Jakarta Tampik Kualitas Udara Buruk Jelang Asian Games 2018

INDOSPORT.COM - Menjelang perhelatan Asian Games 2018, kualitas udara di Jakarta hingga kini masih terus menjadi perhatian bagi sejumlah pihak. Masalah itu sendiri juga sempat menjadi perhatian khusus di media sosial.

Media social Greenpeace sempat mengunggah laporan soal kualitas udara yang ada di Jakarta. Data itu sendiri berangkat dari hasil pantauan Air Index Quality (AQI) yang menunjukkan bahwa Jakarta berada di peringkat pertama kota dengan polusi tertinggi di Dunia.

Terkait pantauan tersebut, rupanya Kepala Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta, Ambar akhirnya angkat bicara. Dirinya mengungkapkan bahwa akurasi dari hasil pantauan Air Index Quality masih perlu dipertanyakan.

“Kita tidak tahu apa yang digunakan oleh mereka (AQI) itu indoor atau outdoor. Karena penggunaan untuk indoor dan outdoor itu berbeda-beda range dan perhitungannya.” ungkapnya saat ditemui.

“Kita pernah sempat bandingan kedua alat tersebut, dan memang betul, hasilnya jauh berbeda. Itu kenapa masih perlu dipertanyakan akurasinya".

1. Dua Sumber Masalah Polusi

Ambar sendiri mengungkapkan berdasarkan data yang didaparkan oleh LLHD, bahwa setidaknya ada satu sumber masalah yang membuat kualitas udara di Jakarta beberapa kali masih memiliki catatan yang kurang baik.

“Salah satu sumber terbesar dari masalah kualitas udara hingga saat ini adalah O3 (Ozon). Maka itu, masih sering kita lihat, jika berdasarkan data konsentrasi, Ozon masih tinggi di sejumlah daerah,” ujarnya.

Partikulat atau yang biasa disebut dengan debu, hingga kini juga masih menjadi sumber masalah kedua saat bicara soal kualitas udara. Baik Ozon maupun debu membawa dampak jangka pendek, yang bisa jadi cukup signfikan bagi para atlet di Asian Games 2018 nanti.

Penggunaan masker jika hendak beraktifitas di luar ruangan bisa menjadi solusi terbaik untuk menghindari gangguan pernafasan ringan.

Terus ikuti berita seputar Asian Games 2018 dan olahraga lain di INDOSPORT