Gelar Tes Event Asian Para Games, Masalah Ini Masih Menjadi Kendala
Perhelatan tes event Asian Para Games 2018 telah memasuki hari kedua. Namun dari dua hari penyelenggaran tes event, Indonesia selaku tuan rumah masih memiliki permasalahan yang cukup berarti.
Test event Asian Para Games 2018 telah selesai menggelar cabor bulutangkis. Namun dari pelaksanaan in aksesibilitas venue untuk penonton, atlet, dan tamu VIP masih jadi permasalahan.
- Sepeda Nusantara Bawa Misi Sosialisi Asian Games ke Pelosok Indonesia
- Selama Asian Games 2018, Aturan Ganjil Genap di Jakarta Diperluas
- Demam Piala Dunia 2018, Jokowi: Jagoannya Kalah Jangan Ribut
- Unik, Ada TPS Bertema Asian Games dan Piala Dunia di Pilkada 2018
- Tak Banyak yang Tahu, 5 Khasiat Ini Bisa Didapat Atlet eSports
1. Bulutangkis Masih Ada Kekurangan di Lapangan
Kekurangan yang diperoleh di cabang bulutangkis ini akan diminimalisir di empat cabang lainnya yang akan menggelar test event setelah jadwal bulutangkis ini. Hal ini seperti diutarakan oleh Deputi I Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc), Taufik Yudi.
"Cabang bulutangkis ini merupakan cabang olahraga pertama yang menjadi percontohan untuk penyelenggaraan dalam test event ini. Meskipun sudah sering menggelar pertandingan bertaraf internasional, dan sudah dirancang dari jadih hari, tapi nyatanya di lapangan masih ditemukan adanya kekurangan. Contohnya, masalah aksesibilitas misalnya," ucap ia.
2. Kursi Roda Terdapat Masalah Besar
Masalah utama yang dihadapi adalah jalur untuk kursi roda (ramp) yang terlalu curam dan licin. Hal ini dinilai masih membahayakan atlet dan penonton.
"Curam itu tidak bisa ditawar memang, karena situasi Istora tidak bisa diubah lagi. Kondisi ini sebenarnya sudah dirancang tapi ternyata tidak hanya harus bagus, tapi juga harusnya layak. Guna mengatasi dua masalah ini, maka pihak kami akan memperbanyak sukarelawan (helper) yang akan membantu untuk aksesibilitas," tuturnya.
3. Dapat Diminimalisir
Menurutnya, kekurangan apa yang di dapat dalam test event ini bisa ditransformasikan keempat cabang lainnya, dan diminimalisir mulai dari kendala akses, teknis, dan general lainnya. Setelah bulutangkis, atletik akan jadi cabang berikutnya yang akan menggelar test event.
Untuk mengatasi masalah aksesibilitas di area lingkungan Stadion Madya di mukanya ada enam akses tambahan. Mulai dari pintu masuk penonton, pintu masuk atlet, hingga jalur masuk ke lapangan untuk podium medali.
"Look of the games dalam lapangan untuk cabang atletik ini juga menjadi tantangan. Karena berbeda dengan bulutangkis yang hanya terfokus pada empat lapangan saja. Mengingat area pertandingannya lebih luas. Apalagi nanti, untuk atletik pada "main event" venuenya berbeda yakni di SUGBK," tukasnya.
Berikut Tim-tim yang Telah Lolos ke 16 Besar Piala Dunia 2018:
Terus ikuti berita terbaru INDOSPORT dengan topik: PIALA DUNIA 2018 RUSIA