x

Cerita Perjuangan Khabib Bela Islam dan Rencana Terselubung Almarhum Ayah

Minggu, 25 Oktober 2020 11:49 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
Pelatih Abdulmanap Nurmagomedov (ayah-kiri) dan petarung MMA Khabib Nurmagomedov (anak-kanan).

INDOSPORT.COM - Khabib Nurmagomedov menjadi salah satu petarung muslim yang paling terkenal dan berpengaruh di dunia. Menjadi pejuang muslim lewat bidang olahraga, Khabib kini memutuskan pensiun.

Kehilangan sang ayah nampaknya memberikan pukulan besar untuk Khabib. Petarung muslim asal Rusia itu mengaku tak bisa melanjutkan karier sebagai petarung tanpa didampingi sang ayah, Abdulmanap.

Baca Juga
Baca Juga

Kehilangan Abdulmanap yang meninggal dunia beberapa waktu lalu membuat Khabib akhirnya memutuskan pensiun. Hal tersebut disampaikannya usai memenangkan pertarungan UFC 254 di Fight Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (25/10/20) dini hari WIB.

Usai mengalahkan lawannya, Justin Gaethje, di laga tersebut, Khabib memutuskan akan mengakhiri kariernya.

Khabib Nurmagomedov adalah salah satu atlet Muslim yang tak ragu menunjukkan identitasnya sebagai pemeluk islam yang taat.
Setiap generasi memiliki pahlawan olahraganya, beberapa di antara mereka popularitas pribadiny bahkan melampaui olahraga yang membuat mereka terkenal, termasuk Khabib.

Petarung 32 tahun itu menggunakan platform besarnya untuk melakukan kebaikan yang jauh lebih besar.

Banyaknya Islamophopia dan citra islam yang kerap kali dipandang sebelah mata di dunia, Khabib berusaha menghapuskan hal tersebut. Petarung berjuluk The Eagle itu merupakan sosok yang lebih dari seniman bela diri semata.

Dia adalah seorang atlet yang dapat dikagumi oleh semua Muslim baik karena kehebatannya dan perilakunya di dalam dan di luar arena.

Dia juga selalu dibanggakan oleh almarhum ayah sekaligus pelatihnya, Abdulmanap Nurmagomedov.

Menjalankan Rencana Abdulmanap

Khabib lahir di daerah pegunungan di wilayah Dagestan Rusia dan sejak kecil dibesarkan untuk menjadi seorang petarung. Bukan hanya sekadar mengejar uang, sepanjang kariernya, ayahnya Abdulmanap selalu berada di sisinya.

Ia membimbingnya menuju kesuksesan bahkan ketika visanya ditolak saat akan bertanding UFC di Amerika Serikat.

Keyakinan Islam Abdulmanap tergambar jelas dalam semua wawancaranya dan pada akhirnya ditiru oleh Khabib. 

Sayangnya akibat pandemi virus corona Abdulmanap jatuh sakit dan meninggal dunia di usia 57 tahun pada Juli silam.

Kunci kesuksesan Khabib bukanlah rahasia. Setiap petarung yang pernah melawannya mengetahui dengan baik sebelumnya apa yang akan dia lakukan, namun tetap tidak mampu menghentikannya.

Baca Juga
Baca Juga

Sejak kecil Khabib sudah dididik keras untuk menjadi petarung yang tangguhh oleh ayahnya. Ia bahkan pernah bergulat dengan seekor beruang dan berenang  melawan arus kuat sungai es.

Salah satu momen terbesar dalam hidupnya mungkin saat mempertahankan gelarnya ketika melawan Conor McGregor pada 2018. McGegor sebelumnya diketahui selalu menghina ayah, istri, dan agama Khabib tanpa merasa bersalah.


1. Khabib ialah Muslim yang Tak Malu

Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje.

Tapi apa yang membuat Khabib begitu istimewa bukan hanya kinerja profesionalnya sebagai atlet UFC tapi juga perilakunya di luar. Khabib tak malu menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslim, berkomitmen, pekerja keras, dan sukses.

Khabib baru-baru ini diwawancarai mengenai dampaknya sendiri dalam masyarakat dan apakah dia setara dengan Muhammad Ali, legenda tinju yang juga dikenal sebagai seorang muslim yang rendah hati dan membela kaum kulit hitam yang tertindas.

The Eagle menolak untuk dibandingkan dengan Ali.

"Untuk dapat dibandingkan dengannya, saya harus kembali untuk tahun-tahun itu dan menjadi kulit hitam dan jadilah juara. Setelah itu, kita akan melihat bagaimana saya akan bersikap dalam situasi seperti itu," ujar Khabib.

Khabib lebih senang dianggap sebagai sosok atlet sederhana dan tak pernah melupakan sang pencipta yang telah memberikan segala rezeki untuknya. 

Kata-kata 'alhamdulillah', 'insya Allah', yang sering diucapkannya menunjukkan bahwa kesuksesannya hanya datang dari Allah sambil mengenakan topi papakha yang merupakan warisan tradisionalnya sebagai muslim asal tanah kelahirannya.

Khabib tampil berjanggut dengan pakaian tradisional Dagestan, memuji Tuhannya, dan religius di tengah banyaknya serangan untuknya dari petarung lainnya.

Untuk saat ini saja, pengaruh Khabib melampaui olahraganya. Abdulmanap sang ayah yang sudah tiada tentu tak akan berhenti bersyukur untuk anak yang dibanggakannya itu.

Ultimate Fighting Championship (UFC)Khabib NurmagomedovJustin Gaethje

Berita Terkini