x

Yuk Kenali Jenis-Jenis Tingkatan di Olahraga Ekstrem Slackline

Jumat, 24 Maret 2023 18:36 WIB
Penulis: Ammara Marthiara | Editor: Isman Fadil
Komunitas Slackline Pushing Panda, Olahraga Ekstrem Berjalan di Atas Seutas Tali. (Foto: Komunitas Pushing Panda)

INDOSPORT.COM – Slackline merupakan jenis olahraga ekstrem yang mana para pegiatnya menguji adrenalin dengan berjalan di atas seutas tali yang terbentang di dua titik.

Medan di bawah nya pun beragam, ada yang menyebrangi perairaan serta daratan dengan jarak dan ketinggian yang berbeda-beda.

Baca Juga

Founder komunitas pushing panda, Kang Dadenk, kepada INDOSPORT.com menjelaskan soal jenis-jenis olahraga slackline.

“Untuk slackline ini kebetulan ada beberapa jenis ya, ada longline yaitu jarak bentang tali nya lebih dari 3 KM dan dengan diameter tali sekitar 1-2,5 cm,” jelas Kang Dadenk.

Baca Juga

“Terus ada lagi trickline, nah ini dulu pernah diselenggarakan ada world cupnya, jadi untuk ini memang kita bisa menggabungkan beberapa trick di atas tali,” sambungnya.

Selanjutnya, Kang Dadenk juga menyebutkan bahwa ada juga Brodeline, yang mana bentangan talinya lebih dikendurkan.

Baca Juga

Kemudian ada pula waterline, yakni pegiat olahraga slackline berjalan di atas tali dan permukaan bawahnya ialah perairan. Biasanya lokasi yang dipilih ialah danau, laut, dan sungai.

Lalu ada Highline. Untuk kategori slackline jenis ini dilakukan menggunakan alat-alat yang biasa dipakai untuk olahraga panjat tebing.

“Untuk di Indonesia rekor terpanjangnya itu kita pernah di Nusa Penida Bali, dari tebing 1 ke tebing satunya lagi itu sekitar 300 meter di atas laut,” ucap Kang Dadenk.


1. Pushing Panda Jadi Komunitas Pertama yang Kenalkan Slackline

Komunitas Slackline Pushing Panda, Olahraga Ekstrem Berjalan di Atas Seutas Tali. (Foto: Komunitas Pushing Panda)

Pushing panda bisa dibilang menjadi komunitas yang perdana memperkenalkan olahraga pemacu adrenalin ini di tanah air.

Founder pushing panda bernama Kang Dadenk, kepada INDOSPORT menceritakan bahwa mulanya komunitas ini dihuni oleh para pegiat panjat tebing.

Baca Juga

“Kita main bareng, lalu kita mencoba kegiatan-kegiatan lain di luar panjat tebing yang tentunya secara adrenalin memang yang berbeda,” pungkas Kang Dadenk kepada INDOSPORT.

Kang Dadenk juga menuturkan bahwa sebelum merambah ke olahraga slackline, mereka kerap kali mengaplikasian alat dan sistem panjat tebing untuk olahraga ekstrem lainnya seperti rope jump.

Baca Juga

Kemudian sejak tahun 2011 silam, Kang Dadenk dkk mulai menekuni olahraga slackline dengan menggunakan alat seadanya.

“Lalu kita semakin menggali informasi di internet, dan kita mulai order alatnya untuk didatangkan ke Indonesia. Alat yang benernya tuh memang ada di Jerman. Cuma kalau untuk alat yang basicnya kita sudah buat,” ujar Kang Dadenk.

“Nah setelah alatnya ada terus tekniknya kita sudah dapat, baru kita mulai membentuk komunitasnya untuk slackline, bernama pushing panda,” tutup Kang Dadenk.

Komunitas Sehat

Berita Terkini