, atau setara dengan Rp702 miliar, dengan opsi putus kontrak setelah satu musim. Kehadiran Durant membuat Warriors memiliki MVP NBA tiga musim terakhir. Durant terpilih sebagai MVP pada tahun 2014, sementara dua musim setelahnya gelar tersebut diraih secara berturut-turut oleh Stephen Curry.

Banyak kritik yang tertuju kepada peraih gelar Rookie of The Year tahun 2008 tersebut akibat keputusannya pindah ke Warriors. Durant dianggap manja, sama halnya ketika LeBron James bergabung dengan Miami Heat pada Juli 2010.

NBASan Antonio SpursNew York KnicksDwyane WadeChicago BullsDerrick RoseKevin DurantPau GasolAtlanta HawksGolden State WarriorsDwight Howard

Berita Terkini