x

(VIDEO) 9 Tragedi Berdarah Dunia Olahraga

Selasa, 19 Mei 2015 19:08 WIB
Editor: Ramadhan

Dunia olahraga memang identik dengan olah fisik dan skill lewat aturan tertentu. Olah fisik dan skill yang memiliki batas dan tak berlebihan. Tak hanya itu, dalam konteks profesionalitas, olahraga menjadi ajang persaingan dari sesama atlet dalam usaha meraih prestasi secara fair dan bersih.

Wajib Baca
10 Atlet Penyuka Sesama Jenis
10 Kiper Termahal
5 Eks Barcelona yang Berjaya di 5 Kompetisi Berbeda

Namun, apa jadinya jika olahraga diwarnai dengan insiden-insiden lain yang justru tak terduga dan di luar rencana? Misalnya soal kerusuhan para penonton akibat keputusan wasit yang dirasa merugikan salah satu tim yang sedang bertanding.

Kerusuhan tersebut pada akhirnya hanya menyisakan kondisi tragis dan bencana berdarah bagi dunia olahraga.

Tragedi dan insiden tak memandang subjek. Baik olahragawan, penonton maupun suporter brutal sangat mungkin menjadi pemicu dan menjadi korban. Tragedi berdarah apa saja yang pernah terjadi dalam dunia olahraga? Berikut INDOSPORT akan mengulasnya.

Baca Juga
Liga Indonesia | Liga Primer | Liga Champions | Bundesliga
La Liga | Serie A | Selebrita | Komunitas | Transfer Pemain


1. Port Said Stadium Riot (2012)

Pada 1 Februari 2012, selama pertandingan sepakbola Liga Primer Mesir, klub El Ahly akhirnya mengalahkan El Masry.

Kekalahan itu membuat pendukung El Masry terlibat dalam keributan dan langsung merangsek masuk ke dalam stadion. Lalu, para pendukung mencari dan memukuli setiap pendukung El Ahly.

Tak hanya itu, para suporter El Masry juga menyerang para pemain El Ahly dan suporter mereka dengan pisau, batu, botol dan bahkan kembang api. Tragedi ini pun menelan korban jiwa sebanyak 72 orang dan 500 lebih orang mengalami luka-luka.

Setelah tragedi itu, pemerintah Mesir menjatuhi hukuman yakni larangan menyelenggarakan pertandingan liga domestik selama dua tahun. Beberapa pihak meyakini bahwa tragedi tersebut tidak terjadi secara spontan, tetapi merupakan bagian dari manuver politik.


2. Estadio Mateo Flores Disaster (1996)

Tragedi Estadio Mateo Flores Disaster juga dikenal dengan Tragedi 16 Oktober. Tragedi itu dipicu oleh tumpahan suporter sebanyak 50000 orang yang berdesakan saat akan memasuki Grand Sur yang hanya berkapasitas 37.000 orang.

Jumlah penonton yang berlebihan tersebut mengakibatkan situasi collapse dan para penonton berjatuhan ke tanah yang akhirnya saling injak dan menyebabkan tumpahnya lautan manusia. Sekitar 83 orang tewas dan lebih dari 140 orang mengalami luka-luka.

FIFA langsung menjatuhkan hukuman yakni larangan penonton masuk ke stadion selama 2 tahun sampai masalah keamanan bisa ditangani dengan baik.


3. Hillsborough Disaster (1989)

Sebuah tragedi berdarah terjadi saat pertandingan semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest medio 1988/89. Kerumunan penonton yang sangat padat tak terelakkan membuat situasi berubah panik, para penonton mengalami sesak napas, hingga kematian sebanyak 96 orang (fans Liverpool) dan 766 orang mengalami luka.

Banyak pihak yang menyebut bahwa pemicu tragedi tersebut adalah kegagalan polisi mengontrol situasi.


4. Bradford City Stadium Fire (1985)

Stadion Bradford City atau Stadion Valley Parade adalah markas Bradford Football Club. Saat pertandingan antara tim tuan rumah dan Lincoln City berlangsung, stadion tersebut dikelilingi api yang menyebabkan 56 orang mati dan 265 penonton mengalami luka-luka.

