x

Cegah Terorisme Jelang Asian Games 2018, Ini yang Dilakukan Pihak Keamanan

Selasa, 17 Juli 2018 15:48 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Abdurrahman Ranala
LOGO ASIAN GAMES 2018.

Sekitar satu bulan lagi event olahraga terbesar se-Asia, Asian Games akan digelar di Jakarta dan Palembang. Demi mensukseskan ajang yang untuk kedua kalinya akan digelar di Indonesia itu, berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk untuk menjaga keamanan jelang dan saat acara berlangsung 18 Agustus hingga 2 September 2018.

TOP 5 NEWS INDOSPORT: RONALDO GABUNG JUVENTUS, 12 PESEPAKBOLA TERJEBAK DI GUA


1. Kepolisian Daerah

Ilustrasi pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian.

Langkah antisipasi bukan hanya dilakukan pihak kepolisian di kota yang akan menjadi tuan rumah, yakni Jakarta dan Palembang. Namun juga oleh kepolisian di daerah lainnya, salah satunya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel)

"Mengenai perhelatan olahraga Asian Games yang akan dilaksanakan di Jakarta dan Palembang, langkah-langkah antisipasi telah kami lakukan agar pesta olahraga yang sangat prestisius ini bisa sukses," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar, dikutip dari Antara.


2. Ancaman Terorisme

Ilustrasi Kepolisian Malmo sedang memeriksa Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Meski relatif jauh dari lokasi berlangsungnya event Asian Games 2018, Polda Sulawesi Selatan melakukan antisipasi guna mencegah tumbuhnya jaringan sel teroris yang berniat mengacaukan event empat tahunan tersebut.

Apa yang dilakukan pihak Polda Sulsel tak lepas dari fakta yang diungkapkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bahwa kelompok radikal dan terorisme yang ada di Indonesia ini tersebar di hampir seluruh wilayah,  kecuali Provinsi Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Mereka semua yang kembali ke Indonesia sudah tersebar di mana-mana. Mereka kembali beraktivitas seperti biasanya, tapi tetap dalam pemantauan," tegas Dicky


3. Jangan Biarkan Teroris Kembali Hidup

Seorang pria menggunakan topeng dalam aksi tolak radikalisme.

Meski dalam kesempatan yang sama Dicky menyebutkan di wilayahnya jaringan teroris tersebut sejatinya sudah tidak aktif lagi. Namun pihaknya tak mau lengah dengan tetap melakukan pemantauan secara intensif terhadap kelompok-kelompok radikal ini.

"Mereka ini terbagi-bagi, ada yang sel-selnya masih hidup, ada juga yang sel-selnya sedang tidur. Yang sel-sel hidup ini dalam pemantauan ketat sedang yang sel-sel tidur pun demikian. Jangan sampai mereka kembali bergabung karena solidaritas itu," ucapnya.

Mungkinkah Ronaldo Akan Menjadi Pemilik Nomor 7 Tersukses di Juventus?

Asian Games 2018TerorismeMulti-Event

Berita Terkini