x

Mengingat Lagi Final NBA 3 Musim ke Belakang: Ada Sejarah Baru

Kamis, 1 Oktober 2020 10:21 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
Babak grand final kasta tertinggi basket Amerika Serikat, NBA selalu menghadirkan momen yang akan sulit dilupakan.

INDOSPORT.COM - Babak grand final kasta tertinggi basket Amerika Serikat, NBA selalu menghadirkan momen yang akan sulit dilupakan.

Setelah sempat tertunda karena adanya pandemi virus corona, kompetisi basket NBA akhirnya dilanjutkan dengan konsep bubble, yang membuat para pemain dan official tim harus dikarantina dalam satu daerah yang sama.

Kini, setelah bergulir sejak 31 Juli 2020 lalu, NBA akhirnya memasuki babak utama, yakni partai final. Dua tim hebat pun akan saling beradu taktik dan kemampuan demi merebut cincin juara.

Baca Juga
Baca Juga

Dua tim tersebut yakni LA Lakers yang merupakan wakil dari Wilayah Barat. Sementara lawannya dari Wilayah Timur adalah Miami Heat.

Keberadaan Lakers di partai final sendiri memang sudah banyak diprediksi oleh banyak pihak. Keberadaan LeBron James, Anthony Davis, dan Dwight Howard selalu menjadi motor penggerak permainan menyerang Lakers.

Mantan klub mendiang Kobe Bryant ini juga sudah memperlihatkan keperkasaanya sejak musim reguler dengan menjadi pemuncak klasemen.

Di babak playoff, langkah mereka pun kembali konsisten. Portland Trail Blazers, Houston Rockets, dan Denver Nuggets secara berurutan takluk 4-1 dari Lakers.

Catatan Lakers itu jelas sedikit berbeda dengan Miami Heat, yang bisa dikatakan kuda hitam di Final NBA 2019/20. Heat hanya bisa finish di peringkat lima musim reguler dengan torehan 44 kemenangan dan 29 kali kalah.

Mereka pun sempat membuat kejutan setelah menang 4-0 atas Pacers di babak pertama playoff. Dilanjutkan dengan membungkam Milwaukee Bucks 4-1 dan menyingkirkan Boston Cetlics di Final Wilayah Timur dengan agregat 4-2.

Kini, 1 Oktober 2020, kedua tim yang sama-sama pernah merasakan gelar juara NBA itu akan saling berjibaku di game pertama Final NBA 2019/20.

Namun, sebelum menyaksikan hasil duel Miami Heat vs LA Lakers, tidak ada salahnya bila kita sedikit mengenang final NBA musim-musim sebelumnya. Pasalnya, final NBA selalu menghadirkan sesuatu yang menarik tiap tahunnya.

Berikut pemaparannya kami sajikan untuk para pembaca setia INDOSPORT:

1. Final NBA 2016/17

Aksi selebrasi pemain Golden State Warriors di ruang ganti usai juara NBA musim 2016/17.

Dalam pertandingan yang berlangsung 1 sampai 12 Juni 2020, kembali terjadi pertemuan antara dua musuh bebuyutan, yakni Golden State Warriors vs Cleveland Cavaliers.

Bertanding dengan status juara bertahan, Cavaliers dihadapkan dengan skuat Warriors yang diisi pemain bintang seperti Kevin Durant, Stephen Curry, Klay THompson, dan Draymond Green.

Kekalahan pun langsung dirasakan oleh Cavaliers di game pertama. Meskipun LeBron James mampu menciptakan rekor pemain pertama yang cetak 6.000 poin, Cavaliers tetap dibuat menyerah oleh Warriors dengan skor 91-113.

Bermain di Oracle Arena dalam game kedua semakin membuat pemainan Cavaliers kacau. Meskipun LeBron mampu mencetak triple-double, namun hal serupa juga ditampilkan Curry dan sukses membuat Warriors kembali unggul 132-113 atas Cavaliers.

Baca Juga
Baca Juga

Rekor kemenangan beruntun Warriors di Playoff NBA pun bertambah saat mereka kembali menumbangkan Cavaliers di game ketiga. Tim besutan Steve Kerr itu mampu menjadi satu-satunya tim yang 15 kali menang beruntun di babak playoff.

Sial bagi Warriors, rekor tersebut tak bisa berlanjut. Pasalnya, di game keempat, Cavaliers akhirnya mencuri kemenangan perdana di partai final dengan skor 137-116 dengan LeBron mencetak triple-double kesembilannya di partai final NBA.

Sempat memiliki peluang untuk comeback, Cavaliers pada akhirnya hanya bisa tertunduk lesu melihat Warrios meraih gelar juara, usai menang di game kelima dengan skor 129-120.

Selain berhasil menjadi juara NBA 2016/17, kebahagiaan Warriors pun kembali bertambah lantaran bintang andalannya, Kevin Durant terpilih menjadi MVP Final, mengalahkan Curry dan LeBron.


1. 2. Final NBA 2017/18

Kevin Durant (Golden State Warriors) tampil memukau saat melawan Cleveland Cavaliers di Final NBA 2018.

