x

3 Pebasket 'Mungil' yang Menggebrak Panggung NBA

Kamis, 17 November 2016 17:15 WIB
Editor: Gerry Anugrah Putra

Kompetisi bola basket terbesar di dunia, NBA menjadi tempat berkumpul pebasket terbaik dari berbagai penjuru dunia. Mulai dari pebasket asal Asia, Eropa hingga Afrika semua berkompetisi di NBA.

Kompetisi ini pun terkenal dengan atlet yang bertubuh tinggi dan besar. Sebut saja Yao Ming, pebasket asal China yang berposisi sebagai center dengan tinggi badan 229 sentimeter. Ada lagi Earvin 'Magic' Johnson, seorang point guard yang bertinggi 206 sentimeter, di mana biasanya pebasket di posisi tersebut hanya bertinggi rata-rata 190-an sentimeter.

Namun, bukan berarti para atlet pendek nan kecil tidak bisa ikut serta pada kompetisi ini. Walaupun tidak banyak, para pebasket 'pendek' yang bertinggi badan di bawah 185 sentimeter kerap jadi momok menakutkan bagi para pemain yang lebih tinggi. 

Mereka yang bertubuh kecil, biasanya lebih lincah dalam men-dribbel bola serta melakukan crossover satu lawan satu saat berhadapan dengan pemain lawan. Pebasket pendek juga lihai dalam melakukan drive untuk menusuk pertahanan musuh.

Para pebasket 'pendek' pun kerap menjadi pusat perhatian penggemar serta penonton NBA. Dengan postur tubuh kecil, tidak seperti kebanyakan pebasket NBA biasanya, mereka diragukan fans untuk bisa menembus dominasi para pebasket yang bertubuh ideal.

Namun dengan skill serta torehan prestasi yang ditunjukkan oleh para pebasket 'pendek' tersebut, mereka sering dijadikan idola serta panutan untuk para pebasket bertubuh mungil, yang berkeinginan untuk menembus ketatnya persaingan di NBA.

Berikut INDOSPORT mencoba mendata tiga pebasket 'mungil' NBA yang bisa mendobrak hegemoni pebasket berbadan besar dengan skill serta prestasinya.

Penulis: Muhammad Adiyaksa


1. Allen Iverson (183cm)

Mantan pemain Philadelphia 76ers, Allen Iverson

Allen Iverson merupakan contoh pertama pebasket bertubuh mungil yang bisa mendobrak dominasi pemain bertinggi besar untuk posisi point guard

Pada musim pertamanya setelah di draft oleh Philadelphia 76ers tahun 1996, Iverson langsung menggebrak dengan mencetak 37 poin saat melawan Chicago Bulls dan Michael Jordan. Pada laga tersebut pula, para penggemar NBA ditotonkan aksi yang mengagumkan dari Iverson usai dirinya melakukan crossover untuk melewatkan  penjagaan dari Jordan.

Masih di musim yang sama, eks pebasket yang terkenal dengan nomor punggung tiga tersebut juga memecahkan rekor rookie dari legenda NBA, Wilt Chamberlain, dengan mencetak sedikitnya 40 angka pada lima laga secra beruntun. Termasuk 50 poin yang ditorehkannya saat menghadapi Cleveland Cavaliers.

Di penghujung musim, dirinya dinobatkan sebagai NBA Rookie of the Year setelah menorehkan rata-rata 23,5 poin, 7,5 assist, dan 2,1 steals per pertandingannya.

Musim 2000/01 menjadi musim terbaik Allen Iverson. Dirinya memenangkan penghargaan pemain terbaik pada laga All-Stars NBA serta berhasil membawa Sixers menapak babak final NBA pada musim yang sama.

Di tahun tersebut, dirinya juga terpilih sebagai 'Most Valuable Player' NBA berkat torehan serta prestasinya mambawa Sixers ke babak final walau harus kalah dari Los Angeles Lakers. Dengan tinggi badan yang cuma 183 sentimeter, Iverson menjadi pebasket terpendek sepanjang sejarah NBA yang pernah memenangi penghargaan tersebut.

Pada 2013, pemain yang pernah membela klub Turki, Besiktas itu memutuskan untuk pensiun setelah menghabiskan 17 musim di kompetisi yang telah membesarkan namanya. 

Selama 17 tahun berkarier di NBA, Iverson berhasil menorehkan puluhan penghargaan pribadi. Berikut torehan awards yang didapatkan oleh 'AI', panggilan akrab Iverson.

1x MVP NBA (2001)
11X NBA All-Stars (2000-2010)
2x NBA All-Stars Game MVP (2001, 2005)
3× All-NBA First Team (1999, 2001, 2005)
3× All-NBA Second Team (2000, 2002, 2003)
All-NBA Third Team (2006)
NBA Rookie of the Year (1997)
NBA Rookie Challenge MVP (1997)
4× NBA scoring champion (1999, 2001, 2002, 2005)
3× NBA steals leader (2001–2003)
No. 3 retired by Philadelphia 76ers


2. Chris Paul (183 cm)

Pemain Los Angeles Clippers, Chris Paul

Belum juga era Allen Iverson selesai, NBA kembali dikejutkan oleh salah satu pebasket mungil yang dikenal sebagai pemberi umpan-umpan manis, pebasket tersebut bernama Chris Paul.

CP3, panggilan akrab Paul, bertinggi badan sama dengan Iverson. Dirinya terpilih sebagai pilihan keempat pada NBA Draft tahun 2005 oleh New Orleans Hornets, yang kini berganti nama menjadi New Orleans Pelicans.

