x

Toprak Razgatlioglu: Pembalap Muslim yang Jadi Juara Dunia WSBK di Mandalika

Minggu, 21 November 2021 17:36 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Toprak Razgatlioglu, pembalap muslim yang jadi juara dunia WSBK di Sirkuit Mandalika.

INDOSPORT.COM – Mengenal Toprak Razgatlioglu, pembalap muslim asal Turki yang jadi juara dunia WorldSBK (WSBK) di Sirkuit Mandalika.

Sirkuit Mandalika jadi saksi bersejarah bagi gelaran WorldSBK (WSBK) saat Toprak menjadi juara dunia mengakhiri dominasi enam gelar juara beruntun Jonathan Rea.

Dalam Race 1 WBSK di Mandalika, pembalap berusia 25 tahun tersebut berhasil menjadi juara dunia usai finis di kedua, Sabtu (20/11/21).

Baca Juga
Baca Juga

Pembalap Pata Yamaha WorldSBK ini berhasil mengumpulkan 551 poin, unggul 25 poin atas kawan sekaligus rivalnya, Jonathan Rea yang berhasil finis di urutan pertama pada Race 1.

Toprak Razgatlioglu pun didaulat menjadi juara dunia WSBK yang jadi gelar juara perdananya sejak mengikuti ajang tersebut pada 2018 silam.

Toprak sendiri lahir di Alanya, Turki pada 16 Oktober 1996. Darah balap mengalir dari ayahnya yang dulunya merupakan pengendara stunt motor.

Baca Juga
Baca Juga

Pembalap yang dijuluki ‘Stoprak’ ini punya ciri khas dalam balapan. Ciri khasnya terlihat dari aksinya melakukan pengereman yang agresif serta aksi Stoppie-nya yang brilian.

Siapa yang menyangka, Toprak di awal kariernya di dunia balap tampil dan beradu strategi dengan juara dunia MotoGP tahun 2020 lalu, yakni Joan Mir.

Kini, Toprak Razgatlioglu pun berhasil mengikuti jejak Joan Mir dan jadi pembalap muslim yang berhasil mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di ajang balap motor bergengsi di WorldSBK (WSBK).


1. Rekam Jejak Toprak Razgatlioglu

Toprak Razgatlioglu saat balapan

Awal karier Toprak sendiri bermula di ajang lokal yakni Road Race Turki 600cc pada 2012 bersama Yamaha. Perlahan ia naik tingkat dan mencoba berkarier di balap internasional.

Bersama Joan Mir dan Jorge Martin, Toprak beradu balap di ajang Red Bull Rookies Cup pda 2013 dan 2014 yang menjadi ajang internasional pertamanya.

Setelahnya, Toprak membalap di kejuaraan European Superstock 600 di mana ia bersama Kawasaki berhasil menjadi juara pada 2015.

Hal tersebut membuatnya naik tingkat ke European Stock 1000 pada 2016 dengan menempati peringkat kelima di musim pertamanya dan meraih gelar juara di musim keduanya.

Pencapaian apik itu membuat Toprak pun lantas masuk ke WSBK pada 2018 bersama Turkish Pucceti Kawasaki. Di musim debutnya itu, ia berhasil meraih dua podium.

Sebagai debutan, apa yang ditampilkan Toprak membuat Kawasaki ingin menjadikannya tandem Jonathan Rea. Naas, adanya konflik internal membuatnya lantas hengkang dan bergabung Yamaha.

Adapun konflik internal itu terjadi karena Kawasaki dianggap tak menghargai Toprak yang dijadikan rider cadangan pada ajang balap ketahanan FIM EWC pada 2019.

Bersama Yamaha, Toprak tadinya hanya dijadikan rider kedua di belakang Michael van der Mark. Tapi, penampilannya cukup mengagumkan dengan meraih 9 podium dan 2 kemenangan.

Alhasil, Toprak pun menjadi rider utama seiring perginya Van der Mark ke BMW Motorrad WSBK di awal musim ini. Dari sanalah, ia berhasil menjadi ancaman Jonathan Rea yang menjadi juara dunia 6 musim sebelumnya.

Adanya kepercayaan yang didapat Toprak dari Yamaha, membuatnya tampil leluasa dan berhasil meraih 29 podium, di mana 13 di antaranya adalah kemenangan.

Karena pencapaian itu, Toprak pun menjadi juara dunia mengakhiri dominasi Jonathan Rea sejak 2015 dan menjadikannya pembalap Turki pertama yang berhasil menjadi juara di ajang ini sekaligus pembalap pertama Yamaha yang jadi juara sejak Ben Spies pada 2009.

Kehebatan Toprak ini sejatinya sempat membuat tim-tim MotoGP meliriknya di 2020 lalu. Kala itu, beredar kabar bahwa ia akan menjadi pengganti Valentino Rossi di Yamaha.

Namun kabar ini ditepisnya dengan kontrak baru berdurasi dua tahun dengan Yamaha Motor Europe (YME) yang membuatnya bertahan di WSBK hingga 2023 mendatang.

Fakta unik soal Toprak adalah, ia disebut-sebut sebagai pembalap muslim pertama yang menjadi juara dunia WSBK.

Keyakinan yang dianut Toprak ini diaplikasikannya dalam balapan, termasuk saat perayaan menggunakan Champagne, di mana ia akan pergi dari podium sebelum akhirnya kembali menjalani sesi foto.

Selain itu, gelar juara yang diraih Toprak di Mandalika kian terasa manis mengingat gelar juara itu ia raih di Sirkuit pertama yang baru dibuka dan di negara yang mayoritas berpenduduk muslim.

Alhasil, nama Toprak pun harum di kalangan pencinta balap Tanah Air dan menjadi idola baru dari gelaran World Superbike (WSBK).

OtomotifprofilJoan MirSirkuit MandalikaWorld Superbike (WSBK)Toprak Razgatlioglu

Berita Terkini