x

(ANALISIS) Menilik Tim-tim yang Berpotensi Jadi Kuda Hitam di IBL Indonesia 2017

Kamis, 19 Januari 2017 13:15 WIB
Editor: Yohanes Ishak

Dalam setiap pertandingan di kompetisi-kompetisi tertenu, pastinya akan selalu ada yang diunggulkan, kurang diunggulkan, serta ada juga mampu menjadi momok atau disebut juga sebagai kuda hitam.

Kuda hitam merupakan istilah dalam dunia olahraga yang seakan menjadi batu sandungan atau pengganggu bagi setiap tim atau sosok yang diunggulkan dalam kompetisi tertentu.

Bahkan, bukan tidak mungkin jika tim kuda hitam itu dapat keluar sebagai juaranya. Tidak percaya? Mari kita ambil contoh dalam dunia sepakbola, yaitu Tim Nasional (Timnas) Portugal.

Sejak awal kompetisi Euro 2016 lalu digelar, Timnas yang lebih diunggulkan untuk menjadi juara adalah Jerman, Spanyol, Inggris, dan Prancis yang bertindak sebagai tuan rumah.
 

Timnas Portugal, berhasil menjadi juara Euro 2016 setelah mereka dianggap tim kuda hitam di kompetisi tersebut.

Pada kompetisi tersebut, sebenarnya cukup banyak yang dapat dikatakan sebagai tim kuda hitam, mereka adalah Portugal, Wales, Islandia, dan Belgia. Keempatnya dikatakan sebagai kuda hitam, karena mereka mampu tampil baik hingga bherhasil melaju ke babak perempatfinal.

Hebatnya, Timnas Portugal yang sangat mengandalkan Cristiano Ronaldo seorang mampu melaju ke babak final dan berhasil menjadi juaranya. Padahal, selama fase grup, mereka hanya meraih hasil imbang di tiga pertandingan penuh.

Artinya, siapa pun yang menjadi unggulan, maka mereka harus tetap waspada, terlebih terhadap mereka yang berstatus kuda hitam. Sama halnya dengan kompetisi IBL di musim 2017 ini, di mana terdapat juga beberapa tim yang memegang status tersebut.

Siapa sajakah mereka? Berikut ini ketiga tim IBL Indonesia yang berpotensi menjadi kuda hitam berdasarkan analisis INDOSPORT:


1. JNE Siliwangi Bandung

Logo JNE Siliwangi Bandung

Sebelumnya, nama tim ini adalah JNE Bandung Utama. Namun karena adanya kesepakatan yang dibuat oleh pihak manajemen, maka mereka memutuskan mengganti nama menjadi JNE Siliwangi Bandung.

Sejatinya, JNE Siliwangi Bandung dapat dikatakan bukanlah tim terlalu diunggulkan dalam kompetisi IBL Indonesia. Namun, kekuatan mereka juga tak dapat dipandang sebelah mata.

Di IBL Indonesia 2017 ini, tentunya membutuhkan keajaiban bagi mereka untuk bisa menjadi juara. Namun jika untuk menjadi penjegal atau batu sandungan bagi tim-tim unggulan, JNE Siliwangi Bandung dapat menguras tenaga sang unggulan.

Pada musim 2014/15, yang kala itu masih bernama NBL Indonesia, mereka mampu menyulitkan tim-tim besar seperti, Aspac Jakarta, Satria Muda Jakarta, Pelita Jaya Jakarta, dan sang juara CLS Knights Surabaya. Bahkan, di musim 2014/15 ini mereka secara mengejutkan berhasil lolos ke babak playoffs.

Termasuk di musim 2015/16 kemarin, mereka juga sempat membuat para tim unggulan frustasi, meski pada akhirnya mereka kalah, setidaknya, tim asal Bandung ini sering membuat tim lawan harus bekerja keras untuk mendapatkan kemenangan.

Hebatnya lagi, dalam dua musim terakhir itu, mereka sama sekali tidak memiliki pemain berlabel bintang. Kini, di musim 2017, kekuatan JNE Siliwangi Bandung dipastikan akan kembali bertambah dan bukan tidak mungkin mereka akan kembali melaju ke babak playoffs.

Mengapa demikian? Sebab, mereka kini telah diperkuat oleh dua pemain yang mumpuni, yaitu power forward, Ferdinand Damanik yang didatangkan dari W88 News Aspac Jakarta dan pemain senior, Vinton Nolland Surawi yang dibajak dari Satria Muda Pertamina Jakarta.

 

Ferdinand Damanik dan Vinton Nolland, dua pemain anyar JNE Siliwangi Bandung.

