Dikenal di Dunia Akting, 4 Aktor Indonesia Ini Ternyata Pernah Jadi Atlet Nasional
INDOSPORT.COM - Sebelum berkecimpung di dunia akting, sederet artis ini juga memiliki bakat yang cemerlang. Tak hanya berbakat di industri hiburan saja, beberapa dari mereka juga memiliki prestasi di dunia olahraga.
Bukan hanya sekadar hobi berolahraga, tak disangka para artis ini justru mengawali karirnya sebagai seorang atlet. Berikut INDOSPORT.com meringkas 4 artis yang dulunya seorang atlet nasional.
1. Joe Taslim
Sukses sebagai aktor yang telah menembus pasar Hollywood usai bermain di beberapa film garapan dari rumah produksi besar, seperti Warner Bros, Universal, dan juga Paramount Pictures, Joe Taslim dulunya merupakan seorang atlet judo profesional.
Ia pernah mempersembahkan medali perak untuk Indonesia di ajang SEA Games 2007 dan medali emas di ajang Southeast Asia Judo Championship di Singapura tahun 1999.
2. Iko Uwais
Iko Uwais juga merupakan aktor yang telah menembus pasar film internasional karena akting yang luar biasa. Di beberapa filmnya Iko juga kerap menunjukan aksi-aksi menantang.
Keahliannya dalam bertarung di film nya itu berawal karena Iko sudah menekuni dunia pencak silat sejak tahun 1993.
Bahkan Iko pernah mendapat prestasi sebagai juara III, kejuaraan daerah antar perguruan DKI Jakarta dan sebagai penampilan kategori terbaik pada Festival Pencak Silat di Cibubur.
1. 3. Denny Sumargo
Aktor tampan ini juga sempat menekuni olahraga basket pada tahun 2000 Denny bergabung dengan tim Aspac Jakarta dan berhasil menjuarai IBL beberapa kali.
Pria yang kerap membintangi beberapa judul film dan menjadi seorang presenter acara adventure ini, pun ternyata juga masuk dalam tim basket Nasional Indonesia dan masuk dalam MVP IBL di tahun 2008.
4. Donny Kesuma
Aktor senior Donny Kesuma awalnya adalah seorang atlet softball. Donny juga berhasil bergabung dalam tim softball nasional hanya dalam setahun setelah masuk menjadi tim softball senior. Aktor kawakan ini juga terkenal lantaran menyandang gelar sebagai pitcher tercepat pada tahun 1996 hingga 2001 di tingkat Asia.
Penulis : Indira Octavia Pancawangi