x

Atlet eSports Ini Ternyata Sering Dimarahi Ibunya Sebelum jadi Milyuner

Rabu, 6 Mei 2020 21:59 WIB
Penulis: Ester Marika | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Jadien 'Wolfiez' Ashman berhasil mengubah pandangan buruk tentang eSports Fortnite jadi sebuah keuntungan yang menggiurkan.

INDOSPORT.COM - Kebanyakan orang tua pada umumnya merasa khawatir kalau anaknya terlalu sering bermain game, karena bisa menganggu pendidikan sang anak yang dianggap sangat berpengaruh buruk pada masa depannya.

Pengalaman tersebut ternyata juga pernah dialami oleh atlit eSports Fortnite, Jaden 'Wolfiez' Ashman yang kerap di marahi ibunya karena terlalu asyik bermain game.

Baca Juga
Baca Juga

Melalui kanal TheStar, Ashman mencurahkan keluh kesah tentang ibunya "Saya dan Ibu sering sekali bertengkar, karena saya selalu telat mengerjakan PR dan itu membuat ibu semakin melarang saya bermain game. Tapi, akhirnya kami membuat kesepakatan dan tidak pernah bertengkar lagi sekarang"

Namun, Ashman mampu menepis kekhawatiran tersebut dengan mempersembahkan satu juta dolar Amerika (sekitar Rp 15 miliyar) kepada ibunya, saat ia memenangkan salah satu turnamen Fortnite.

Kemenangan ini juga sukses membuatnya menyabet rekor dunia Guinness tahun lalu sebagai pemain termuda, yang memenangkan hadiah tertinggi pertama kalinya dalam satu turnamen, di sepanjang sejarah Fortnite kala usianya 16 tahun.

Tentu tidak mudah untuk mendapatkannya dan banyak perjuangan yang harus dilewati remaja asal Britania ini.

"Awalnya cuma sedikit yang saya dapat, mungkin total 200 dolar Amerika (sekitar Rp 3 juta) dari berbagai kompetisi. Saat laga solo World Cup, selama seminggu pertama saya tidak bisa ikut bertanding karena PC saya hilang" aku Ashwan.

Puncak kesuksesannya saat ia bisa menginjakan kaki di turnamen World Cup paling bergengsi. Game eSports Fortnite juga mendorong namanya semakin melejit yang membuatnnya memiliki 750.000 pengikut di akun Twitch, Youtube, Instagram, dan Twitter.

Baca Juga
Baca Juga

Bahkan, berkat eSports kini Ashwan bisa berkarier sebagai manajer tim Fortnite, Excel yang berbasis tidak jauh dari lokasi rumahnya. Dengan perhitungan yang telah dilakukannya, Shawan yakin eksistensi Fortnite masih bertahan lama.

"Peminat Fortnite masih banyak dan jumlah itu akan konsisten di beberapa waktu tertentu hingga beberapa tahun ke depan.  Jika nanti Fortnite tidak lagi eksis, saya harap di waktu itu saya masih tetap gemilang dan bisa berkarir di game lainnya," tutupnya.

eSportsFortniteBerita eSports

Berita Terkini