x

Kabar Duka dari NBA, Eks Bintang Sacramento Kings Meninggal Dunia di Usia 25 Tahun

Rabu, 22 Juni 2022 13:50 WIB
Penulis: Reni Nur Arifah | Editor: Prio Hari Kristanto
Dunia basket menerima berita memilukan saat Purdue Boilermakers mengumumkan kematian mantan pemain NBA, Caleb Swanigan, pada hari Selasa (21/06/22). Foto: Instagram@calebswaniganig

INDOSPORT.COM – Dunia basket menerima berita memilukan saat Purdue Boilermakers mengumumkan kematian mantan pemain NBA, Caleb Swanigan, pada hari Selasa (21/06/22).

Pemain Purdue Mens Basketball tersebut meninggal dunia pada usia sangat muda, 25 tahun.

Dilansir dari Associated Press (21/06/22), Swanigan tutup usia pada hari Senin (20/06/22) waktu setempat karena sebab alami di sebuah rumah sakit di Fort Wayne, Indiana, seperti diberitakan oleh Kantor Koroner Allen County.

Baca Juga

Purdue Mens Basketball membuat pengumuman di akun Twitter mereka beberapa jam setelah Swanigan menghembuskan napas terakhirnya.

“Devastated. Our thoughts and prayers to Caleb Swanigan’s family and friends. The world lost a gentle soul last night. Love you Biggie.”

“Hancur. Perhatian dan doa kami panjatkan untuk keluarga dan teman-teman Caleb Swanigan. Dunia telah kehilangan jiwa yang lembut tadi malam. [Kami] mencintaimu Biggie.”

Baca Juga

Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan. Pelatih Purdue Boilermakers, Matt Painter, kemudian meng-quote tweet tersebut.

“Terribly saddened by this. Biggie had a positive influence in everyone’s life. Was such a thoughtful person and gentle soul who had to overcome so much in his life. He will be greatly missed.”

"[Saya] sangat sedih mendengar hal ini. Biggie memiliki pengaruh yang baik dalam kehidupan banyak orang. Ia adalah sosok yang bijaksana dan berjiwa lembut yang harus melewati banyak hal dalam hidupnya. Ia akan sangat dirindukan,” tutupnya.

Tak berselang lama, tim yang juga pernah dibela pebasket dengan tinggi lebih dari dua meter itu, Sacramento Kings, turut mengeluarkan pernyataan bela sungkawa melalui akun Twitter mereka.

Baca Juga

“We are deeply saddened to learn of the passing of Caleb Swanigan. He will be remembered as a great teammate and friend. Our hearts are with his family during this incredibly difficult time.”

“Kami sangat sedih mengetahui kepergian Caleb Swanigan. Ia akan dikenang sebagai rekan tim dan teman yang hebat. Hati kami bersama dengan keluarganya dalam masa yang sangat sulit ini.”


1. Masa Kecil yang Berat

Ilustrasi Bola Basket.

Pebasket yang dijuluki “Biggie” itu telah menghabiskan tiga musim di NBA bersama dengan Sacramento Kings dan Portland Trail Blazers.

Swanigan memiliki masa kecil yang berat. Ia banyak menghabiskan waktunya di tempat penampungan untuk tunawisma. Ayahnya adalah seorang pecandu obat-obatan yang cukup berat serta berulang kali berurusan dengan kepolisian.

Pada usia 17 tahun, ayahnya, Swanigan Sr. meninggal karena komplikasi diabetes. Swanigan pun harus tinggal bersama sang ibu. Akan tetapi karena masalah kesehatan, ia akhirnya diadopsi oleh seorang agen olahraga bernama Roosevelt Barnes.

Baca Juga

Perlahan-lahan, pebasket yang dijuluki “Indiana Mr. Basketball” tersebut mulai membalikkan nasib. Ia bahkan mendapat gelar McDonald's All-American sebagai senior di Homestead High School di Fort Wayne, Indiana.

Swanigan juga sempat ditawari beasiswa dari Arizona, California, Duke, dan Kentucky. Tetapi ia justru memilih masuk ke Purdue, yang mana akhirnya ia memecahkan rekor rebound pada 2015-16 dan 2016-17.

Sebagai mahasiswa tahun kedua di Purdue, mantan pemain Canton Charge itu telah mendapatkan banyak penghargaan, seperti Big Ten Player of the Year 2017 dan First-team All-Big Ten 2017.

Baca Juga

Di tahun yang sama, Portland Trail Blazers kemudian memilih Swanigan dengan 26 pilihan keseluruhan dalam draft NBA.

Pada malam perekrutannya, Swanigan berkata: “Bisa terpilih dalam draft NBA malam ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan.”

“Saya sudah lama memikirkan momen ini. Saya tahu ini baru langkah pertama dalam karier profesional saya, tetapi saya sangat bersemangat untuk memulai perjalanan ini.”

Baca Juga

The Blazers lalu menukar Swanigan ke Sacramento Kings untuk Skal Labissiere pada tahun 2019. Akan tetapi ia kembali ke tim Oregon itu pada tahun 2020.

Swanigan tampil dalam 75 pertandingan selama tiga musim bersama Kings and Blazers, dengan rata-rata 2,3 poin dan 2,9 rebound dalam 8,7 menit per pertandingan.


2. Hasil Final NBA 2022

Laga antara Boston Celtics vs Golden State Warriors di Final NBA 2022. Foto: Reuters/Kyle Terada

Sementara itu, ajang NBA pada periode 2021-2022 ini berhasil dimenangkan oleh Golden State Warrios atas Boston Celtics, Jumat (17/06/22).

Dalam pertandingan yang berlangsung di TD Garden atau markas Celtics tersebut, Warriors berhasil merengkuh gelar juara usai merebut game 6 NBA Finals 2021-2022 dengan skor 90-103.

Di awal-awal kuarter pertama, Warriors sempat tercecer dan harus tertinggal 10 poin di empat menit awal dari tuan rumah. Namun, Stephen Curry dkk mampu mengejar ketertinggalan poin dan berbalik unggul menjelang akhir kuarter pertama.

Di awal kuarter kedua, Warriors langsung tancap gas. Celtics pun berupaya mengejar lewat aksi Jaylen Brown dan Ai Horford. Sayangnya, Warriors kembali unggul dengan skor 27-17.

Di paruh kedua, Celtics sempat mengambil kendali permainan dan bahkan mampu mengungguli poin Warriors dengan skor 27-22.

Di kuarter keempat, Boston Celtics pun berupaya mengejar ketertinggalan total 13 poin. Hanya saja, Golden State Warriors mampu bertahan dengan solid sehingga berhasil merengkuh gelar juara NBA musim ini.

BACA SELENGKAPNYA -

NBAPortland Trail BlazersSacramento KingsBasketBerita Basket

Berita Terkini