x

8 Pahlawan di Dunia Olahraga

Selasa, 10 November 2015 12:08 WIB
Editor: Randy Prasatya

Sulit untuk dielakan jika olahraga merupakan salah satu wadah yang mampu memupuk nasionalisme bagi para atlet dan seluruh elemen lainnya. Bahkan sejak di era Perang Dunia, Olahraga telah menjadi tempat untuk melampiaskan amarah atas kesewenang-wenangan para penguasa.

Selain itu, olahraga juga dapat menjadi salah satu alat untuk menunjukan keberadaan sebuah negara yang dianggap kecil atau remeh oleh beberapa negara besar. Dalam hal ini setiap atlet atau pelaku olahraga akan berupaya keras untuk memenangkan pertandingan agar keberadaan bendera yang mereka bawa dapat di akui.

Berikut ini INDOSPORT akan merangkum beberapa nama-nama atlet atau pelaku olahraga yang mampu merubah banyak hal untuk dunia.


1. Socrates

Bintang Brasil ini, selain menjadi pemain bola hebat, Socrates adalah seorang filsuf, aktivis politik, penulis, dan dokter. Ia juga merupakan pengagum Fidel Castro, Che Guevara, dan John Lennon.

Di klubnya, Corinthians, Socrates membangun sebuah perlawanan anti-kediktatoran. Ia juga menciptakan gerakan demokratisasi di dalam klubnya. Ia membentuk apa yang disebut Time do Povo  atau Tim untuk Rakyat.

Di sana Socrates mengajak seluruh pemain Corinthians untuk melawan presiden klub, Waldemar Pires, untuk meminta hak para pemain agar dapat menentukan nasib klub tempat mereka bernaung.

“Semua orang punya hak yang sama untuk menentukan nasib klub,” ujar Socrates.

Bahkan, dengan aksi tersebut Socrates memilik fans fanatic yang berasal dari aktivis Serikat Buruh, yaitu Lula Da Silva. Fans Socrates tersebut pun akhirnya menjabat sebagai Presiden Brasil pada periode 2003 hingga 2011.


2. Sir Matt Busby

Liverpool merupakan klub yang hamper berhasil mendapat kan Busby. Namun, akibat banyaknya permintaan itu, pihak The Reds ogah untuk mempekerjakannya, karena pekerjaan yang diinginkannya itu dianggap petinggi Liverpool seperti pekerjaan seorang direktur.

Dia kala itu meminta sesuatu yang tidak biasa pada pekerjaannya, seperti menunujuk tim sendiri, memilih pemain yang akan direkrut sendiri dan menentukan jadwal latihan para pemain sendiri.

Mendengar hal tersebut, petinggi Setan Merah justru memberikan kesempatan untuk ide inovatifnya. Pada 1945 pun akhirnya Busby mulai meranjang fondasi-fondasi kekuatan.

Perekrutan pertama Busby cukum menarik. Dia tidak merekrut pemain, melainkan seorang asisten manager yang bernama Jimmy Murphy.

Keputusan menunjuk Busby sebagai manager merupakan keputusan yang sangat tepat, Busby membayar kepercayaan pengurus dengan membangun kejayaan Manchester United.


3. Bill Shankly

Pada 1959, Liverpool menjadi klub yang berkutat di papan bawah Divisi Dua Liga, dengan stadion yang memprihatinkan, fasilitas latihan yang kurang memadai, dan staf pemain yang buruk.

Di Melwood, Shankly menggunakan gawang buatan yang dilukis pada sebuah tembok, kemudian dibagi menjadi delapan sisi yang kemudian dia meminta pemainnya untuk menembak tepat pada sasaran. Untuk latihan bermain, Shankly memperkenalkan permainan lima sisi yang menegaskan sepakbola berfikirny, yaitu mengumpan dan bergerak, bermain simple.

Setelah latihan, tim akan kembali ke Anfield bersama untuk mandi, berganti pakaian, dan menyantap hidangan komunal. Dengan cara ini Shankly dapat memastikan bahwa para pemainnya telah mendinginkan badan secara benar dan menjaga para pemain bebas dari cedera.

