Ternyata 5 Seni Bela Diri Ini Paling Banyak Digunakan di Ajang MMA
INDOSPORT.COM – Sesuai dengan nama, Mix Martial Art (MMA), memang mengandalkan teknik bela diri dari berbagai aliran, namun ada lima jenis bela diri yang kerap dijadikan patokan para petarungnya di atas ring.
Menonton pertarungan gular tanpa henti terkadang sering membosankan, namun MMA memberikan hiburan tersendiri karena latar belakang bela diri yang digunakan cukup beragam.
MMA, yang setara dengan tim All-Star, adalah menyatukan disiplin bela diri paling elit yang telah ada sejak lama ditambah dengan naluri bertahan hidup alamiah manusia.
Para petarungnya bahkan bisa tampak saling terkait dan dipengaruhi satu sama lain dalam beberapa aspek teknis tetapi seara individu tampak menonjolkan spesialisasi khusus mereka.
Olahraga MMA ini berkembang selama bertahun-tahun dengan meminjam banyak gaya pertarungan, sehingga kerap dianggap sebagai pertarungan gaya bebas, di mana seorang petarung bisa mengembangkan naluri kreatifnya saat menundukkan lawan tanpa terikat aturan tertentu.
Lantas, seni bela diri apa saja yang paling banyak digunakan di ajang UFC? INDOSPORT.COM berhasil mengidentifikasi lima jenis bela diri yang paling sering digunakan:
1. Muay Thai & Tinju
Seni bela diri khas Thailand ini mulai berkembang pada abad ke-18, ketika seorang petarung Thailand bernama Nai Khanomton ditangkap oleh pasukan Burma (Myanmar). Kala itu ia mengalahkan sepuluh pasukan Burma berturut-turut, daan kemudian gaya bertarungnya dikenal sebagai Muay Thai.
Olahraga ini kemudian mulai populer ketika atlet tinju Thailand memamerkannya di pertandingan Kickboxing di seluruh dunia. Seni bela diri dikenal karena pencapaiannya yang merupakan ciri khas MMA.
Seiring berjalannya waktu, dikenal pula ‘art of 8-limbs’, yang menggabungkan pukulan, siku, tendangan dan lutut serta beberapa tik di tubuh pada tulang kering, lutut, siku dan tinju.
Petarung Muay Thai yang popular di UFC, antara lain: Anderson Silva, Cris Cyborg, Rafael Dos Anjos dan TJ Dillashaw.
2. Tinju
Untuk menjadi seorang atlet MMA, Anda harus belajar terlebih dahulu bagaimana meninju, karena tinju merupakan aspek mendasar cabang olahraga ini.
Setiap pertarungan dimulai dengan pelindung tinju tradisional yang tentu saja diubah agar sesuai dengan kebutuhan MMA. Pelindung MMA lebih panjang dan lebih longgar dibandingkan dengan yang lebih tinggi dan lebih kaku yang digunakan dalam tinju.
Sementara aspek-aspek tinju, senjata ampuh yang digunakan saat menyerang adalah tekanan volume sentris. Elemen tinju yang berbeda sering digunakan untuk mengatur transisi ke gaya lain, terutama ketika gulat dihilangkan.
Namun, tinju berfungsi sebagai fondasi yang sempurna dari MMA. Tinju sangat membantu petarung MMA dalam perkelahian dan menjadi keterampilan yang diperlukan untuk dikenal sebagai petarung lengkap.
Beberapa petinju terbaik di UFC yang menggunakan salah satu teknik terbaik di Octagon: Conor McGregor, Nick Diaz, Nate Diaz, Dominic Cruz, dan masih banyak lagi.
2. Judo
Diciptakan oleh Jigoro Kano pada tahun 1882 di Jepang, Judo dianggap salah satu seni bela diri yang paling diremehkan di MMA. Olahraga Olimpiade sering diabaikan atas kelas berat seperti Muay Thai dan Jui Jitsu, tetapi faktanya berperan penting dalam melakukan serangan di ajang MMA.
Judokas tingkat tinggi sama mahirnya dalam menyelesaikan pertarungan dengan menggunakan kebanyakan manuver penyerahan. Selain menjadi cara yang bagus untuk melaksanakan takedown, Judo juga digunakan sebagai sarana agar tidak terjatuh ke matras.
Ronda Rousey membuat karier dari menggunakan Judo ke tingkat tertinggi dalam MMA. Ratu Armbar itu memanfaatkan teknik terbesar Judo untuk mendominasi lawan-lawannya sampai dia menyadari pentingnya menyerang.
Dari perjalanan kaki hingga menyapu kaki, Judokas dianggap sebagai master Takedown. Judo juga mengajarkan petarung MMA pentingnya keseimbangan dalam pertarungan yang berlangsung jauh dalam membuat petarung yang baik.
Petarung yang menggunakan Teknik Judo di UFC: Ronda Rousey, Khabib Nurmagomedov, Antonio 'Bigfoot' Silva dan sebagainyaa.
3. Gulat & Jiu-Jitsu
4. Gulat
MMA secara luas dipisahkan menjadi dua kategori utama: meninju dan bergulat. Sebelumnya, UFC mengambil atlet paling biadab dari adegan gulat akademi dan menempatkan mereka di dalam sangkar.
Namun, UFC mencoba sesuatu yang baru menyaingi popularitas MMA di Jepang dan hasilnya ajaib. Gulat sejak itu dipakai dalam latihan dasar dari MMA.
Ada alasan mengapa banyak pegulat ulung berhasil dalam MMA karena mewujudkan pertempuran dalam keserakahannya yang kejam. Gulat memungkinkan petarung untuk mengeksekusi berbagai jenis takedowns dan menominasi permainan.
Gulat juga meningkatkan tingkat daya tahan petarung karena inilah aktivitas yang melelahkan secara fisik. Petarung dengan latar belakang gulat diketahui memiliki energi yang tak pernah habis yang dengan mudah bertahan untuk keseluruhan pertarungan lima putaran.
Petarung UFC Populer dengan gulat terbaik: Daniel Cormier, Brock Lesnar, Mark Coleman dan Chris Weidman.
5. Jiu-Jitsu Brasil
Jiu-Jitsu Brasil dianggap sebagai bapak dari semua bentuk seni bela diri dengan mengacu pada MMA kontemporer. Dirintis oleh Judoko Mitsuyo Maeda yang legendaris dan kemudian dipopulerkan oleh Keluarga Gracie, sebagai batu fondasi UFC.
UFC didirikan oleh Rorion Gracie dan tiga pertama dari lima turnamen pertama yang diselenggarakan oleh promosi itu secara kebetulan dimenangkan oleh produser Royce Gracie.
Jui-Jitsu Brasil menggarisbawahi pentingnya dasar dalam pertempuran. Sehingga semua orang menyadari bahwa petarung yang lebih kecil dapat mengalahkan lawan yang lebih besar dengan menggunakan teknik grabpling labirin BJJ.
BJJ berfokus pada keuntungan ukuran tubuh ketika pertarungan berlangsung di tanah. BJJ berputar di sekitar aspek pertempuran untuk kekuatan seseorang tetapi yang lebih penting, merevolusi pertempuran di tanah dalam hal posisi dan serangan.
Berikut adalah beberapa praktisi BJJ populer terbaik di UFC: Fabricio Werdum, Royce Gracie, Anderson Silva, BJ Penn, Nate Diaz, Nick Diaz dan sebagainya.