Kehadiran dua pemain bertubuh besar ini diyakini dapat menambah kekuatan bagi tim yang dibesut oleh Fathoni tersebut. terlebih, Vinton Nolland memiliki pengalaman yang cukup banyak di kompetisi basket Indonesia, serta ia juga pernah merasakan bagaimana menjadi juara.

Pastinya, pengalaman yang ia miliki termasuk Ferdinand Damanik diharapkan dapat ditularkan ke para pemain JNE Siliwangi Bandung di musim 2017 ini.

Belum lagi ditambah dengan kekuatan pemain asing, Chris Brand (center) serta Danny Trapp (shooting guard/point guard) yang diyakini dapat menambah daya gedor mereka.

Menarik ditunggu pastinya kekuatan dari JNE Siliwangi Bandung di kompetisi IBL 2017 yang akan digelar Jumat, 20 Januari 2017 besok.


2. Hangtuah Sumsel

Logo Hangtuah Sumsel

Satu tingkat di atas kekuatan dari JNE Siliwangi Bandung berada pada Hangtuah Sumsel. Tim asal Ibu Kota Palembang ini benar-benar selalu menyulitkan tim papan atas Tanah Air, seperti W88 News Aspac Jakarta, Satria Muda Pertamina Jakarta, Pelita Jaya Jakarta, dan CLS Knights Surabaya.

Dalam dua musim terakhir, mereka selalu mengandalkan kekuatan center Toni Sugiharto serta sang kapten, Mei Joni yang mampu berduet dengan baik.

Bahkan, pada dua musim terakhir itu juga Hangtuah Sumsel mampu lolos ke babak playoffs. Salah satu tim yang paling sering mereka sulitkan adalah Pelita Jaya Jakarta.

Pada IBL Indonesia musim 2017 ini, Hangtuah Sumsel dipastikan akan kembali semakin kuat, setelah mereka berhasil mendatangkan Allen Iverson-nya Indonesia, yakni Kelly Purwanto dari Pelita Jaya (PJ) Jakarta.


Kelly Purwanto, eks penggawa Pelita Jaya Jakarta yang kini bergabung dengan Hangtuah Sumsel.

Pemain yang berposisi sebagai point guard ini seringkali dijadikan motor serangan PJ dalam beberapa musim terakhir, termasuk saat membawa PJ lolos ke babak final dua kali beruntun juga tak lepas dari andilnya.

Jika dalam dua musim terakhir, Hangtuah Sumsel mampu lolos ke babak playoffs, kini dengan hadirnya Kelly Purwanto bukan tidak mungkin mereka dapat melaju ke babak yang lebih tinggi. Termasuk adanya amunisi tambahan dari dua pemain asing mereka, yaitu Andre Smith dan Jajuan Smith.

Artinya, jika tim-tim unggulan tak ingin terpeleset, wajib waspada dengan tim yang ditangani oleh Paul Mario Sanggor tersebut.


3. Garuda Bandung

Logo Garuda Bandung.

Garuda Bandung seringkali menjadi momok bagi tim-tim besar di kompetisi basket Indonesia. Padahal, mereka juga tidak diperkuat oleh pemain berlabel bintang.

Hanya saja, Garuda Bandung memiliki dua pemain yang selalu tampil konsisten, yaitu Surliyadin dan Galank Gunawan. Selain itu, mereka juga punya pemain muda yang berpotensi menjadi andalan tim di masa depan yang ada dalam diri Gabriel Batistuta Risky.

Pemain yang masih berusia 22 tahun itu dapat berperan dalam dua posisi, yaitu point guard dan shooting guard. Hengkangnya shooting guard andalan Garuda Bandung di musim lalu, Daniel Wenas ke Pelita Jaya membuat Gabriel diharapkan mampu menggantikan peranan dari seniornya tersebut.


Gabriel Batistua Risky, pemain muda yang bisa dijadikan andalan bagi Garuda Bandung.

Jika disamakan dengan tim sepakbola Eropa, maka Garuda Bandung dapat disetarakan seperti Tottenham Hotspur, Everton, Sevilla, dan Valencia. Di mana keempat tim tersebut dapat melahirkan pemain-pemain bintang atau setidaknya mampu menjadi batu sandungan bagi klub yang lebih diunggulkan.

Sama seperti tim lainnya, Garuda Bandung juga mendapat kekuatan dari dua pemain asing, yaitu Teeng Akol dan Sherrard Brantley. Kehadiran mereka pun diharapkan dapat menambah kekuatan dari tim yang kini dilatih oleh Andre Yuwadi tersebut.

Indonesian Basketball League (IBL)Garuda Kukar BandungHangtuah JakartaIn Depth SportsJNE Siliwangi

Berita Terkini