CP3 menyelesaikan musim pertamanya di NBA sebagai pencetak poin, assist, steal serta double-double terbanyak diantara pebasket rookie lainnya. Torehan 16,1 poin, 5,1 rebound, 7,8 assist dan 2, steal per pertandingan manasbihkan dirinya sebagai pemain pendatang baru terbaik NBA di tahun 2005. 

Kemungilan badannya menjadi salah satu hal yang positif untuk CP3. Dengan tingginya yang pendek, membuat gerakannya menjadi lincah dan semakin leluasa untuk memberikan assist kepada rekan setimnya.

Walaupun bertubuh pendek, hal itu bukanlah menjadi kelemahan buat CP3. Sebagai pebasket yang berposisi sebagai point guard, terlebih lawan-lawannya berpostur lebih tinggi darinya, kemungilan dirinya malah menjadi keunggulan tersendiri buat Paul.

Dirinya kerap mengecoh serta beradu speed dengan lawan yang lebih besar untuk mencetak poin maupun assist. Selama 11 tahun bermain di NBA hingga kini, CP3 tercatat pernah empat kali merebut penghargaan sebagai pencetak assist terbanyak di NBA.

Berikut torehan penghargaan Chris Paul sejak 2005-2016

9× NBA All-Star (2008–2016)
NBA All-Star Game MVP (2013)
4× All-NBA First Team (2008, 2012–2014)
3× All-NBA Second Team (2009, 2015, 2016)
All-NBA Third Team (2011)
6× NBA All-Defensive First Team (2009, 2012–2016)
2× NBA All-Defensive Second Team (2008, 2011)
NBA Rookie of the Year (2006)
4× NBA assists leader (2008, 2009, 2014, 2015)


3. Isaiah Thomas (175cm)

Pemain Boston Celtics, Isaiah Thomas

Isaiah Thomas bisa dibilang menjadi pemain terpendek yang aktif pada kompetisi NBA saat ini. Pebasket berusia 27 tahun tersebut hanya memiliki tinggi badan 175 sentimeter. 

Walapun bertubuh sangat mungil untuk ukuran pemain NBA, namun Thomas berhasil menjadi andalan Boston Celtics selama dua musim terakhir. Dirinya dipercaya oleh pelatih Celtics, Brad Stevens sebagai pemain utama untuk meraup poin.

Thomas awalnya diprediksi tidak akan bertahan lama di NBA. Selain karena dirinya menjadi pilihan ke-60 alias terakhir pada NBA Draft tahun 2011, posturnya yang sangat pendek menjadi keraguan untuk bisa bersaing di kompetisi NBA.

Namun, Thomas bisa menjawab keraguan tersebut dengan perjuangannya selama lima tahun sejak hanya penghangat bangku cadangan hingga kini menjadi pemain utama di setiap laga Boston Celtics.

Thomas mengawali karier di Sacramento Kings selama tiga tahun sejak 2011 hingga 2014. Selama tiga musim membela Kings, Thomas jarang dipercaya menjadi starter oleh tim pertamanya di NBA itu.

Keadaan mulai berubah ketika dirinya ditukar ke Phoenix Suns. Dalam beberapa laga Suns, Thomas kerap dijadikan starter oleh Suns untuk mendampingi Goran Dragic untuk posisi backourt

Namun kariernya bersama Suns tidak bertahan lama. Pada Februari 2015, Suns melakukan revolusi besar-besaran pada skuat intinya dengan men-trade Thomas menuju Boston Celtics. Bisa dibilang, penukarannya ke Celtics menjadi awal mula dirinya diperhitungkan sebagai pemain berkualitas di NBA.

Di musim pertamanya bersama Celtics, dirinya hanya dijadikan sebagai 'sixth man' alias pemain cadangan utama di setiap laganya. Namun di musim kedua, dirinya mengunci satu posisi starter sebagai penghuni poin guard utama Celtics. 

Perjuangannya menembus posisi starter berbuah hasil, pada musim lalu, dirinya terpilih untuk ambil bagian pada laga All-Stars NBA. Thomas menjadi pemain dengan draft pilihan terendah yang pernah bermain di All-Stars Game sejak 1989. Dirinya juga tercatat sebagai pemain kesembilan dengan postur di bawah 180 sentimeter yang tampil di laga All-Stars.

Kini, Thomas menjadi salah satu pemain NBA dengan torehan rata-rata poin terbanyak di setiap laganya. Dirinya menempati peringkat 8 untuk urusan mencetak poin dengan torehan 26,9 poin per pertandingan. Berdasarkan catatan dari NBA, Thomas lebih produktif dibanding LeBron James, DeMarcus Cousins hingga Carmelo Anthony untuk urusan mencetak angka.

Pada dua laga terakhir, Thomas tampil trengginas dengan dua kali mencetak angka di atas 30, yakni 37 dan 30 poin. 

Walaupun bertubuh mungil, Thomas tidak pernah takut untuk berduel dengan pemain yang lebih besar darinya. Pebasket yang tubuhnya penuh dengan tato ini dikenal sebagai pemain yang kerap melakukan drive ke pertahanan lawan untuk mencetak poin. Selain drive, keunggulan Thomas yang lainnya ialah tembakan tiga angka serta lay-up nya yang akurat.
 
Berikut torehan penghargaan Isaiah Thomas sejak 2011-2016

NBA All-Star (2016)
NBA All-Rookie Second Team (2012)

Kandidat pebasket 'pendek' lainnya: Nate Robinson (173cm) dan Ty Lawson (180cm)

NBALos Angeles ClippersPhiladelphia 76ersBoston CelticsIsaiah ThomasChris PaulAllen Iverson

Berita Terkini