x

Si Tukang Lipat Parasut Jafro Megawanto, dari Gaji 5 Ribu hingga Bonus 2,4 Miliar

Selasa, 4 September 2018 15:00 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi

INDOSPORT.COM - Bonus dari pemerintah untuk peraih medali apapun di Asian Games 2018, memang sangat mengiurkan. Tak ayal, gelontoran uang bonus ini, bisa 'mengubah' nasib seseorang. Seperti halnya dengan Jafro Megawanto, peraih dua medali emas dan satu medali perunggu dari cabang olahraga (cabor) Paragliding.

Atlet 22 tahun ini, berhasil mendapatkan emas dari nomor Men's Individual Accuracy dan Men's Team Accuracy. Sedangkan, medali perunggu ia dapatkan dari nomor Men's Team Cross Country. Tak ayal, gelontoran pundi-pundi uang bonus, masuk ke kantong pribadinya.

Berdasarkan perhitungan INDOSPORT, Jafro berhasil mendapatkan Rp2,4 milliar dari kerja kerasnya di Asian Games 2018. Dengan pendapatan sebesar itu, Jafro menjadi satu-satunya atlet yang mendapatkan bonus paling besar di antara atlet lainnya.

Baca Juga

Namun, sebelum bisa sesukses ini, Jafro sejatinya bukanlah seorang atlet paralayang. Ia sejatinya merupakan seorang paraboy atau yang sederhananya, tukang melipat parasut.

Tinggal tak jauh dari lokasi paralayang Bogor, Jafro tidak mempunyai cita-cita sebagai atlet cabor tersebut. Namun, saat duduk di bangku sekolah menengah pertama, Jafro akhirnya mengenal dunia paralayang secara serius. Akan tetapi, saat itu ia hanya menjadi paraboy yang hanya diberikan upah sebesar 5 ribu rupiah saja.

"Awal mula saya mengenal paralayang itu, awalnya saya menjadi tukang lipat parasut. Setelah itu ada manajer merekrut saya untuk menjadi atlet. Setelah itu, saya disekolahkan dan diinstruksikan di sekolah paralayang sampai akhirnya dapat lisensi," ujar sang atlet kelahiran kota Malang ini.


1. Dari PON ke Piala Dunia

Jafro Megawanto berhasil sumbang medali emas di Asian Games 2018.

Akan tetapi, hal tersebut tak mengurungkan niatnya bekercimpung lebih dalam lagi di dunia paralayang. Justru, Jafro seketika mempunyai mimpi untuk menjadi pilot paralayang. Sayang, impiannya tersebut sempat dicekal oleh kedua orang tuanya akibat biaya yang tak murah.

Pada akhirnya, kini kedua orang tua Jafro bisa tersenyum lepas, melihat kesuksesan sang anak yang berhasil membawa harum nama Indonesia, baik di dalam negeri ataupun luar negeri. Sejak pertama kali mengikuti lomba parayalang, Jafro berhasil mendapatkan respons positif dari berbagai pihak.

Tahun 2016, menjadi tahun yang sangat berarti dalam hidupnya. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON), Jafro berhasil membawa medali emas. Setahun berselang, ia berhasil menjadi runner-up pada Piala Dunia Paralayang di Kanada. 

Baca Juga

Setelah itu, berbagai kompetisi berhasil ia menangi, puncaknya ketika membela Indonesia pada Asian Games 2018. Jafro berhasil meraih dua medali emas, dan satu medali perunggu dari tiga nomor cabor paralayang.

Kini, sang paraboy dengan upah 5 ribu rupiah, telah berubah menjadi seorang milliader, berkat mimpinya sebagai pilot paralayang.

Penulis: Ridi Fadhilah Khan

Terus Ikuti Berita Olahraga Asian Games 2018 Lainnya Hanya di INDOSPORT
 

Asian Games 2018ParalayangSerba Serbi Asian Games 2018

Berita Terkini