Kala itu, kerumunan penonton berjuang untuk melarikan diri dari situasi tersebut. Insiden tersebut menjadi tragedi kebakaran terburuk dalam sejarah sepakbola Inggris. Akhirnya, berkat insiden ini, muncul modifikasi dan pengenalan standar keamanan baru.


5. Luzhniki Disaster (1982)

Bencana Luzhniki secara resmi menjadi bencana olahraga terburuk di Rusia. Seperti banyak tragedi olahraga lainnya, tragedi menewaskan 66 penonton (kebanyakan remaja) dan melukai ratusan orang lainnya.

Jumlah korban tidak secara resmi diungkapkan hingga 7 tahun kemudian. Namun, muncul sejumlah spekulasi soal korban yang berjatuhan yakni sekitar 3-340 korban jiwa.


6. Karaiskakis Stadium Disaster (1981)

Pada 8 Februari 1981, menyusul kemenangan Olympiacos atas AEK Athena, para penonton terlibat dalam perayaan yang gila.

Untuk merayakan kemenangan tersebut, mereka berbaris menuju pintu keluar 'Gerbang 7', para penggemar lantas terjebak secara bersamaan, berusaha melepaskan diri dari kerumunan tersebut.

Pada Gerbang 7 itulah bencana terjadi. Pintu hanya terbuka sedikit dan membuat seseorang jatuh ke depan dan menghantam lantai. Sementara yang lainnya tersandung dan terjatuh seperti kartu domino. Hingga akhirnya tumpukan pria tergeletak seperti mayat.

Tragedi itu dianggap sebagai tragedi sepakbola terbesar dalam sejarah Yunani. Tragedi di Stadion Karaiskakis itu menelan korban jiwa sebanyak 21 orang dan beberapa orang mengalami luka serius.


7. Pakhtakor Tashkent FC Tragedy (1979)

Tragedi ini juga disebut ‘Dniprodzerzhynsk 1979’. Sebuah insiden tabrakan di udara yang terjadi saat klub Pakhtakor berada dalam bentuk terbaik dan telah berhasil mencapai puncak Liga Soviet.

Pada 11 Agustus 1979, selama penerbangan mereka untuk bermain melawan Dinamo Minsk, ekor pesawat yang mereka tumpangin bertabrakan dengan Aeroflot Tupolev Tu-134 lainnya.

Tragedi itu menewaskan semua penumpang (178 orang) dari kedua pesawat. Sebuah kesalahan dalam komunikasi dengan pengendali lalu lintas udara utama mestinya bertanggung jawab atas peristiwa bencana ini.


8. Estadio Nacional Disaster (1964)

Tragedi Estadio Nacional menjadi salah satu tragedi terburuk dalam sejarah sepakbola. Terjadi pada tanggal 24 Mei 1964, bersamaan dengan kualifikasi Olimpiade di Amerika Selatan. Kala itu, Argentina memimpin 1-0 dan Peru juga berhasrat untuk menang.

Saat laga masih menyisakan 6 menit, Peru gagal menyamakan kedudukan dan akhirnya penggemar memutuskan untuk menciptakan suasana mencekam. Secara resmi, total 328 orang telah kehilangan nyawanya dan 500 orang terluka.


9. Le Mans Disaster (1955)

Salah satu ajang yang paling mencekam dalam sejarah Motorsport yakni saat Mercedes-Benz 300 SLR milik Pierre Levegh bertabrakan dengan Austin-Healey 100 milik Lance Macklin. Akibatnya, mobil langsung terbang ke udara.

Pada akhirnya, Levegh tewas bersama 83 penonton lainnya. Sementara 120 orang lainnya terluka. Akibat insiden tersebut, pemerintah Perancis, Spanyol, Swiss, Jerman dan beberapa negara lain melarang ajang motorsport digelar sampai standar keamanan berjalan dengan baik.

Bradford CityPort Said Stadium RiotEstadio Mateo FloresHillsboroughLuzhnikiKaraiskakis StadiumPakhtakor Tashkent FCEstadio NacionalLe Mans

Berita Terkini