Hasilnya, pada musim 1965-1966 Liverpool secara mengagumkan berhasil menjadi juara hanya dengan menggunakan 14 pemain dan dua diantaranya hanya bermain dalam beberapa pertandingan.

Dengan kejeniusan Shankly itu, Liverpool akhirnya mampu kembali ke masa jayanya. Dia pun kini dikenang sebagai Bapak Pembangunan-nya Liverpool.


4. Ayrton Senna

Pembalap asal Brasil ini tentu tidak asing lagi bagi para pecinta Formula 1 (F1). Senna merupakan pembalap dengan lima gelar juara dunia atau bias dikatakan sebagai pembalap tersukses yang pernah dilahirkan negeri Brasil.

Kisah manis Senna pun berakhir pada 1 Mei 1994. Dia tewas saat mengalami kecelakaan di sirkuit Imola, San Marino. Dalam kecelakaan maut itu, Senna mengalami cedera fatal di bagian kepala akibat benturan kencang saat mobilnya menghantam tembok sirkuit.

Kematian ini juga menjadi duka yang amat mendalam bagi ribuan warga Brasil. Bahkan, dalam prosesi pemakamanya, penduduk Brasil bertumpah ruah di jalanan untuk mengantarkan Senna ke peristirahatan terakhirnya.

Selain piaway berkemudi, Senna juga amat mencintai sepakbola. Dia pun menjadi penggemar berat tim Corinthians. Bahkan, saat mengenang 20 tahun wafatnya Senna, seluruh pemain Corinthians memasuki lapangan dengan menggunakan helm.


5. Susy Susanti

Susy Susanti mendapat julukan sebagai Pengantin Olimpiade. Alasannya tentu jelas, Susy berhasil 'mengawinkan' gelar emas tuggal putri dengan emas tunggal putra Olimiade 1992 yang juga didapat oleh kekasihnya ketika itu Alan Budikusuma.

Kenapa dibilang pengantin olimpiade, Susy menjelaskan mungkin mereka satu-satunya pasangan kekasih yang di mana dalam tahun yang sama, di olimpiade yang sama, dari cabang olahraga yang sama bisa meraih emas secara bersamaan.

Setelah momen kebanggan itu, kedua pebultutangkis asal Indonesia ini memutuskan untuk naik ke pelaminan.


6. Maradona

Pemain asal Argentina ini merupakan pesepakbola tersukses yang dimilik Tim Tanggo. Bahkan, Maradona pun dianggap oleh warga Argentina dan Napoli (Italia) sebagai tuhan-nya sepakbola.

Bahkan seorang Lionel Messi yang permainannya mendekati Maradona dan sebagai warga Argentina pun belum dapat diakui sebagai pemain terhebat yang dimilik Argentia. Hal itu tak lepas dari tidak adanya gelar bergengsi yang diberikan Messi untuk negaranya.


7. Zhang Ning

Zhang Ning lahir 19 Mei 1975 di Jinzhou, Liaoning, Cina. Ia disebut-sebut sebagai pemain bulutangkis wanita terbesar sepanjang masa.

Dia telah berhasil meraih medali emas Olimpiade dua kali dalam pertandingan tunggal putri dua tahun berturut-turut yaitu 2004 dan 2008, dan menjadi satu-satunya pemain wanita yang memenangkan dua medali emas women’s singles Olimpiade berturut-turut.


8. Ir. Soeratin Sosrosoegondo

Pria kelahiran Yogyakarta, 17 Desember 1898 ini merupakan pendiri Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI). Soeratin merintis pendirian organisasi sepakbola sejak tahun 1930.

Latar belakang Soeratin mendirikan organisasi sepakbola ini pun sebagai bentuk pengaplikasiannya terhadap isi Sumpah Pemuda. Jalur sepakbola dianggapnya mampu memupuk rasa nasionalisme yang tinggi.

PSSI lalu melakukan kompetisi secara rutin sejak 1931 dan ada instruksi lisan yang diberikan kepada pengurus, jika bertanding melawan klub Belanda tidak boleh kalah. Soeratin menjadi ketua umum organisasi selama 11 tahun berturut-turut.

Diego MaradonaSusy SusantiAyrton SennaZhang NingBill Shankly

Berita Terkini