x

4 Atlet Wanita Tangguh Pendobrak Dominasi Pria

Rabu, 8 Maret 2017 17:51 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung

Dalam dunia kompetisi olahraga, meski tidak tertulis secara formal ada beberapa cabang olahraga yang bisa dikatakan didominasi oleh laki-laki. Sebut saja seperti tinju, pertarungan Mix Martial Arts (MMA), serta ajang balap mobil dan motor.

Entah mengapa, dalam kelima cabang olahraga tersebut sangat jarang kita jumpai atlet-atlet yang berasal dari kaum wanita.

Berbagai alasan pun muncul sebagai penyebabnya kurangnya kita melihat wanita dalam kelima cabang olahraga tersebut. Diantaranya seperti terlalu keras dan berbahayanya olahraga tersebut apabila diikuti oleh wanita.

Tidak jarang juga wanita dianggap akan mengelami kesulitan bila mengikuti cabang olaharaga tersebut, lantaran dalam masyarakat umum sering kita jumpai perkataan yang menyebut fisik wanita akan selalu berada di bawah lak-laki.

Namun, meski jarang, bukan berarti tidak pernah ada kaum hawa yang menjajal kemampuannya di kelima cabang olahraga yang seperti ditujukan hanya untuk kaum laki-laki tersebut.

Dan seolah ingin menghancurkan pandangan umum masyarakat banyak, wanita-wanita yang menjajal kelima olahraga tersebut ternyata mampu meraih prestasi membanggakan, yang mungkin tidak banyak diraih atlet-atlet dari kaum adam.

Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang selalu dirayakan setiap tanggal 8 Maret, INDOSPORT coba sajikan daftar beberapa atlet wanita yang mampu melakukan gebrakan di berbagai cabang olahraga yang umumnya didominasi laki-laki.


1. Ronda Rousey

Ronda Rousey, petarung wanita pertama di ajang UFC.

Ajang pertarungan Mix Martial Arts (MMA) merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat keras. Tidak jarang kita lihat banyak petarung-petarung yang wajahnya bonyok dan mengalami luka parah seusai menggelar pertarungan.

Fakta bahwa olahraga ini dapat mengakibatkan luka terutama di bagian wajah tersebut, jelas banyak wanita yang enggan mengeluti profesi sebagai petarung UFC. Pasalnya, kebanyakan dari mereka tidak ingin kehilangan wajah cantik yang mereka miliki dan hal tersebutlah yang membuat olahraga ini lebih banyak didominasi oleh petarung-petarung pria.

Namun, hal berbeda mulai timbul dengan kemunculan seorang sosok wanita fenomenal yang hingga kini bisa dikatakan menjadi salah satu maskot andalan UFC. Wanita itu adalah Ronda Rousey.

Mengawali karier pertarungan dari aliran judo, Rousey yang beberapa kali mewakili Amerika Serikat di ajang multi event seperti Olimpiade dan Pan American Games mulai tertarik melakoni pertarungan MMA pada Agustus 2010.

Di laga debutnya, Rousey membuat kejuatan dengan mengalahkan lawannya di kelas amatir dalam kurun waktu 23 detik saja sejak bel tanda dimulainnya pertandingan dibunyikan. Sejak saat itu, Rousey pun mulai sering melakoni pertarungan-pertarungan, hingga pada Maret 2012, ia meraih gelar Strikeforce Women's Bantamweight Champion dengan mengalahkan Miesha Tate dalam 4 menit 27 detik.

Rousey sendiri tercatat menjadi petarung wanita pertama yang terdaftar di UFC, sebuah kompetisi terbesar dalam cabang pertarungan MMA. Ia pun menjadi wanita pertama yang memiliki gelar Bantamweight Championship dan sukses mempertahankan gelar tersebut hingga enam kali.


2. Marlen Esparza

Marlen Esparza, petinju wanita asal Amerika Serikat pertama yang tampil di Olimpiade.

Selain pertarungan MMA, ajang tarung tinju juga jarang memiliki atlet wanita. Alasannya kurang lebih sama, yakni karena memiliki potensi merusak wajah cantik yang dimiliki perempuan.

Namun, seolah tidak memperdulikan hal tersebut, seorang wanita asal Amerika Serikat bernama Marlen Esparza memilih karier sebagai seorang petinju.

Memulai bertinju sejak umur 12 tahun, membuat bakat yang dimiliki Marlen semakin berkembang setiap tahunnya. Puncak kehebatan yang dimiliki Marlen adalah ketika ia terpilih mewakili negeri Paman Sam di ajang multi event terbesar di dunia, Olimpiade 2012 di London.

Saat itu, tinju wanita baru disahkan menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Sebagai petinju wanita pertama asal Amerika Serikat yang tampil di Olimpiade, Marlen berhasil mempersembahkan medali perunggu di divisi kelas terbang putri.

