x

6 Skandal Pengaturan Skor Paling Kontroversial dalam Olahraga

Selasa, 19 Januari 2016 05:01 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Yohanes Ishak

BBC dan BuzFeed mengklaim mereka menemukan bukti terjadinya skandal pengaturan skor yang didapat langsung dari sumber terpercaya. Kasus match fixing tersebut diduga dilakukan oleh sindikat judi asal Rusia dan Italia yang disembunyikan oleh Association of Tennis Professionals (ATP).

Pihak ATP pun membantah laporan tersebut. Mereka menyangakal adanya 16 pemain yang terlibat Match Fixing serta sebanyak 50 pemain top yang berjibaku di Australia Terbuka juga terlibat di dalamnya.

Meski begitu, petenis nomor 1 dunia, Novak Djokovic, justru membenarkan jika skandal pengaturan skor memang benar-benar terjadi. Petenis Serbia itu mengklaim pernah ditawari uang 100 ribu Pounds atau setara Rp2,18 miliar dengan syarat ia harus mengalah di St. Petersburg Open.

Skandal match fixing rupanya bukan sekali ini saja mengguncang dunia olahraga. Ramainya taruhan hasil pertandingan yang digelar sindikat judi raksasa membuat banyak atlet dan pejabat olahraga terjerumus dan mempertaruhkan kredibilitas dan integritas cabang olahraga uang mereka tekuni.

Ancaman hukuman berat, seperti jeruji besi dan larangan beraktivitas seumur hidup di olahraga tak membuat kasus pengaturan skor berhenti. Berikut INDOSPORT merangkum 6 skandal pengaturan skor paling menghebohkan dalam sejarah.


1. Liga Kriket India

Olahraga Kriket meraih popularitas yang cukup besar di negara India, namun nama baik olahraga tersebut tercemar setelah kasus pengaturan skor di Liga Kriket Primer India terbongkar. Pada 2013 lalu, klub kriket raksasa Negeri Taj Mahal, Rajasthan Royals, terjerat kasus kontroversi pengaturan skor.

Menurut laporan ESPN, 3 pemain Royals, Sreesanth, Ajit Chandila, dan Ankeet Chavan ditangkap karena terlibat kasus Match Fixing bersama 23 orang rekan mereka lainnya. Polisi Delhi mengklaim Trio pemain tersebut berada di bawah pengaruh asosiasi perjudian Dawood Ibrahim dan Chhota Shakeel.


2. Black Sox Scandal

Kasus pengaturan skor juga menjamah Liga Baseball Amerika Serikat yang dikenal bergengsi di masa lampau. Pada tahun 1919, di ajang Wold Series, klub baseball, Chicago White Sox dengan sengaja mengalah dalam ajang tersebut setelah 8 pemain mereka terbukti terlibat dalam skandal pengaturan skor.

Kasus itu menjadi salah satu skandal paling kontroversial dan konsekuensial dalam sejarah Amerika Serikat. Satu tahun kemudian selama penyelidikan dewan juri pengadilan Amerika Serikat, dua dari delapan pemain yang terlibat, yakni Joe Jackson dan Eddie Cicotte mengakui peran mereka dalam skandal itu. 

Pada akhirnya, pengadilan memvonis delapan pemain White Sox dengan larangan tidak boleh mencari nafkah dari dunia baseball seumur hidup mereka alias diusir dari cabang olahraga tersebut.


3. Pengaturan Skor Olympique Marseille

Klub Prancis, Olympique Marseille keluar sebagai kampiun Liga Champions pada 1993 lalu, namun kesuksesan mereka di kompetisi terbesar di Benua Biru itu ternodai skandal pengaturan skor di dalam negeri.

Marseille memiliki musim gemilang berturut-turut dengan torehan gelar juara Ligue 1 keempat mereka dan Piala Prancis. Namun semua itu dibatalkan setelah adanya laporan jika para pemain Valenciennes telah dipaksa oleh pejabat tinggi klub Marseille untuk mengalah di pertandingan.

Klub tersebut akhirnya mendapat hukuman terdegradasi ke Divisi II. 


4. Kasus Nikolai Davydenko

Nikolay Davydenko adalah pemain tenis profesional yang menghabiskan sebagian besar karirnya di di turnamen ATP Eorld Tour. Ia sukses masuk jajaran empat besar petenis top dunia dan tercatat hanya kalah tiga kali dari Roger Federer yang kala itu berjaya sebagai petenis nomor satu dunia.

Namun semua prestasi itu ternodai oleh skandal pengaturan skor yang diduga kuat melibatkan petenis Rusia itu. Davydenko diduga terlibat kasus match fixing saat ia secara tiba-tiba menarik diri di set ketiga turnamen ATP World Tour setelah sebelumnya memenangkan set pertama menghadapi Martin Vassallo Arguello.

Mundurnya Davydenko digduga kuat merupakan pengaturan dari sindikat judi asal Rusia. Pihak AT pun melakukan investigaasi terhadap petenis 34 tahun itu, namun hasil penyelidikan masih menjadi misteri hingga Daydenko memutuskan untuk pensiun pada 2014 lalu.


5. Kasus Jerman Barat vs Austria di Piala Dunia 1982

Ajang Piala Dunia bahkan tak luput dari cengkraman kasus pengaturan skor. Pada ajang Piala Dunia 1982 silam di Spanyol. Di babak akhir penyisihan grup, Der Panser secara mengejutkan takluk 1-2 di tangan tim kuda hitam, Aljazair.

Jerman dan Austria yang berhadapan di laga terakhir penyisihan grup diduga kuat bersekongkol dan bermain mata agar sama-sama lolos. Kedua tim dianggap bermain tak serius dan mengatur skor 1-0 untuk kemenangan Jerman.

Hasil tersebut membawa Jerman dan Austria lolos karena mereka unggul selisih gol atas Aljazair. Kasus itu akhirnya membuat FIFA memutuskan untuk menggelar pertandingan final penyisihan grup dimainkan secara bersamaan.  


6. Skandal Calciopoli Serie A

Skandal Calciopoli atau pengaturan skor mengguncang Serie A Italia pada 2006 dan memiliki dampak buruk pada liga, dengan konsekuensi yang berlangsung selama beberapa musim. Skandal ini melibatkan klub-klub top di negeri Pizza dan pejabat-pejabat tinggi Italia yang menggunakan kekuasaan mereka untuk mengatur ksor.

Tiga klub papan atas Serie A, Juventus, Lazio, dan Fiorentina, pada akhirnya terdegradasi ke Serie B serta mendapat sanksi pengurangan poin untuk skandal tersebut. AC Milan juga terlibat dalam kasus itu, tetapi hanya menerima pengurangan 15 poin dan larangan tampil di Liga Champions.

Juve menjadi klub yang paling merasakan imbas dari kasus tersebut, dua gelar liga mereka dilucuti sebagai hukuman tambahan, tapi Nyonya Tua telah berhasil pulih dalam beberapa tahun terakhir dan kembali mendominas di Liga Domestik. 

Pengaturan Skor Pertandingan (match fixing)

Berita Terkini