Untuk kali keempat berturut-turut, Cleveland Cavaliers kembali bertemu dengan Golden State Warriors dalam final NBA 2017/18 dyang berlangsung di Oracle Arena dan Quciken Loans Arena.

Persaingan ketat antara Cavaliers dan Warriors pun sudah terjadi di game pertama. Kedua tim di akhir kuarter empat sempat memiliki poin yang sama hingga harus lanjut ke babak overtime.

Di babak overtime, Warriors yang dimotori oleh Curry pada akhirnya berhasil unggul 124-114, yang berujung pada insiden hancurnya papan putih di ruang ganti Cavaliers yang dilakukan oleh LeBron karena kesal dengan performa timnya.

Aksi LeBron yang memukul papan nampkanya memberi sedikit cedera di tangannya. Hal itu terlihat jelas dari penampilannya yang kurang maksimal di game kedua. Warriors pun dengan mudah kembali meraih kemenangan dengan skor 122-103 atas Cavaliers.

Berlanjut ke game ketiga, Warriors yang kembali diperkuat oleh Andre Iguodala pasca cedera kembali mendominasi Cavaliers. Meskipun berada dalam tekanan penonton tuan rumah, Warrios berhasil membungkam Cavaliers di kandangnya sendiri dengan skor 110-102.

Seperti sudah tidak memiliki semangat juang, permainan Cavaliers yang diasuh Tyronn Lue semakin memburuk di game keempat. Alhasil, dengan menahan rasa sakit hati, Cavaliers harus melihat Warrios menjuarai NBA 2017/18 usai menang 108-85 di game keempat.

Sama seperti musim sebelumnya, Kevin Durant kembali berhasil meraih gelar MVP Final NBA 2017/18 usai memiliki kontribusi besar membawa Warrios meraih gelar juara keenamnya.

Laga game keempat final NBA 2017/18 juga menjadi penampilan terakhir LeBron bersama Cavaliers. Pasalnya, di musim selanjutnya ia bergabung dengan tim yang identik dengan warna kuning, yakni LA Lakers.

3. Final NBA 2019/20

Aksi selebrasi para pemain Toronto Raptors juara NBA musim 2019 di Oracle Arena. Jumat, 14/06/19.

Golden State Warriors kembali menunjukkan dominasinya di kancah NBA dengan kembali berhasil merebut tiket grand final. Hanya saja, lawan mereka tidak lagi Cavaliers, melainkan tim kuda hitam, Toronto Raptors.

Raptors disebut kuda hitam lantaran sebelumnya tidak pernah ke partai final sejak klub berdiri pada 1995 silam. Belum lagi fakta bahwa mereka baru berganti pelatih dari Dwane Casey ke sang asisten Nick Nurse.

Datang dengan status juara bertahan ke Scotiank Arena, Warriors justru memiliki banyak kendala. Salah satu yang utama adalah cedera Kevin Durant, MVP di dua final sebelumnya.

Meskipun Draymond Green berhasil mencetak triple-double, pada akhirnya Warriors harus menyerahkan game pertama kepada Raptors yang unggul 118-109.

Tak ingin mengulang kesalahan seperti di game pertama, Steve Kerr melakukan perubahan taktik dalam game kedua Final NBA 2018/19 kontra Raptors. Hasilnya mereka menyamakan kedudukan usai menang tipis 109-104.

Masih bermain tanpa Klay Thompson dan Durant yang cedera, Warriors tak bisa berbuat banyak di game ketiga yang berakhir dengan kemenangan telak Raptors 123-109.

Gelar juara selangkah lagi dimiliki oleh Raptors. Pasalnya, di game keempat mereka kembali mempermalukan sang juara bertahan dengan skor 105-92

Harapan Raptors untuk bisa meraih kemenangan dalam lima game ternyata tak bisa terkabul. Kembalinya Durant pasca cedera berhasil membawa Warriors menang dengan skor tipis 106-105.

Kemenangan di game kelima itu rupanya harus dibayar mahal oleh Warriors. Pasalnya cedera Durant kembali kambuh dan makin parah hingga harus menjalani operasi. Dia pun tak bisa tampil di game keenam.

Tanpa Durant, permainan Warriors pun menjadi berantakan. Banyak tembakan yang gagal dan defense buruk membuat Raptors pada akhirnya bisa keluar sebagai pemenang dengan skor 114-110.

Kemenangan ini membuat Raptors membuat sejarah baru di NBA. Mereka menjadi tim pertama asal Kanada yang meraih trofi juara kasta tertinggi kompetisi basket Amerika Serikat tersebut.

Sebagai pelengkap catatan manis dan sejarah baru Raptors, Kawhi Leonard sang bintang utama mereka juga berhasil merebut gelar MVP, yang selama dua musim berturut-turut dipegang Durant.

NBAMiami HeatNBA FinalLos Angeles LakersCleveland CavaliersKevin DurantGolden State WarriorsKawhi LeonardToronto RaptorsBasketBerita Basket

Berita Terkini