Selain itu, Marlen juga secara lima tahun berturut-turut selalu terpilih meraih penghargaan Houston Fighter Of The Year, sebuah ajang penghargaan yang diberikan kepada petinju profesional dan amatir dari tahun 2010 hingga 2014.

Terlepas dari dunia tinju, Marlen sendiri selalu berhasil menjaga bentuk tubuhnya yang seksi dan paras wajahnya yang cantik. Tidak heran ia beberapa kali menjadi pernah menjadi model beberapa majalah kecantikan.


3. Maria Teresa de Filippis

Maria Teresa de Filippis, pembalap wanita pertama di Formula 1.

Saat pertama kali digelar pada 1920 silam, ajang balap Formula 1 sangat jarang terdapat pembalap yang datang dari kaum wanita. Namun, semua itu berubah dengan kemunculan seorang wanita asal Italia, Maria Teresa de Filippis.

Wanita yang dilahirkan di Kota Naples pada 11 November 1926 tersebut dapat dikatakan sebagai salah satu pionir munculnya pembalap-pembalap wanita di lintasan F1 hingga saat ini.

Maria pertama kali memulai kariernya sebagai seorang pembalap saat usianya 22 tahun. Kala itu, ia mendapat ejekan dari dua kakak laki-lakinya yang menyebut Maria tidak akan pernah bisa kencang saat mengendarai mobil.

Namun, sebaliknya Maria membuat sebuah gebrakan dengan menjuarai sebuah kompetisi balap jarak 10 kilometer antara kota Salerno dan Cava de'Tirreni dengan menggunakan mobil Fiat 500.

Bakat gemilang yang dimiliki oleh Maria itu pun membuatnya dilirik oleh salah satu pabrikan tersukses di F1, Maserati. Hanya dalam waktu singkat, Maria pun berhasil mencetak sejarah baru dalam F1 sebagai pembalap wanita pertama. Hal itu menyusul terpilihnya ia mengendarai mobil Maserati sebagai di ajang Grand Prix Belgia 1958.

Selama menjadi pembalap F1, Maria mengaku kerap mendapat perlakuan yang menyesakkan hati. Salah satunya yang ia rasakan adalah ketika dilarang tampil di Grand Prix Prancis 1958. Saat itu direktur balap di Prancis mengatakan wanita tidak pantas berlaga di pentas balap F1.

Meski begitu, Maria telah berhasil menjadi pembuka jalan sekaligus membuktikan bahwa kaum wanita dapat bersaing dengan kaum pria di ajang F1. Setelah Maria, pembalap-pembalap F1 wanita pun mulai bermunculan, seperti Lella Lombardi, Divina Galica, Desire Wilson, dan Giovanna Amati.


4. Gina Bovaird

Gina Bovaird, pembalap wanita pertama dan satu-satunya yang pernah tampil di MotoGP.

Dalam ajang balap MotoGP, kerap kita jumpai terjadi insiden-insiden tragis yang menimpa para pembalap saat berada di lintasan. Tidak jarang insiden itu mengakibatkan korban mengalami cacat permanen, hingga kematian.

Hal itulah yang banyak membuat orang berpikir ulang untuk menjadi seorang pembalap kuda besi, khususnya kaum wanita yang tentunya tidak ingin mengalami hal-hal buruk.

Namun, pada ajang balap MotoGP 1982 terdapat sebuah kejutan terjadi. Pasalnya, saat itu terdapat seorang pembalap wanita yang ikut bersaing dengan pembalap-pembalap lain yang seluruhnya laki-laki.

Pembalap tersebut adalah Gina Bovaird, seorang wanita asal Amerika Serikat yang dilahirkan di Kota Boston pada 29 Mei 1949. Gina sendiri tercatat sebagai pembalap wanita pertama dan satu-satunya hingga saat ini yang ambil bagian dalam ajang MotoGP hingga saat ini.

Penampilan perdana Gina di ajang MotoGP sendiri terjadi saat balapan di GP Prancis di e Circuit de Nogaro. Tampilnya Gina sendiri tidak lepas dari faktor kebetulan, sebab saat itu salah satu tim asal Jepang memboikot balapan di Prancis dan membuat balapan kekurangaan peserta.

Dengan mengendarai motor Yamaha TZ berwarna putih, Gina pun berhasil lolos babak kualifikasi dan menjadi salah satu peserta. Sayangnya, dalam balapan tersebut, Gina gagal mencapai garis finish.

Meski begitu, Gina bisa berbangga diri karena berhasil membuat sebuah gebrakan dan sejarah baru di dunia MotoGP yang didominasi pembalap-pembalap pria.

MotoGPRonda RouseyFormula 1Mixed Martial Arts (MMA)Tinju

Berita Terkini