x

Mendaki Gunung Tidak Seperti di Film 5 Cm, 3 Hal Ini yang Wajib Diperhatikan

Jumat, 27 Mei 2016 11:00 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Galih Prasetyo

Semenjak film garapan sutradara Rizal Mantovani, 5 cm menjadi sangat populer, olahraga mendaki gunung pun alami hal serupa. Berbondong-bondong anak muda untuk mendaki gunung. 

Kebanyakan mereka yang terinspirasi film 5 cm, mendaki gunung tanpa memikirkan persiapan akibatnya perjalanan mereka menjadi tidak aman dan nyaman.

Naik gunung sesungguhnya tak semudah seperti yang ditunjukan seperti dalam film 5 cm, yang bisa saja mengecoh pemula maupun orang yang hanya ikut-ikutan dan ingin memenuhi hasratnya berfoto selfie dengan latar pemandangan di puncak gunung.

Karenanya pengetahuan akan perlengkapan sangat dibutuhkan sebelum memutuskan untuk menaklukan sebuah gunung. 

Nah, untuk mempermudah pembaca setia, INDOSPORT di edisi Ask the Expert minggu ini akan menjabarkan perlengkapan apa saja yang dibutuhkan saat mendaki gunung. Berikut ulasannya: 


1. Perlekapan dan Peralatan

Sejumlah pendaki gunung saat berada di kawasan Ranu Kumbolo, Gunung Semeru.

Mendaki gunung itu setidaknya dilakukan secara berkelompok. Oleh karena itu, perlengkapan naik gunung yang perlu disiapkan juga dibagi dua, yaitu perlengkapan individu dan kelompok.

Perlengkapan Individu ini, perlengkapan yang menjadi tanggung jawab setiap individu untuk membawa dan memiliki untuk perjalanan demi keselamatan dan kenyamanan perjalanan.

Selanjutnya ada perlengkapan kelompok dimana sifatnya wajib ada. Dari kedua  perlengakapan tersebut ada juga yang bersifat pilihan karena ada atau tidaknya bisa bergantung pada medan serta tujuan.

“Perlengkapan mendaki ada 2 jenis yaitu perlengkapan pribadi dan perlengkapan kelompok,” tutur Ahmad Fauzi, salah satu pecinta alam kepada INDOSPORT.

“Perlengakapan pribadi itu seperti tas gunung (carier), sleeping bed, jaket windproof, sarung tangan, sepatu, pakaian ganti, kaos kaki ganti, kupluk/topi, raincoat, headlamp/senter+batere cadangan, logistik pribadi, dan obat-obatan pribadi, matras (pelengkap), kacamata sunglass (pelengkap), sementara perlengkapan kelompok terdiri dari tenda, kompor, nesting (alat masak), peta dan kompas (pelengkap),” sambung pria yang juga lulusan dibidang komunikasi tersebut dari salah satu Universitas di Jakarta tersebut. 


2. Logistik

Ilustrasi mendaki gunung.

Ini merupakan salah satu hal yang wajib bila anda ingin mendaki gunung. Makanan dan minuman dapat membantu anda untuk bertahan dalam perjalanan yang memakan waktu 2-3 hari.

Oleh karenanya sebisa mungkin hindari kesalahan dan prediksi kebutuhan makanan kelompok terlebih dalam kondisi darurat. Selain makanan, tentu bawalah air mineral. Setidaknya setiap individu masing-masing membawa beberapa liter.

Selebihnya pendaki dapat membawa makanan ringan kesukaan sesuai kecukupan masing-masing selama tidak membebani perjalanan berlebihan. Bawalah makanan manis atau berkarbohidrat tinggi.

“Kalau untuk makanan usahakan jangan yang ribet, simpel saja kaya makanan buat tentara gitu, namanya ransum,” tutur Devan Prabowo, salah satu mahasiswa yang tergabung dalam kelompok pecinta alam kepada INDOSPORT.

Pria yang sudah menaklukan beberapa gunung seperti Semeru, Papandayan dan lainnya ini juga menekankan salah satu hal terpenting sebelum mempersiapkan kebutuhan logistik.

“Yang paling penting, sebelum persiapan kita mesti punya planning, mau naik berapa hari, mau buka tenda dimana, mesti tahu rute juga , jadi logistik bisa disesuaikan,” tandasnya lebih jauh.


3. Pelengkapan Keamanan

Pendaki gunung yang sudah berhasil berada di puncak gunung.

Berada di gunung dengan ketinggian ribuan meter dari permukaan laut dan jauh dari hingar binger kehidupan tentu tidaklah gampang dan mudah untuk mencari obat-obatan saat anda mengalami masalah kesehatan yang tidak terduga karena perubahan cuaca dan lainnya.

Hal ini juga yang ditekankan oleh para pendaki gunung. Persiapan fisik yang prima dan kewajiban membawa perlengkapan menjadi salah satu prioritas utama jika ingin mencoba menaklukan puncak gunung.

“Alat safety paling blanket alumunium foil, itu yang paling utama buat yg kena hipotermia. Kemudian perlengkapan jas ujan wajib dibawa serta paling P3K aja, buat jaga-jaga,” ungkap Devan Prabowo, salah satu pendaki yang pernah menaklukan gunung tertinggi di Pulau Jawa yakni Semeru.

Sementara itu, Ahmad Fauzi yang juga kelompok pecinta alam memberikan tips maupun pesan agar tidak tersesat saat berada di keheningan hutan belantara dan bisa tetap menjaga keselamatan diri maupun alam.

“Salah satu pelengkap adalah peta dan kompas, untuk membantu diatas ketinggian dan berada jauh dari pemukiman. Bawalah barang bawaan secukupnya sesuaikan dengan kondisi seberapa lama pendakian kita, dan selalu hormati alam karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di alam sana yang sewaktu-waktu dapat berubah,” ucapnya kepada INDOSPORT.

“Yang terpenting adalah bawalah kembali turun sampah kita selama mendaki karena gunung bukan tempat sampah. Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, jangan ambil apapun kecuali foto, jangan bunuh apapun kecuali waktu,” tandas Ahmad Fauzi yang pernah menaklukan puncak Rinjani pada Desember 2015 lalu.

Mendaki GunungAsk the Expert

Berita Terkini